Perdana Menteri Vanuatu Jadi Sorotan DPR Setelah Campuri Urusan Papua di Sidang Umum PBB

Azis Syamsuddin meminta agar Perdana Menteri Republik Vanuatu Bob Loughman belajar tentang etika hubungan internasional.

Jubi.co.id
Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman 

BANGKAPOS.COM - Wakil Ketua DPR RI bidang Korpolkam Azis Syamsuddin meminta agar Perdana Menteri Republik Vanuatu Bob Loughman belajar tentang etika hubungan internasional.

Azis juga meminta Bob Loughman memahami dulu sejarah dan mengerti akan Papua secara mendalam agar tidak lagi mengulang kebiasaan ikut campur urusan Papua.

Menurut Azis, ucapan Bob Loughman mengenai masalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Papua di dalam sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merupakan hal yang sangat tidak pantas, tidak etis dan tidak menghargai serta menghormati kedaulatan negara lain.

Azis menilai PM Vanuatu perlu memahami geografi, geopolitik dan geostratgi Indonesia sebagaimana di atur dalam norma dan hukum Hubungan International.

"Papua adalah bagian penting dari NKRI, dan hal ini sudah clear serta dikukuhkan oleh Majelis Umum PBB melalui resolusi 2504 (XXIV). Fakta inilah yang perlu dihormati oleh Vanuatu maupun kelompok-kelompok yang berusaha memprovokasi keutuhan NKRI. Mungkin PM Vanuatu perlu belajar Ilmu Hubungan International sehingga memahami norma dan hukum secara benar," kata Azis kepada wartawan, Senin (28/9/2020).

Alasan Harga Janda Bolong Tembus Puluhan Juta Rupiah, Padahal Dulu Cuma Tanaman Pinggir Jalan

Zodiak Besok Selasa 29 September 2020: Libra Waktunya Istirahat, Leo Persaingan Ketat

Waspada Puting Beliung dan Banjir Bandang, Potensi Cuaca Ekstrem Pada September-Oktober di Indonesia

Politikus Partai Golkar itu merasa heran dengan Negara Vanuatu yang kerap melontarkan masalah Papua sejak tahun 2016 hingga sidang Umum PBB ke 75 tahun 2020 saat ini.

Azis mengatakan jangan sampai isu yang dilontarkan merupakan sebuah pesanan atau tidak berdasar yang akan berdampak pada Negara Vanuatu tersebut nantinya.

"Sudah jelas dalam PBB kita sepakat bahwa seluruh anggota PBB menjaga stabilitas keamanan dan menciptakan Perdamaian Dunia. Vanuatu justru menghasut Dunia dan menyebarkan hoaks kepada dunia. Ada apa, apakah mereka Pro Separatis?," ujarnya.

Azis menekanan agar Vanuatu perlu belajar etika dari konsep ASEAN sehingga bisa menerapkan nilai-nilai peradaban yang baik tanpa mengintervensi apa lagi menuduh sesama negara berdaulat.

Di saat yang sama Azis mengapresiasi tanggapan melalui hak jawab oleh Diplomat Indonesia Silvany Austin Pasaribu.

Sebagaimana diketahui Diplomat muda Indonesia memberi respon terhadap Perdana Menteri Vanuatu melalui hak jawab.

"Jika level Perdana Menteri Vanuatu tidak ingin dipermalukan oleh diplomat muda Indonesia, maka Vanuatu harus mulai belajar menghormati norma-norma international. Saya mengapresiasi dan mendukung strategi dan langkah Kemlu dalam hal ini," pungkas Azis

Meggy Wulandari Dinikahi Pengusaha Makasar, Kini Pamer Wajah Suami Baru, Lebih Ganteng dari Kiwil?

Sosok Pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin, Segini Total Kekayaan Mereka

Jabatan Kapolsek Dicopot Gara-gara Tak Bubarkan Konser Dangdut Wakil Ketua DPRD Tegal

Kompori Soal Papua di Sidang Umum PBB

Aib Vanuatu dibongkar diplomat Indonesia dalam Sidang Umum PBB.

Negara Vanuatu diduga kuat mengompori dan mendukung aksi separatisme di Papua.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved