INILAH 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru Nusantara yang Pernah Disebut Jokowi

Presiden Jokowi pernah menyebut Bambang Brojonegoro, Ahok, Abdullah Azwar Anas, dan Tumiyana sebagai calon pemimpin Ibu Kota baru.

Editor: fitriadi
Tribunkaltim.co
Disain ibu kota baru negara Indonesia di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Pria kelahiran 1965 ini tidak masuk ke instrumen investasi portfolio, seperti saham, obligasi, dan emas.

Saat menjadi Dirut WIKA, Tumiyana tak hanya mengandalkan gajinya untuk menopang hidup dirinya dan keluarga.

Tumiyana tak hanya bisnis peternakan sapi. Dirinya juga menggeluti bisnis beras.

Ia mengaku tak terlalu ebrani bermain saham karena fluktuktuasinya yang tinggi.

Sementara itu, dirinya memiliki tanggungan kegiatan rutin di kantor.

Dengan demikian, ia memilih bisnis yang bisa ia lepas seperti ternak sapi.

Bermain di sektor riil tak membuat Pak Tum, sapaan akrabnya, mengategorikan diri sebagai investor konservatif.

Tumiyana mengaku ia termasuk kategori investor agresif lantaran selalu memiliki leverage diri yang tinggi.

Ibu Kota Nusantara

Ibu kota negara Indonesia akan berpindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Bukan hanya lokasinya yang berpindah, nama ibu kotanya juga akan berubah.

Jika selama ini ibu kota negara Indonesia berada di Jakarta, maka tidak lama lagi akan dipindahkan ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Ibu kota baru negara Indonesia nanti akan diberi nama Nusantara.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membocorkan nama ibu kota negara (IKN) yang baru.

Suharso mengungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi nama Nusantara untuk wilayah IKN yang baru nanti.

Adapun ibu kota negara baru berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dari Bapak Presiden pada Jumat, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara," kata Suharso dalam rapat Pansus IKN di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/1/2021) dikutip dari Kompas.com.

Suharso Monoarfa mengungkapkan, 'Nusantara' dipilih sebagai nama ibu kota negara baru di Kalimantan Timur karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di dunia internasional.

"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu, dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua Republik Indonesia," kata Suharso.

Ia mengatakan, pemerintah telah meminta pertimbangan dari ahli bahasa dan ahli sejarah untuk memilih nama yang paling tepat untuk ibu kota baru.

Ketua Umum PPP itu menyebutkan, ada sekitar 80 nama yang diusulkan unutk menjadi nama ibu kota baru, antara lain Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Pertiwipura, dan Cakrawalapura.

"Tetapi kemudian akhirnya dipilih kata Nusantara tanpa kata jaya," kata Suharso.

Suharso menuturkan, nama ibu kota tersebut awalnya ingin dimasukkan ke dalam RUU IKN sejak awal, tetapi ditahan sebelum akhirnya diberikan konfirmasi oleh Presiden Joko Widodo.

"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakaan ibu kota negara ini Nusantara," ujar Suharso.

Menanggapi usulan tersebut, Pansus meminta penjelasan lebih lanjut mengenai alasan pemerintah memilih kata 'Nusantara' sebagai nama ibu kota baru.

"Kalau soal istilah, pasti pemerintah sudah merenunglah, kontemplasi, mencari kata yang terbaik kiri kanan. Tinggal kita minta penjelasan saja pemerintah kenapa dinamai Nusantara, sepakat ya, setuju ya?" kata Wakil Ketua Pansus RUU IKN Saan Mustopa.

Presiden Joko Widodo mengatakan, secara fisik pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) harus dijadikan momentum untuk membangun sebuah kota yang sehat, efisien, produktif.

Selain itu, IKN sejak awal juga dirancang agar warga dapat bepergian ke mana saja secara ramah lingkungan. Sebab konsep pembangunan IKN mengadaptasi zero emition.

"Secara fisik pembangunan IKN di Kaltim ini harus dijadikan momentum. Untuk membangun sebuah kota yang sehat efisien, produktif yang dirancang sejak awal agar warganya ke mana-mana dekat," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/1/2022).

"Warganya ke mana-mana bisa naik sepeda, ke mana-mana bisa jalan kaki," imbuh Presiden.

Selain itu, IKN juga menyediakan pelayanan keamanan dan kesehatan serta pendidikan berkelas dunia.

"Bayangan kita seperti itu. Jadi, sekali lagi IKN yang baru ini bukan sekedar kota yang berisi kantor-kantor pemerintahan," tutur Jokowi.

"Tetapi kita ingin membangun sebuah new smart metropolis yang mampu menjadi magnet, menjadi global talent magnet, menjadi pusat inovasi" lanjutnya.

(Tribunnews.com/Tribunnewswiki.com/Kompas.com/Kompas TV)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved