Misteri Kematian Dosen Muda Untag Semarang, AKBP Basuki Bantah Ada Hubungan Khusus, Tapi Satu KK

Kematian dosen Dwinanda Linchia Levi di hotel Semarang menyisakan teka-teki. AKBP Basuki beri klarifikasi, ditemukan satu KK

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Kolase Istimewa via Tribun-Medan.com
DOSEN UNTAG TEWAS -- Alasan AKBP Basuki Biayai Wisuda S3 Dosen Untag, Bantah Ada Hubungan Asmara Tidak Seperti Orang Pikirkan. Dokter muda ditemukan tanpa busana di kamar hotel pertama kali ditemukan oleh AKBP Basuki 

"Kita belum berani mengatakan itu (pacar). Pokoknya mereka satu kamar," katanya.

Dugaan awal, Dwinanda Linchia Levi meninggal karena sakit.

"Dugaan sementara karena sakit," katanya.

Saat ini, AKBP Basuki sedang menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

"Pendalaman terhadap beberapa pihak yang di lokasi. Enggeh (termasuk pria anggota polisi yang berada satu kamar dengan korban)," kata dia lagi.

Pada kronologi singkat yang beredar, AKBP Basuki diketahui menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng itu merupakan orang pertama yang menemukan korban.

Ia mengaku sempat bersama dengan korban sebelum kematiannya.

"Pengakuan: AKBP Basuki mengaku bahwa ia mengantar korban ke rumah sakit sehari sebelumnya karena korban sakit (keluhan gula darah dan tensi tinggi). Setelah mengantar pulang ke kamar, ia meninggalkannya dan baru kembali keesokan harinya, lalu menemukan korban sudah tidak bernyawa dalam kondisi tanpa busana," tulis keterangan yang beredar.

Dalam keterangannya kepada media dan penyidik, AKBP Basuki menyangkal adanya hubungan asmara dengan Dwinanda Linchia Levi.

Ia mengklaim hubungannya hanya sebatas teman dekat/mentor karena sudah mengenal korban sejak korban menempuh pendidikan S3 dan sering membantu secara finansial.

Saat ini, Polda Jateng masih mendalami apakah ada unsur pidana dalam kematian tersebut atau murni karena penyakit, sekaligus memproses dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh perwira menengah tersebut.

Pengakuan Basuki dan Pemeriksaan Etik

Nama AKBP Basuki semakin menjadi sorotan setelah kronologi singkat yang beredar menyebut dirinya sebagai orang yang “pernah bersama” korban sebelum kematiannya.

Ia kini diperiksa sebagai saksi, sekaligus terancam menjalani proses etik internal Polri terkait keberadaannya di hotel tersebut.

Polda Jateng menegaskan bahwa pemeriksaan dilakukan menyeluruh.

“Semua pihak yang berada di lokasi sedang kami dalami, termasuk saksi pertama,” kata AKP Nasori.

Keluarga Ungkap Kejanggalan: Satu Kartu Keluarga dengan AKBP Basuki

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved