Daftar 18 Proyek Hilirisasi Rp 600 Triliun Serap 270 Ribu Lapangan Kerja 2026
Nilai investasi 18 proyek hilirisasi 2026 mendekati Rp 600 triliun dan diproyeksikan menyerap 270.000 lapangan kerja.
“Tujuannya apa? Dengan kita melakukan percepatan 18 proyek yang nilai investasinya hampir Rp 600 triliun, maka ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan produk-produknya itu menjadikan sebagai substitusi impor," pungkasnya.
Danantara Akan Eksekusi Secara Bertahap
Danantara Indonesia akan mengeksekusi 18 proyek hilirisasi senilai Rp 600 triliun secara bertahap dan hanya proyek yang dinilai sudah matang serta siap dijalankan yang akan dikerjakan lebih dulu.
CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengungkap pihaknya telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proyek tersebut.
"Nah, itu arahannya kalau yang sudah dilakukan evaluasi secara baik, secara benar, itu sudah bisa mulai dijalankan dulu," katanya dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/11/2025).
Rosan menjelaskan, proyek yang akan dieksekusi lebih dulu adalah yang telah memenuhi kesiapan di berbagai aspek, mulai dari pendanaan, legalitas, administrasi, hingga teknologi.
Terkait dengan urusan pendanaan, ia menegaskan bahwa Danantara berada dalam posisi yang kuat. Rosan mengklaim pihaknya sudah mendapatkan kepercayaan dari para investor maupun perbankan internasional.
"Saya sampaikan ke Bapak Presiden kalau dari pendanaannya kita tidak ada masalah. Kita mempunyai pendanaan yang sangat baik, sangat solid," ujar Rosan.
"Kita pun melakukan rating baik oleh Pefindo, ratingnya juga Triple A, oleh Fitch juga Triple A, rating tertinggi yang kita dapatkan, saya juga laporkan itu," ucapnya.
Daftar 18 Proyek Hilirisasi Prioritas Nasional 2026
Berikut daftar 18 proyek hilirisasi prioritas nasional, melansir dokumen Pra FS di Kementerian ESDM:
- Industri Smelter Aluminium (Bauksit) – Mempawah, Kalimantan Barat
- Industri DME (Batu Bara) – Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin
- Industri Aspal (Aspal Buton) – Buton, Sulawesi Tenggara
- Industri Mangan Sulfat (Mangan) – Kupang, NTT
- Industri Stainless Steel Slab (Nikel) – Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah
- Industri Copper Rod, Wire & Tube (Katoda Tembaga) – Gresik, Jawa Timur
- Industri Besi Baja (Pasir Besi) – Kabupaten Sarmi, Papua
- Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) – Kendawangan, Kalimantan Barat
- Industri Oleoresin (Pala) – Kabupaten Fakfak, Papua Barat
- Industri Oleofood (Kelapa Sawit) – KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur
- Industri Nata de Coco, MCT, Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) – KI Tenayan, Riau
- Industri Chlor Alkali Plant (Garam) – Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumsel, Riau, Banten, dan NTT
- Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) – Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
- Industri Carrageenan (Rumput Laut) – Kupang, NTT
- Oil Refinery – Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang
- Oil Storage Tanks – Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, Fakfak
- Modul Surya Terintegrasi (Bauksit & Silika) – KI Batang, Jawa Tengah
- Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) – KBN Marunda, KI Cikarang, KI Karawang.
(Tribunnews.com/Igman Ibrahim/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz/Bangkapos.com)
| Dukung Hilirisasi Timah, Senator Dinda Rembulan Minta Kompensasi untuk Bangka Belitung |
|
|---|
| Bahlil Dapat Rp 99 Juta Jika Tukin ASN Kementerian ESDM Naik 100 Persen |
|
|---|
| Tukin Pegawai dan Pejabat ESDM Naik 100 Persen, Bahlil Dapat Paling Besar |
|
|---|
| AMPG Perkarakan Pembuat dan Penyebar Meme Bahlil, Sebut Mencemarkan Nama Baik |
|
|---|
| Pemkab Bangka Selatan Pacu Hilirisasi Lada |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.