Motif Junaido Tikam Bripka Laode Abdul Salman hingga Tewas, Kesal Istri Tak Kabari Korban Nginap

Motif anggota TNI tikam Bripka Laode Abdul Salman terkuak, ia kesal istrinya tidak memberi tahu jika sang keponakan akan menginap di rumah.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
TribunNewsmaker,com | Tribun Sultra
KASUS PEMBUNUHAN - Kolase foto semasa hidup anggota polisi Bripka Laode Abdul Salman (36). Bripka Laode Abdul Salman merupakan korban pembunuhan di Lorong Merak, Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (15/11/2025) dini hari.  

Ada seorang pria berkaos putih meminta pelaku untuk masuk dan mengenakan celana. "Pakai celana dulu," kata pria tersebut dikutip dari rekaman video. 

Lantas, si pelaku berinisial J ini masuk kembali. Terlihat jelas dalam rekaman, jejak kaki pelaku dipenuhi darah. 

Pria berkaos putih pun mencoba bernegosiasi agar pelaku segera keluar kembali. 

Ia turut mempertanyakan parang yang diduga digunakan untuk menikam korban. 

"Mana parangnya?," tutur sang pria.

"Kita cerita dulu baik-baik," ujarnya. 

Pelaku pun keluar dengan seragam dinasnya dan mengenakan kaos kaki. 

Sampai akhirnya ia diajak berkompromi terlebih dahulu. 

Sementara bernegosiasi dan menceritakan peristiwa yang terjadi di dalam rumahnya. 

Perlahan polisi pun masuk ke rumah yang menjadi saksi bisu tewasnya Bripka LAS. 

Jasad LAS terbaring tak berdaya dengan lumuran darah yang sudah merembes ke lantai rumah.

Insiden penikaman ini membuat gempar masyarakat Kota Kendari. 

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Welliwanto Malau, mengungkapkan peristiwa bermula ketika Junaido terlibat cekcok dengan istrinya berinsiial HA (41).

Pada momen tersebut, Salman berniat untuk melerai, tetapi justru berujung ditikam oleh Junaido menggunakan badik.

Akibatnya, korban mengalami 12 luka tusukan di tubuhnya dengan rincian empat luka tikam di punggung, empat luka tikam di bawah ketiak, satu luka tikam di dada sebelah kanan, satu luka tikam di dada sebelah kiri, dan satu luka tikam di leher bagian kiri.

Selain itu, korban turut menderita luka robek di bagian tangan sebelah kiri dan pipi sebelah kiri.

“Pelaku ini merupakan paman dari korban, pada tubuh korban terdapat sejumlah luka tusukan senjata tajam badik mulai dari leher, lengan, dada, hingga ke bagian kaki,” ungkapnya saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Sabtu.

Sementara, Kanit Reserse Mobile Subdit III Jatanras Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utomo, mengungkapkan sebelum terlibat cekcok dan menikam Salman, Junaido pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

Selain itu, dia juga masih mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) ASN TNI.

POLISI TEWAS DITIKAM - Resmob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) di lokasi anggota polisi berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) inisial LAS (37) ditemukan meninggal dunia usai ditikam oleh suami tantenya sendiri di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). LAS ditemukan tak bernyawa dengan luka tusuk dan sabetan hingga berlumuran darah di rumah tantenya, juga rumah pelaku inisial J, di Jalan Budi Utomo Lorong Merak Kelurahan Mataiwoi Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari pada Sabtu (15/11/2025) dini hari sekira pukul 01.30 WITA.
POLISI TEWAS DITIKAM - Resmob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) di lokasi anggota polisi berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) inisial LAS (37) ditemukan meninggal dunia usai ditikam oleh suami tantenya sendiri di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). LAS ditemukan tak bernyawa dengan luka tusuk dan sabetan hingga berlumuran darah di rumah tantenya, juga rumah pelaku inisial J, di Jalan Budi Utomo Lorong Merak Kelurahan Mataiwoi Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari pada Sabtu (15/11/2025) dini hari sekira pukul 01.30 WITA. (Istimewa via Tribun Sultra)

Sementara, menurut pengakuan Junaido saat ditangkap, cekcok yang terjadi akibat HA tidak melapor terlebih dahulu terkait Salman yang bakal menginap.

Berdasarkan rekaman video yang diterima, pelaku ditangkap tidak lama setelah peristiwa penikaman tersebut di kediamannya.

Namun, saat polisi tiba di lokasi, pelaku sempat melawan di mana ia masih membawa sajam yang diduga digunakan untuk menghabisi korban.

Lalu, tim dari Reserse Mobile Subdit III Jatanras Polda Sultra langsung melakukan pendekatan dengan bernegosiasi.

Selanjutnya, setelah negosiasi berhasil, polisi langsung melakukan pengecekan terhadap kediaman Junaido yang menjadi lokasi tewasnya Salman.

Saat ditemukan, jenazah Salman dalam kondisi tertelungkup bersimbah darah. Kemudian, jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kendari untuk diautopsi.

Jenazah Sudah Diterbangkan ke Papua

Kanit Resmob Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi, mengatakan saat ini jenazah korban telah diterbangkan ke Papua untuk dimakamkan pada Sabtu siang.

Pasalnya, seluruh keluarga Salman berada di Papua.

"Rencana dibawa balik ke Papua, karena orang tuanya di Papua semua. Sudah jam 13.00 WITA (siang) tadi berangkat ke Papua via pesawat," tuturnya. 

Berdasarkan hasil autopsi menunjukkan korban menderita total 11 luka tusukan dan robek yang fatal di sekujur tubuhnya, termasuk empat luka tikam pada punggung, empat luka tikam di bawah ketiak.

Lalu satu luka tikam di dada kanan, satu luka tikam di dada kiri, serta satu luka tikam pada leher bagian kiri dan tiga luka robek di tangan kiri dan satu luka robek di pipi kiri.

Kata Gayuh saat ini pelaku sendiri sudah diamankan di Polda Sultra usai sempat dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.

Dimakamkan di Papua

Seorang polisi bernama Bripka Laode Abdul Salam tewas ditikam suami bibi sendiri di Jalan Budi Utomo, Lorong Merak, Mataiwoi, Kendari, Sultra pada Sabtu (15/11/2025) dini hari.

Laode Abdul Salam sendiri diketahui bertugas di Polres Tolikara Polda Papua datang ke Kota Kendari mengantar atlet paralayang asal Papua untuk bertanding di Kolaka Timur, Sultra.

Setelah pertandingan selesai, Bripka LAS sempat menginap di rumah bibinya.

Hanya saja ia kemudian ditikam hingga tewas oleh pamannya berinisial J.

Kanit Resmob Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utom mengatakan korban akan dimakamkan di Papua. 

Gayuh bilang, korban sendiri sempat dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.

Kemudian diberangkatkan ke Papua.

"Rencana dibawa balik ke Papua, karena orang tuanya di Papua semua," ujarnya. 

Kata  korban sendiri sudah terbangkan di papua menggunakan pesawat,

"Sudah pukul 13.00 WITA (siang) tadi berangkat ke Papua via pesawat," tuturnya. 

(Bangkapos.com/TribunSultra.com/Tribunnews.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved