Tos Tangan Dua Gubernur Terjadi di Babel, Kesepakatan Titik Jembatan Bahtera Hingga Studi Kelayakan
Dua Gubernur Setujui Titik Lokasi Pembangunan Jembatan Bangka-Sumatera, di Sini Lokasinya
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kamis (17/9/2020), Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) Erzaldi Rosman dan Gubernur Sumatera Selatan ( Sumsel ) Herman Deru menghadiri focus group discussion (FGD) Rencana Pembangunan Jembatan Bangka-Sumatera (Bahtera).
Adapun diskusi yang berlangsung di kantor Gubernur Babel itu membahas titik lokasi alternatif atau tapak pembangunan Jembatan Bahtera.
Dalam pembahasan tersebut, muncul tiga alternatif sebagai tempat pembangunan jembatan tersebut.
Pertama, Tanjung Punai Bangka Belitung-Desa Juru Taro Sumatera Selatan.
Kedua, Desa Tanjung Pura Bangka Belitung-Desa Sungai Batang Sumatera Selatan.
Alternatif ketiga, Desa Sebagin Bangka Belitung-Desa Tanjung Tapak Sumatera Selatan.
• Terungkap, Jaksa Pinangki dan Djoko Tjandra Bersepakat Beri Rp 148 Miliar untuk Pejabat Kejagung
• Anak Menteri ini Sempat Jatuh Miskin Sampai Jual Es Dipinggir Jalan, Kini Hidupnya Berubah Drastis
• Anies Sebut Gelagat Tak Biasa dari Mendiang Sekda DKI Jakarta Saefullah Sebelum Meninggal
Dari tiga alternatif tersebut, alternatif terakhirlah (Desa Sebagin-Desa Tanjung Tapak) yang disetujui oleh Erzaldi Rosman dan Herman Deru.
Keduanya pun langsung berjabat tangan usai menyetujui titik lokasi pembangunan Jembatan Bahtera.
Erzaldi mengatakan pihaknya menyambut baik terkait kesepakatan tersebut.
Ia berharap, ke depan masyarakat di Babel dan Sumsel makin sejahtera.
"Bangka Belitung menyambut baik. Ini buah hasil dari pada kesepakatan bersama dan semata-mata untuk lebih menyejahterakan masyarakat Bangka Belitung dan Sumatera Selatan," kata Erzaldi usai pertemuannya dengan Herman Deru, Kamis (17/9/2020).
Dia juga berharap ekonomi dan silaturahmi kedua provinsi bertetangga tersebut bisa meningkat setelah terbangunnya Jembatan Bahtera nanti.
"Silaturahmi lebih dekat dan ekonomi lebih terangkat karena ini bentuk usaha bersama untuk kepentingan kita, kedua provinsi," ucapnya.
"Babel butuh Sumsel dan sebaliknya Sumsel butuh Babel. Kita sebagai saudara serumpun. Tahapan selanjutnya, kita akan bertemu dengan menteri, membawa kesepakatan ini untuk menjadi program strategi nasional," tutur Erzaldi.
• Gisella Anastasia Ungkap Penyesalan Terbesarnya Setelah Cerai: Aku Memisahkan Gempi Sama Papanya
Sementara, Herman Deru mengatakan, setiap program yang besar harus diawali dengan perencanaan yang benar dahulu serta semua studi, dan titik lokasi telah disetujui bersama antara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.
"Kita sudah pada tahap FS (studi kelayakan--red), DED dan bahkan timbul tiga opsi alternatif titik oprit masing-masing. Ini adalah peristiwa penting bagi Sumsel dan Bangka, kita sudah sepakat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperdekat jarak silaturahmi dengan cara membangun jembatan angkutan darat," kata Herman.
Dia menambahkan, dengan telah adanya kesepakatan tersebut diharapkan bisa saling memanfaatkan sehingga mempercepat melakukan perkembangan ekonomi.
"Yang paling penting sudah sepakat bahwa di Sumatera Selatan di Desa Tanjung Tapak di Kabupaten Ogan Komering Ilir, ke Desa Sebagin Bangka Selatan," ucapnya.
"Mudah-mudahan akan menjadi semangat baru bagi pelaku usaha, baik dari Sumsel dan Bangka, bahkan dari luar negeri. Karena seperti kita ketahui sumber daya alam di Bangka nyata dan terkenal, begitu juga di Sumatera Selatan, segera dapat mempercepat laju perkembangan ekonomi dan kesejahteraan," lanjut Herman.
Noviar Sebut Ada Faktor Keuntungannya
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Noviar Ishak mengatakan, Provinsi Babel telah rampung menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam rencana pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bangka dengan Sumatera Selatan (Jembatan Bahtera).
"Babel sudah siap, lokasi sudah ada, termasuk Jalan Trans Bangka, amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) sudah, dan pra FS (studi kelayakan) sudah, antara dua gubernur juga sudah oke," kata Noviar kepada bangkapos.com di kantor Gubernur Babel, Kamis (17/9/2020).
• Pesan Terakhir Bripka Christin untuk Suami Sebelum Tewas Ditabrak Erdi: Tolong Lihat Anak-anak
Saat ini, menurutnya, tinggal menunggu pemerintah pusat menyetujui dan mempersiapkan anggaran pembangunan jembatan yang direncanakan memiliki panjang kurang lebih 13,5 kilometer tersebut.
"Tinggal menunggu pusat, ini butuh dana besar, harus masuk dalam program strategi nasional. Untuk menuju ke sana, beberapa data harus disiapkan," ujarnya.
Ia menyebutkan, mereka sudah lama membahas pembangunan Jembatan Bahtera, tepatnya sejak 2019.
Tahun lalu, Gubernur Babel dan Gubernur Sumsel pernah bertemu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, tetapi rencana pembangunan Jembatan Bahtera belum masuk program strategis nasional.
"Walau sudah mengarah ke sana, tetapi belum masuk. Lalu, tahun 2020, Kementerian PUPR melakukan tahapan FS uji kelayakan," ucap Noviar.
Menurut dia, pembangunan jembatan yang memerlukan anggaran triliunan rupiah tersebut akan dilakukan pada tahun 2023.
Namun, hal itu tergantung pada persetujuan dan semua proses persyaratan telah dilakukan.
"Untuk tahapan setelah FS dilakukan Desember selesai, tahun depan masuk DED selesai 2023, uang ada, langsung sudah. Ibaratnya, kita memberikan ke orang tua, lalu ia mengatakan silakan kerjakan," tutur Noviar.
• Manajer HRD Dibunuh saat Asyik Bercinta, Lalu Dimutilasi, Terkuak Keinginan ini untuk Orangtuanya
Jembatan 13,5 Kilometer Segera Terealisasi
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Amri Cahyadi, mengapresiasi pertemuan antara Gubernur Babel Erzaldi Rosman dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang menyepakati titik pembangunan Jembatan Bangka-Sumatera (Bahtera) berada di Desa Sebagin-Desa Tanjung Tapak.
"Kita memberikan apresiasi pertemuan dua gubernur ini, terkait tindak lanjut dari hasil pertemuan saya dari DPRD Babel, Gubernur Babel, dengan Menteri Bappenas di Belitung minggu lalu, bahwa kita memperjuangkan terealisasinya pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Sumatera dan Pulau Bangka," kata Amri kepada Bangkapos.com, Kamis (17/9/2020).
Amri berharap pertemuan antara Erzaldi dan Herman Deru tersebut bisa mempercepat realisasi pembangunan Jembatan Bahtera.
Menurut Amri, pembangunan jembatan yang direncanakan sepanjang sekitar 13,5 kilometer itu akan memberikan banyak dampak, terutama dalam peningkatan perekonomian.
"Kita mendorong karena ini dibangun tidak menggunakan APBD, tetapi dibangun oleh anggaran pusat untuk membangun jembatan penghubung, membuka pulau. Ini pastinya akan memberikan dampak positif, terutama ekonomi," ujar Amri.
"Contoh, adanya pembangunan jalan tol dari Lampung sampai Aceh sekarang berproses. Lalu kita diam saja, tidak juga menuntut untuk pembangunan jembatan itu, untuk keadilan di Indonesia agar kita terkoneksi juga," lanjutnya.
Studi Kelayakan Mulai 2021
Pemerintah pusat dipastikan bakal melakukan pembangunan jembatan penghubung Pulau Bangka dengan Sumatera (Batera) yang memiliki panjang 13,5 KM.
• Bareskrim Belum Tetapkan Tersangka Kasus Terbakarnya Gedung Kejagung, Listyo: Kami Usut Transparan
Adapun kepastian tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bangka Belitung, Azwari Helmi usai bertemu dengan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, dalam kunjungannya ke Kabupaten Belitung belum lama ini.
Adapun Azwar Helmi yang merupakan Politisi PPP ini, mengatakan kepastian pembangunan tersebut langsung disampaikan Menteri Bappenas dihadapan dirinya dan anggota DPRD lainya yang berbincang dengan Menteri Bappenas Suharso.
"Menteri yang menyampaikan saat kami bertemu di Belitung, tentunya ini sangat luar biasa untuk menopang perekonomian di Babel agar bisa lebih berputar terutama untuk pembangunan," jelas Helmi kepada Bangkapos.com, Minggu (6/9/2020).
Mengenai kapan pelaksanaan pembangunan dimulai, Helmi menjelaskan saat ini pemerintah sedang memikirkan pembiayaan pembangunan jembatan yang tidak sedikit tersebut, selain itu pemerintah saat ini sedang fokus dalam penanganan Covid-19.
"Kalaupun nanti ada pro dan kontra itu hal wajar karena ada cara pandang yang berbeda. Tetapi kita harus berfikir positif dan rasional untuk kemajuan Provinsi Bangka Belitung," terangnya.
Helmi menilai dampak ekonomi jika jembatan tersebut jadi dibangun, kemungkinan harga bahan pokok di Babel akan lebih murah, karena memiliki jalur darat dan ditempuh hanya beberapa jam saja melalui Jembatan Bahtera.
"Kalau biasanya bahan pokok dari Pulau Jawa masuk ke Bangka bahan mahal, tetapi bila tersambung dengan Sumatera akan lebih murah dan siang malam bisa melewati jembatan tersebut," ungkapnya.
Disinggung bagaimana tingkat kriminalitas yang banyak dikhawatirkan masyarakat Bangka apabila jembatan tersebut jadi dibangun. Helmi mengatakan itu merupakan tugas aparat penegak hukum.
"Kalau masalah kriminal ada aturan hukum, bukan hanya di Bangka seluruh dunia pasti ada kriminalnya. Tetapi itu tugas aparat hukum, kita hanya memikirkan soal pembangunan jembatan untuk menumbuhkan perekonomian di Babel," harapnya.
• Putra Soeharto Gugat Menkeu karena Dicekal Pergi ke LN, Kemenkeu Siap Hadapi Gugatan Bambang Tri
Sempat diberitakan sebelumnya, Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, akan melakukan follow up rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Bangka dengan Sumatera (Bahtera).
Erzaldi juga telah menghadiri Rakor Popnas XVI 2021 di Ruang Kerja Gubernur Sumsel, Rabu (29/7/2020), kedua Gubernur ini mendorong tindak lanjut pembangunan jembatan ini untuk disampaikan ke Presiden Joko Widodo.
Dia mengharapkan jembatan yang memiliki panjang, 13,5 Km tersebut, disetujui oleh Presiden Jokowi dalam upaya mempercepat pembangunan perekonomian di Provinsi Bangka Belitung.
"Kami berencana menghadap presiden untuk memfollow up sejauh mana rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Sumatera dan Bangka sepanjang 13,5 km agar ditindaklanjuti.
Sekarang sudah ada feasibility study/studi kelayakan nya di Kementerian PU,"jelas Erzaldi.
Erzaldi mengatakan, dirinya bersama Gubernur Sumsel telah bersepakat ingin mewujudkan mimpi bersama dari dua provinsi itu, agar dapat terhubung, sehingga bisa mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat Sumatera secara menyeluruh.
Jembatan Batera Masuk Program Nasional
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Noviar Ishak menyatakan, rencana pembangunan jembatan Bangka-Sumatera (Batera) sudah masuk dalam program nasional.
Seluruh kegiatan pembangunan jembatan tersebut diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
• Sosok Pierre Tendean, Sebelum Jadi Korban G30S/PKI Dikenal sebagai Letnan Tampan Rebutan Jenderal
Noviar mengatakan, studi kelayakan rencana pembangunan jembatan sepanjang 13,5 kilometer tersebut rencananya mulai dilakukan pada 2021.
"Tim dari Bappenas dan Kementerian PUPR saat kunjungan Kepala Bappenas ke Belitung, Provinsi Bangka Belitung, ada juga yang melihat ke Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan untuk mengecek lapangan," kata Noviar Ishak, Minggu (6/9/2020).
Untuk proses dan tahapan selanjutnya, kata Noviar, menunggu hasil studi kelayakan yang dilakukan Kementerian PUPR.
"Kita tunggu saja perkembangan lebih lanjut dari kegiatan FS (studi kelayakan--red) tersebut," ucapnya.
Justiar Sebut Ada Investor Tangani Pembangunan Jembatan Bahtera
Sebelumnya di tahun 2019, Bupati Bangka selatan H Justiar Noer mengatakan saat ini sudah ada investor yang siap menangani pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Bangka dengan Sumatera Selatan (Bahtera).
Sejauh ini menurut Justiar, tak ada kendala terkait wacana pembangunan jembatan tersebut.
• Sekda Saefullah Sempat Izin Pamit ke Pak Gub, Covid-19 Sebabkan Ia Gagal Bernapas hingga Meninggal
Termasuk persoalan lahan. Namun siapapun pemilik lahan, harus diperuntukan untuk pembangunan jembatan.
Selain lahan dan infrastruktur jembatan, lahan lahan tersebut juga digunakan pembangunan lampu jalan, sarana air minum, serta penghijauan.
"Sudah ada investor yang menanganinya. Dan tidak ada persoalan, siapapun yang memiliki lahan tidak masalah. hanya kawasan tersebut khusus untuk pembangunan jembatan. Makanya regulasi harus diselesaikan dulu. Jangan sampai orang sudah siap investasi, perizinan belum selasai," ujar Justiar, Senin (18/2/2019)
Wacana Regulasi Pembangunan Jembatan Bahtera Capai 90 persen
Dikatakan Justiar, saat ini pemerintah daerah dan provinsi tengah menyiapkan regulasi ke pusat.
Bahkan diakui Justiar, tahapan regulasi tersebut telah mencapai 90 persen.
Selain ke pusat, regulasi tersebut nantinya juga dimasukkan ke Kementrian Pekerjaan Umum (PU).
• Rekaman CCTV Detik-detik Kecelakaan Wabup Erdi Tabrak Bripka Christin hingga Tewas, Mabuk Bawa Mobil
• Bacaan Surat Yasin 83 Ayat, Arab dan Latin Lengkap dengan Terjemahan, Doa dan Keutamaannya
"Saat ini tahapan penyiapan regulasi lewat Gubernur yang disampaikan ke pusat pasca MOU dengan gubernur Sumsel beberapa waktu lalu. Bahkan regulasi administrasi dan perizinan sudah mencapai 90 persen," ujar Justiar
Wacananya pembangunan jembatan Bahtera, dipusatkan di Desa Sebagin, kecamatan Simpang Rimba ke Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Palembang Sumatera Selatan.
(Bangkapos/Riki Pratama/antoni/spa)