Hasil Evaluasi Polri Terbaru, Kinerja Ribuan Kapolsek hingga Puluhan Kapolres Under Performance

Setelah itu kariernya terus melesat dengan menjabat di berbagai posisi strategis, termasuk:

• Karo SDM Polda Maluku Utara (2011)
• Karo SDM Polda Kalimantan Tengah (2012)
• Wakapolda Kalimantan Tengah (2017)
• Karopenmas Divhumas Polri (2018)
• Kapolda Kalimantan Tengah (2020)
• Kadiv Humas Polri (2021)
• Asisten SDM Kapolri (2023)
• Irwasum Polri (2024)

Hingga akhirnya pada tahun 2025, ia ditunjuk sebagai Wakapolri.

Dedi adalah sosok yang dikenal disiplin, komunikatif, dan memiliki pemahaman kuat mengenai manajemen SDM kepolisian.

Hal tersebut terlihat dari konsistensinya dalam mendorong pembaruan sistem pembinaan karier di tubuh Polri.

Evaluasi SDM: Tantangan Besar yang Harus Diselesaikan

Dalam RDP tersebut, Dedi kembali menegaskan bahwa pembenahan internal Polri tidak bisa hanya dilakukan setengah-setengah.

Menurutnya, kepolisian menghadapi tantangan besar berupa kompleksitas tugas, perkembangan teknologi, serta tingginya tuntutan masyarakat terhadap kualitas layanan publik.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap pejabat yang memegang peran strategis di Polri benar-benar memiliki kemampuan, integritas, dan kinerja yang sesuai standar,” tegasnya.

Bagi Polri, penyegaran SDM—termasuk melalui asesmen ulang, mutasi, bahkan rotasi besar-besaran—menjadi langkah yang tidak dapat dihindari. Tujuannya jelas: memastikan Polri lebih adaptif, profesional, dan dapat dipercaya.

Pemaparan Komjen Dedi Prasetyo di hadapan Komisi III DPR RI menjadi sinyal kuat bahwa Polri tengah berada di fase penting reformasi internal.

Tingginya angka under performance bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang untuk melakukan transformasi menyeluruh.

Dengan komitmen pada meritokrasi, peningkatan kualitas pendidikan, dan standarisasi kompetensi, Polri berharap mampu memperbaiki pelayanan publik serta memperkuat kepercayaan masyarakat.

Evaluasi ini hanya awal. Perubahan sesungguhnya baru dimulai.

(Bangkapos.com/Tribunnews/Surya.co.id)