Pandji Pragiwaksono Minta Maaf Usai Dilaporkan, Terima Dihukum Adat Toraja, Terancam Denda 50 Kerbau

Komika Pandji Pragiwaksono meminta maaf atas materi stand up 2013 tentang ritual adat Rambu Solo yang menyinggung adat Toraja, Sulawesi Selatan.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
MINTA MAAF - Komika Pandji Pragiwaksono meminta maaf atas materi stand up 2013 tentang ritual adat Rambu Solo yang menyinggung adat Toraja, Sulawesi Selatan. Pandji meminta maaf setelah dilaporkan baik kepada polisi maupun kepada pengurus adat Toraja. Pandji kini terancam denda 50 kerbau. 

Materi tersebut membahas tentang tradisi pemakaman masyarakat Toraja, yang dinilai menyinggung nilai-nilai adat dan budaya setempat.

Akibat laporan itu, Pandji kini menghadapi dua jalur penyelesaian: hukum negara dan hukum adat.

Pihak lembaga adat Toraja bahkan sempat menyebut kemungkinan sanksi adat berupa denda hingga 50 ekor kerbau.

Meski demikian, Pandji menegaskan komitmennya untuk menjalani proses tersebut dengan terbuka dan penuh rasa hormat.

Duduk Perkara

Kontroversi komika Pandji Pragiwaksono ini bermula dari potongan lawakannya dari stand up comedy special bertajuk Messake Bangsaku yang tayang pada 2013, tiba-tiba viral lagi.

Video ini kembali viral dan menuai kecaman karena dianggap menyinggung masyarakat Toraja.

Dalam video yang beredar, Pandji membahas ritual adat Rambu Solo', upacara pemakaman tradisional Toraja yang dikenal megah.

Pandji kemudian menyinggung soal kemiskinan akibat biaya pemakaman yang terlalu besar.

Hal itulah dianggap melukai martabat budaya Toraja.

 Respon keras pun datang dari berbagai pihak, termasuk Aliansi Pemuda Toraja dan lembaga adat Tongkonan Adat Sang Torayan (TAST).

Tak hanya meminta klarifikasi, mereka juga melaporkan Pandji ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan dan ujaran bernuansa SARA pada Senin (3/11/2025).

Profil Pandji Pragiwaksono

Terlepas dari itu, siapa Pandji Pragiwaksono lebih jauh?

Pandji Pragiwaksono adalah sosok yang kini dikenal sebagai komika.

Ia memulai kariernya sebagai penyiar radio di Hard Rock FM Bandung dari tahun 2001 sampai dengan 2003 bersama Tike Priatnakusumah.

Kemudian ia pindah ke Jakarta dan tetap menjadi penyiar Hard Rock di Jakarta selama tujuh tahun,kemudian ia terkenal karena kolaborasinya bersama Steny Agustaf.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved