Pemilu 2029
Jokowi Janji Turun di Pemilu 2029, Tancap Gas Menangkan PSI Mulai 2027
Ditargetkan pada 2027 nanti, kondisi kesehatan Jokowi akan pulih 100 persen dan bisa langsung melakukan agenda kemenangan untuk PSI di Pemilu 2029.
Ringkasan Berita:
- Jokowi bakal turun membantu memenangkan PSI pada Pemilu 2029.
- Kondisi kesehatan Jokowi akan pulih 100 persen pada 2027.
- Dua tahun lagi start melakukan agenda politik untuk sukseskan partai pimpinan Kaesang.
BANGKAPOS.COM - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bakal turun membantu memenangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2029.
Pasca tidak lagi menjabat presiden, Jokowi kerap tampil pada kegiatan PSI.
Bahkan Jokowi berjanji akan melakukan agenda-agenda politik untuk menyukseskan PSI.
Baca juga: Arti Kata Projo Diluruskan Budi Arie: Bukan Pro Jokowi
PSI saat ini masih dipimpim putra sulung Jokowi yakni Kaesang Pangarep.
Kaesang terpilih kembali sebagai Ketua Umum PSI untuk periode 2025–2030. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Umum PSI untuk periode 2023–2028.
Jokowi sendiri digadang-gadang bergabung dengan PSI sebagai Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Baca juga: Prabowo Ngaku Hopeng dengan Jokowi, Ray Rangkuti Tak Percaya : Itu Diretakkan Tapi Tak Dibelah
Janji politik Jokowi itu diungkap oleh Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali yang baru bergabung dengan partai berlambang gajah berkepala merah.
"Pak jokowi sudah berjanji pada saya, InsyaAllah beliau akan totalitas berjuang bersama-sama, akan tempur, turun ke lapangan, berjuang bersama-sama membersamai kita untuk memenangkan PSI," kata Ali saat memberikan arahan di Pra Rakerwil DPW PSI seluruh Jawa Barat, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025) malam, dikutip dari Tribunnews.com.
Meski begitu kata Ali, untuk saat ini dirinya meminta kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memulihkan dulu kesehatannya.
Dirinya menargetkan pada 2027 nanti, kondisi Jokowi akan pulih 100 persen dan bisa langsung melakukan agenda kemenangan untuk PSI.
"Hari ini beliau kami minta untuk lebih banyak istirahat, memulihkan supaya kondisinya fit 100 persen, sehingga nanti 2027 beliau kembali prima seperti biasa," ucap Ali.
Mantan Waketum Partai NasDem itu berujar, dengan turunnya Jokowi nanti, maka PSI diyakini bisa menang Pemilu atau minimal lolos ke parlemen.
Sebab, Ahmad Ali beranggapan peran Jokowi di dunia politik masih sangat kuat, sehingga akan memberikan efek besar nantinya.
"Dan beliau saya mewakili betul efek jokowi itu masih sangat kuat di Indonesia," tandas Ahmad Ali.
Masuk PSI karena Pengaruh Jokowi
Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali membeberkan soal alasan dirinya memilih hijrah ke PSI usai tak lagi aktif sebagai Waketum Partai NasDem.
Ali menyatakan, perpindahannya ke PSI ada pengaruh besar dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Kata Ali, Jokowi menjadi figur yang peduli soal tindak lanjut dirinya usai tak lagi berseragam Partai NasDem.
Mulanya, Ahmad Ali bercerita, ada beberapa partai yang memilki ketertarikan untuk memintanya bergabung.
"Ya ada beberapa partai yang sempat mengajak, PKB, Golkar, PAN. itu aja dulu," kata Ali kepada awak media usai memberikan arahan dalam Rakerwil DPW PSI seluruh Jawa Barat, di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).
Dari beberapa partai tersebut, PAN disebut Ahmad Ali menjadi yang paling semangat untuk merekrutnya.
Elite PAN bahkan kata Ali, sampai meminta kepada Jokowi agar dirinya mau bergabung ke partai yang dipimpin Zulkifli Hasan tersebut.
"Jadi gini ketika Pak Jokowi masih jadi presiden ada beberapa partai ya katakanlah PAN minta kepada Pak Jokowi, minta saya kepada Pak Jokowi untuk bergabung," kata Ali.
Setelah itu, Jokowi kata Ahmad Ali, mengundang dirinya untuk makan siang di suatu tempat yang tidak disebutkan sekaligus membahas langkah politik lanjutannya.
"Nah kemudian Pak Jokowi mengundang saya makan siang menyampaikan beberapa partai yang mengajak bergabung. Terus saya bilangnya nanti," kata Ali.
Dalam momen tersebut juga, Jokowi langsung meminta kepada Ahmad Ali memberikan jawaban.
Jokowi saat itu kata dia, meminta Ahmad Ali untuk pindah ke partai yang dirasa nyaman.
Mendapat pertanyaan tersebut, mantan Waketum Partai NasDem itu langsung menjawab kalau dirinya akan membersamai Jokowi.
"Pak Jokowi, nyamannya dimana? Yang saya jawab nyamannya sama-sama Bapak aja lah ya. Jadi seperti itu dialetika ya," kata dia.
Akhirnya, Ahmad Ali memilih bergabung dengan PSI dan saat ini menduduki jabatan sebagai Ketua Harian DPP PSI.
Alasan lain, dirinya menilai kalau PSI memang akan menjadi partai selanjutnya yang membuat dirinya lebih berkembang dengan tujuan untuk meloloskan partai itu ke Parlemen.
"Nah kemudian partai yang bagi saya secara pribadi kan saya suka tantangan. Nah kalau saya berada di sini (PSI) saya pastikan saya bisa bekerja, berjuang bersama-sama karena partai ini partai baru. Tantangannya adalah bagaimana kami harus meloloskan partai ini masuk ke Senayan," ucap dia.
Ketika disinggung soal kemungkinan Jokowi bergabung ke PSI juga, Ali enggan berbicara lebih jauh.
Namun, apabila menilik dari pernyataannya, ada sinyal besar kalau di kemudian hari Jokowi akan gabung ke partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep tersebut.
"Sampai hari ini yang tau J itu kan formatur. Karena kebetulan saya ini kan produk formatur. Sehingga saya tidak bisa masuk di ruang itu. Karena saya sendiri posisi J dengan ketua harian ini produk formatur," kata dia.
"Nah ketua harian (sudah) diumumkan, J belum diumumkan. Jadi saya minta maaf saya belum bisa menjawab tentang apa itu," tandas Ahmad Ali.
Kekuatan PSI Bakal Meningkat Jika Jokowi Gabung
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meyakini kekuatan partainya untuk bisa lolos ke parlemen akan meningkat jika Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi bergabung.
Hingga kini PSI berharap Jokowi bisa bergabung menjadi kader dan masuk dalam struktur PSI.
Dalam struktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, ada sosok Bapak J yang didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina PSI.
Namun, hingga kini sosok Bapak J tersebut masih menjadi misteri.
Jokowi pun tidak secara tegas menjawab apakah sosok Bapak J dirinya atau bukan.
PSI menggelar konsolidasi organisasi secara bertahap mulai Senin (13/10/2025) hingga Selasa (14/10/2025) di Hotel Ibis Jakarta Harmoni, Jakarta.
Ketua DPP PSI, Bestari Barus mengatakan, kegiatan ini menjadi langkah awal partai dalam memperkuat struktur.
Bestari menyebut, agenda konsolidasi difokuskan untuk menyerap masukan dari pengurus partai di tingkat provinsi (DPW) dan kabupaten/kota (DPD).
"Bertahap kita lakukan ini sampai kemudian nanti kita dapat mendapatkan masukan tentang apa yang sedang berlaku di pengurusan tingkat DPW dan DPD, potensi permasalahan dan lain sebagainya untuk kemudian ke depan menjadi perhatian bagi PSI, DPP tentunya dalam merunning mesin ini," kata Bestari di lokasi.
Mantan politikus NasDem tersebut menjelaskan, konsolidasi ini juga menjadi momentum untuk mempercepat pemenuhan persyaratan yang ditetapkan KPU, khususnya dalam proses verifikasi faktual.
"Jadi diharapkan bahwa hari ini ke depan kita dapat melakukan percepatan untuk mempersiapkan kebutuhan organisasi kita ini PSI dalam kemudian meloloskan verifikasi faktual ya gitu," ujarnya.
PSI menargetkan penyelesaian struktur kepengurusan hingga ke tingkat bawah tuntas sebelum awal Desember 2025.
"Kita berharap bahwa sebelum, ini lo boleh catat nih. Sebelum kokok ayam, sebelum kokok ayam bulan Desember ini urusan kepengurusan ini sampai ke bawah ini sudah selesai," ujar Bestari.
Acara konsolidasi ini dihadiri Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Ketua Harian, Ahmad Ali.
Bestari Barus mengatakan target untuk lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen terlalu kecil bagi PSI.
"Target kita hari ini bukan lolos parlemen, itu terlalu kecil buat PSI pada hari ini kekinian gitu ya," kata Bestari.
Bestari menyebut, apabila Jokowi bergabung dengan PSI, maka kekuatan partai akan meningkat signifikan
"Apalagi dengan ditambah keberadaan nanti bila mana jika Pak Jokowi bergabung, wah ini selesai ini barang gitu lho," ujarnya.
Pada Pemilu 2024 lalu, PSI memperoleh suara nasional sebesar 2,80 persen dan belum berhasil melampaui ambang batas parlemen yang ditetapkan sebesar 4 persen.
Meski demikian, mantan politikus Partai Nasdem ini optimistis PSI berada dalam jalur penguatan elektoral.
"Mungkin dengan keterlibatan para tokoh kemudian dalam perjalanan nanti Pak Jokowi juga berkenan bergabung, kita meyakini bahwa PSI akan banyak dibicarakan di kancah politik nasional," ucap Bestari.
Jokowi sendiri tidak menampik dan tidak mengiyakan saat ditanya soal sosok Bapak J.
Ia mengatakan sebaiknya soal sosok Bapak J ditanyakan langsung ke PSI.
Meski tidak memberikan jawaban, Jokowi mengaku memberi dukungan penuh untuk partai pimpinan Kaesang Pangarep.
Jokowi menyebut dukungan untuk PSI sudah ditegaskannya, termasuk saat memberi arahan kepada sejumlah elite partai di Warung Kopi Klotok, Seminyak, Bali, Rabu (1/10/2025).
“Sesuai yang saya sampaikan di kongres bahwa saya akan full mendukung PSI dan akan bekerja keras untuk PSI. Saat di Bali saya diminta memberikan arahan tentang kerja-kerja politik di PSI,” kata Jokowi di Solo, Senin (13/10/2025) dikutip dari Tribunsolo.com.
(Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra, Fersianus Waku)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251115-Jokowi-pidato-di-Kongres-PSI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.