10 Negara yang Siap Membayar Pendatang untuk Tinggal, Ada yang Kasih Rumah Gratis dan Gaji Bulanan

Ringkasan Berita:

• Fenomena penurunan populasi membuat beberapa negara memberikan insentif luar biasa bagi pendatang.
• Dari rumah murah atau gratis, gaji bulanan, hingga dukungan startup.
• Chili, Italia, Jepang, dan Kanada termasuk negara yang menawarkan kesempatan ini.
• Pelajari tips penting sebelum memutuskan pindah ke luar negeri agar pengalaman Anda sukses dan menyenangkan

BANGKAPOS.COM--Fenomena penurunan populasi di sejumlah negara membuat pemerintahnya mengambil langkah tak biasa.

Beberapa negara kini menawarkan insentif uang tunai, rumah gratis, hingga keringanan pajak bagi siapa pun yang bersedia pindah dan menetap di wilayah mereka.

Kebijakan unik ini bertujuan menghidupkan kembali desa terpencil, meningkatkan ekonomi lokal, serta menarik tenaga kerja muda dan wirausahawan baru.

Dengan menawarkan insentif uang tunai, rumah gratis, hingga keringanan pajak bagi siapa pun yang bersedia pindah dan menetap.

Program semacam ini umumnya ditujukan untuk mengatasi penurunan populasi atau mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Mengutip Tribunnews yang diambil dari Jagran Josh, berikut 10 negara yang siap membayar warga baru untuk tinggal di sana.

Berikut daftar 10 negara yang siap “membayar” penduduk baru untuk tinggal di sana:

1. Chili

Chili menawarkan salah satu program menarik melalui inisiatif Start-Up Chile, yang menyediakan pendanaan bebas ekuitas hingga 80.000 dolar AS (Rp1,3 miliar) bagi para wirausahawan.

Program ini dirancang untuk menarik startup inovatif yang ingin mendirikan bisnis di Santiago.

Selain insentif finansial, peserta juga mendapatkan visa satu tahun, ideal bagi wirausahawan global yang ingin merambah pasar Amerika Latin.

Dukungan pemerintah mencakup tiga tahap (build, ignite, dan scale) yang membantu startup di setiap fase perkembangan.

2. Italia

Italia menyediakan berbagai program insentif regional, terutama di Molise, Sardinia, dan Calabria, yang menawarkan hingga 30.000 euro (Rp580 juta) bagi pendatang yang berinvestasi di properti atau memulai bisnis di desa terpencil.