Biodata Pandji Pragiwaksono Komika Bikin Masyarakat Toraja Murka, Singgung Tradisi Sakral Rambu Solo

Pandji menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksanakan diri menggelar pesta kematian, Rambu Solo.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
KOMIKA PANDJI --Komika Pandji Pragiwaksono membuat masyarakat Toraja murka usai menyinggung soal tradisi sakral Rambu Solo. Pandji menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksanakan diri menggelar pesta kematian, Rambu Solo. 

Ringkasan Berita:
  • Pandji Pragiwaksono menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksanakan diri menggelar pesta kematian Rambu Solo
  • Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IkaTNus), Irjen Pol (Purn) Drs Frederik Kalalembang menanggapi hal tersebut
  • Pandji telah menyampaikan permohonan maaf terbuka melalui akun media sosialnya

 

BANGKAPOS.COM -- Komika Pandji Pragiwaksono membuat masyarakat Toraja murka usai menyinggung soal tradisi sakral Rambu Solo.

Dalam materi stand up komedi yang dibawakan Pandji, ia diduga menghina tradisi sakral masyarakat Toraja tersebut.

Pandji menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksanakan diri menggelar pesta kematian, Rambu Solo.

Tradisi Rambu Solo memang dikenal menghabiskan banyak biaya jika digelar oleh masyarakat Toraja.

Biasa, saat Tradisi Rambu Solo, oleh keluarga yang berduka akan memotong sejumlah kerbau dan hewan lainnya.

Apalagi, jika orang yang meninggal mempunya keluar dengan kasta sosial lebih tinggi atau bangsawa Toraja.

Baca juga: Purbaya Ogah Bayar Utang Whoosh, Presiden Prabowo Siap Tanggung Jawab: Tak Usah Khawatir

Pernyataan Pandji Pragiwaksono memicu kemarahan masyarakat Toraja, baik yang tinggal di Toraja maupun di perantauan.

Tak hanya itu, dalam materi stand up nya, Pandji juga menggambarkan jenazah keluarga yang belum dimakamkan dibiarkan terbaring di ruang tamu.

"Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal makaminnya pakai pesta yang mahal banget. Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya," ujar Pandji dalam video tersebut. 

"Dan banyak yang ga punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. Ini praktik umum. Jenazahnya ditaruh aja di ruang TV di ruang tamu gitu."

"Kalau untuk keluarganya sih biasa aja ya, tapi kalau ada yang bertamu kan bingung ya. Nonton apapun di TV berasa horor," sebutnya disambut tawa penonton. 

Di luar panggung, tawa itu berubah menjadi gelombang amarah.

Potongan video Pandji tersebut menuai kecaman, terutama dari kalangan masyarakat Toraja.

Biodata Pandji Pragiwaksono

Baca juga: Kondisi Ammar Zoni di Nusakambangan, Tidur di Sel Sempit hingga Kaki Kebas: Lama-lama Bisa Lumpuh

Pandji Pragiwaksono memulai kariernya sebagai penyiar radio di Hard Rock FM Bandung dari tahun 2001 sampai dengan 2003 bersama Tike Priatnakusumah.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved