Donald Trump Sebut Pidato Zohran Mamdani Berbahaya, Wali Kota Muslim Pertama New York Balas Tegas

Presiden Donald Trump menilai pidato Wali Kota New York terpilih, Zohran Mamdani, sebagai pernyataan berbahaya. Mamdani, membalas tegas

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
YouTube New York Post
TRUMP VS MAMDANI - Kolase foto yang diambil melalui YouTube New York Post pada Rabu (2/7/2025) menunjukkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan calon wali kota New York City Zohran Mamdani 

Pengalaman itu kemudian menjadi dasar visi politiknya yang berfokus pada keterjangkauan hidup.

‘Mandat untuk Perubahan’ di Tengah Dominasi Trump

Terpilihnya Mamdani menjadi sorotan nasional karena terjadi di tahun pertama masa jabatan kedua Donald Trump.

Kemenangan ini dianggap sebagai sinyal kebangkitan sayap progresif Partai Demokrat, di tengah tekanan kebijakan konservatif Trump yang semakin kuat di Washington.

Dengan slogan kampanye “New York untuk Semua”, Mamdani mengusung program-program ambisius seperti:

  • Pengasuhan anak gratis untuk semua warga,
  • Pembekuan sewa di apartemen berbiaya rendah,
  • Pajak lebih tinggi bagi penduduk superkaya,
  • serta transportasi umum gratis bagi warga berpenghasilan menengah ke bawah.

Kritik untuk Cuomo dan Trump

Kemenangan Mamdani juga sekaligus menjadi kekalahan kedua bagi Andrew Cuomo, mantan Gubernur Demokrat yang berusaha kembali ke panggung politik setelah skandal besar.

Meski mendapat dukungan dari tokoh-tokoh lama seperti Michael Bloomberg, Cuomo gagal mengimbangi energi akar rumput Mamdani.

“Biarlah malam ini menjadi terakhir kalinya saya menyebut namanya, karena kita membuka lembaran baru dalam politik yang benar-benar untuk rakyat,” kata Mamdani tegas.

Trump sendiri sebelumnya menuduh Mamdani sebagai imigran ilegal, klaim yang telah dibantah oleh berbagai pihak dan dianggap sebagai upaya untuk memicu ketegangan rasial.

Pertarungan Politik Semakin Panas

Komentar Trump terhadap Mamdani datang bersamaan dengan serangan verbalnya kepada Gubernur California Gavin Newsom, yang ia ejek dengan julukan baru “Slimy Newscum”.

Sebagai balasan, Newsom menulis di platform X: “Anda kalah.”

Sementara itu, Partai Republik California tengah menghadapi gugatan hukum setelah pemilih menyetujui Proposisi 50, yang memberi kewenangan negara bagian menggambar ulang batas distrik kongres.

Langkah itu diperkirakan akan memengaruhi peta politik nasional menjelang pemilu sela 2026.

Didukung AOC dan Bernie Sanders

Kampanye Mamdani mendapat dukungan dari tokoh-tokoh progresif terkemuka seperti Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) dan Senator Bernie Sanders.

Dukungan mereka memperkuat citra Mamdani sebagai pemimpin muda yang membawa semangat baru bagi politik kiri Amerika.

Namun, tidak semua tokoh Demokrat menyukainya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved