Daftar 18 Proyek Hilirisasi Rp 600 Triliun Serap 270 Ribu Lapangan Kerja 2026
Nilai investasi 18 proyek hilirisasi 2026 mendekati Rp 600 triliun dan diproyeksikan menyerap 270.000 lapangan kerja.
Ringkasan Berita:
- Indonesia garap 18 proyek hilirisasi sektor perikanan, pertanian, energi hingga mineral batubara pada 2026.
- Nilai investasinya Rp 600 triliun dan bakal menyerap 270.000 lapangan pekerjaan.
- Produksi LPG dan bangun kilang minyak masuk proyek strategis nasional 2026.
BANGKAPOS.COM - Indonesia akan memulai pengerjaan 18 proyek hilirisasi pada tahun 2026 mendatang.
Proyek strategis nasional tersebut meliputi sektor perikanan, pertanian, energi hingga mineral batubara.
Nilai investasinya mendekati Rp 600 triliun dan diproyeksikan menyerap 270.000 lapangan kerja.
Baca juga: Cara Daftar Program Magang Nasional 2025 Gelombang II, Jadwal, Syarat, dan Besaran Gaji Peserta
Menurut rilis Kementerian ESDM, 67 persen proyek hilirisasi tersebut akan dibangun di luar Pulau Jawa untuk pemerataan pembangunan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengatakan pemerintah menargetkan 18 proyek hilirisasi strategis dengan nilai investasi mendekati Rp 600 triliun akan mulai berjalan pada 2026.
“Hari ini kami rapat sama Bapak Presiden, khususnya menyangkut dengan percepatan hilirisasi. Nah, hilirisasi ini baik di sektor perikanan, kemudian di sektor pertanian, dan di sektor energi dan mineral batubara.” kata Bahlil setelah mengikuti rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, pra-studi kelayakan 18 proyek tersebut telah selesai dan pembahasan pendanaan juga telah dilakukan bersama Badan Pengelola Investasi Danantara.
“Tadi kami sudah membicarakan setelah pulang dari Cilegon, arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS dan sudah dibicarakan dengan Danantara, tadi Pak Rosan juga, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya dan di 2026 langsung pekerjaan di lapangan bisa berjalan," jelasnya.
Produksi LPG dan Bangun Kilang Minyak
Bahlil menegaskan hilirisasi di sektor energi, termasuk pengembangan Dimethyl Ether (DME), menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan impor LPG.
“Kita tahu bahwa tadi kita baru habis resmikan di Cilegon itu kita membutuhkan LPG kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka konsumsi kita nanti ke depan di 2026 itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG. Tidak bisa kita lama, kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri," ungkapnya.
Selain itu, Bahlil menyebut pembangunan kilang minyak nasional juga akan dipercepat.
“Kita akan membangun kilang minyak kita. Kita tahu bahwa 10 November besok kita akan resmikan, tapi sisanya yang lain akan berjalan," jelasnya.
Bahlil mengatakan percepatan hilirisasi tersebut ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi impor bahan baku dan energi.
| Dukung Hilirisasi Timah, Senator Dinda Rembulan Minta Kompensasi untuk Bangka Belitung |
|
|---|
| Bahlil Dapat Rp 99 Juta Jika Tukin ASN Kementerian ESDM Naik 100 Persen |
|
|---|
| Tukin Pegawai dan Pejabat ESDM Naik 100 Persen, Bahlil Dapat Paling Besar |
|
|---|
| AMPG Perkarakan Pembuat dan Penyebar Meme Bahlil, Sebut Mencemarkan Nama Baik |
|
|---|
| Pemkab Bangka Selatan Pacu Hilirisasi Lada |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.