Muhammad Ikhlas Thamrin Penemu Bobibos BBM Jerami Ditemui Gubernur Bengkulu yang Geram BBM Langka

Muhammad Ikhlas Thamrin, penemu Bobibos atau BBM Jerami dan timnya ditemui Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Rabu (12/11/2025).

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribun Bengkulu
GANDENG BOBIBOS -Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan saat diwawancarai, di gedung Pola Pemerintah Provinsi Bengkulu, Senin (20/10/2025). Muhammad Ikhlas Thamrin, penemu Bobibos atau BBM Jerami dan timnya ditemui Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Rabu (12/11/2025). Muhammad Ikhlas Thamrin dan timnya ditemui Helmi Hasan setelah geram permasalahan BBM langka di Bengkulu sudah terjadi lebih dari sepekan. 

Dikutip dari Tribun Bengkulu, di beberapa SPBU di Kota Bengkulu, ratusan kendaraan tampak mengantre untuk mengisi bahan bakar.

Tak hanya itu, sejumlah tempat pengisian BBM eceran juga terlihat ramai.

Harga BBM eceran mencapai Rp20 ribu per liter untuk Pertalite dan Rp25 ribu per liter untuk Pertamax.

Menanggapi hal itu,Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta Pertamina untuk lebih aktif berkomunikasi dan menyampaikan informasi publik seperti yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebelum muncul keributan di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan Helmi karena hingga Senin (10/11/2025) siang, antrean panjang masih terjadi di beberapa SPBU di Kota Bengkulu.

Menurut Helmi, Pertamina bisa mencontoh pilot pesawat atau pihak BMKG yang selalu memberi informasi lebih dulu sebelum terjadi kendala.

“Misal pilot pesawat, kalau ada goncangan pilot pasti memberitahu dahulu ada awan akan terjadi goncangan. Seperti itu pula BMKG, adanya peringatan dini soal cuaca, jadi kita bisa bersiap-siap menghadapinya,” ungkap Helmi saat diwawancarai Senin (10/11/2025) pukul 08.30 WIB.

Helmi meminta Pertamina meniru langkah tersebut untuk memberi informasi jika terjadi kendala dalam pendistribusian BBM.

Ia menegaskan agar masyarakat tidak sampai ribut dan saling menyalahkan, sementara Pertamina yang bertanggung jawab atas BBM justru diam seribu bahasa.

 “Pertamina bisa mencontoh pilot ataupun BMKG, memberikan informasi terlebih dahulu kendalanya apa agar kita bisa bersiap-siap. Ini Pertamina yang diberikan tanggung jawab soal BBM justru diam seribu bahasa,” jelas Helmi.

Helmi juga menegaskan agar Pertamina menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat mengenai kendala yang dihadapi.

Selain itu, ia meminta Pertamina untuk menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas permasalahan yang terjadi, karena hal tersebut menjadi tanggung jawab Pertamina.

“Saya minta Pertamina dapat menjelaskan kepada masyarakat soal kendala yang dihadapi. Kedua, Pertamina minta maaf kepada masyarakat karena domainnya ada di Pertamina,” tutup Helmi.

Helmi Hasan juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu.

Sebelumnya, Pertamina menjanjikan kepada masyarakat Bengkulu bahwa stok BBM di wilayah tersebut dalam kondisi aman.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved