Baju Hazmat Kini Tak Lagi Digunakan Nakes yang Rawat Pasien Covid-19, Tapi Wajib Gunakan Alat ini

"Saat dokter dan perawatnya tak menunjukkan rasa takutnya bersentuhan dengan kami atau pasien, tentu itu sangat penting bagi kami yang harus ..."

SCMP/Xinhua
PSIKOLOGIS - Tim medis dengan APD lengkap memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Regulasi baru menyebut nakes tak perlu mengenakan baju Hazmat saat merawat pasien covid, selain tak efektif, hal tersebut juga dimaksudkan untuk memberi efek psikologis yang baik untuk ketenangan pasien. 

Untuk itu penampilan dan juga sikap tenaga medis yang merawat sangat membantu kesembuhan pasien.

“Saat dokter dan perawatnya tak menunjukkan rasa takutnya bersentuhan dengan kami atau pasien, tentu itu sangat penting bagi kami yang harus berjuang untuk sembuh. Dukungan moril itulah yang sangat dibutuhkan oleh pasien, apalagi jika itu ditunjukkan oleh dokter,” kata Elza.

Tak hanya nakes, Elza kala itu menyebut bahwa petugas kebersihan yang setiap hari membersihkan kamarnya juga tak lagi tampil menyeramkan dengan hazmat.

Petugas kebersihan hanya mengenakan masker standar saja.

Mereka menurut Elza juga tak sedikitpun menunjukkan sikap khawatir. 

Beberapa petugas kebersihan dengan ramah menyapa dirinya dan pasien lain saat bertugas.

Baca juga: Windy Soroti Tubuh Lesti Kejora saat Tahu Rizky Billar Ingin Punya Anak Lebih dari 2

Baca juga: Cerita Cinta Berujung Maut, Pria Simpang Teritip Babar Bunuh Saingan karena Istri Sahnya Diganggu

Temuan di Inggris, Orang yang Telah Divaksinasi Bisa Tularkan Varian Delta

Baca juga: Doa Mustajab Melebur Dosa, Termasuk 7 Cara Bertaubat, Hijrah, Hapus Dosa Zina dan Dosa Besar Lainnya

"Situasinya benar-benar membuat pasien nyaman," kata Elza. 

Sesuai Regulasi

Ternyata, tenaga kesehatan yang tak lagi mengenakan alat pelindung diri (APD) ini sudah sesuai dengan regulasi terbaru.

Sesuai aturan dari Kementerian Kesehatan, penggunaan APD berupa baju hazmat tak lagi digunakan saat merawat pasien di rumah sakit.

Baju putih layaknya astronot itu biasa menghiasi keadaan selama pandemi Corona baik saat menjemput orang terpapar Covid-19 atau ketika pemakaman.

Saat ini, dokter dan perawat cukup menggunakan gown atau gaun lengan panjang saat merawat pasien Corona.

Pasalnya baju hazmat digunakan untuk berhadapan dengan orang penyakit Ebola, yang lebih cepat menular.

Kepala Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Kota Pangkalpinang Betty Varia Kommala Sary menyebut, sebetulnya sudah sejak bulan Maret 2021 lalu pihaknya tak lagi menggunakan baju hazmat.

APD yang digunakan saat ini sudah berganti menjadi gown (gaun), baju lengan panjang hingga lutut itu sebetulnya secara fungsi sama dengan hazmat.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved