Tribunners

Urgensi Sensus Penduduk 2020 Lanjutan

Dalam pelaksanaan SP2020 Lanjutan, BPS memanfaatkan sejumlah teknologi informasi.

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Susanti 

Oleh: Susanti - Statistisi BPS Kabupaten Belitung

BADAN Pusat Statistik (BPS) saat ini sedang melakukan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan pada periode Mei hingga Juni 2022. Kegiatan ini merupakan tahap lanjut dari SP2020 yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Adapun sensus penduduk lanjutan mengusung empat misi besar, yakni sebagai benchmark indikator kependudukan Indonesia dan untuk mengetahui potret demografi Indonesia setelah melewati gelombang ke-2 pandemi Covid-19.

Kemudian, sebagai bahan evaluasi capaian pembangunan di bidang kependudukan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), serta sebagai dasar penentuan kebijakan pembangunan nasional untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Tujuan SP2020 Lanjutan

Secara spesifik, SP2020 Lanjutan memiliki enam tujuan. Pertama, memperkirakan jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk. Kedua, memperoleh data untuk penghitungan parameter demografi, seperti kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga, menjadi sumber data dari indikator angka kematian ibu. Keempat, memperbarui data yang akan digunakan dalam penghitungan proyeksi penduduk. Kelima, menyediakan data karakteristik penduduk dan perumahan. Keenam, menjadi sumber data dari indikator kependudukan untuk SDGs yang tidak dapat diperoleh dari sumber lain.

Untuk diketahui, BPS hanya menggunakan beberapa variabel output pendataan pada tahapan pertama Sensus Penduduk 2020 Online yang dilaksanakan pada tahun 2020 yang lalu, yakni jumlah penduduk menurut umur, jenis kelamin, dan status de jure vs de facto. Sementara itu untuk SP2020 Lanjutan, BPS akan melakukan pendataan melalui kuesioner dengan variabel yang lebih detail terhadap 4,3 juta sampel rumah tangga.

Adapun variabel tersebut di antaranya adalah karakteristik penduduk, migrasi, pendidikan dan komunikasi, disabilitas, ketenagakerjaan, fertilitas, mortalitas, serta perumahan. Lewat variabel tersebut, BPS berharap mendapatkan parameter demografi yang mencakup angka fertilitas, mortalitas, serta migrasi yang disajikan menurut wilayah administrasi tertentu secara akurat dan lengkap.

Parameter yang nantinya dihasilkan oleh SP2020 Lanjutan akan diperlukan untuk evaluasi program pembangunan sekaligus menentukan arah kebijakan dalam perencanaan pembangunan. Selain itu, penyajian parameter demografi hingga level kabupaten atau kota juga dapat membantu pemerintah daerah dalam memonitor pencapaian target-target SDGs.

Manfaatkan teknologi informasi

Dalam pelaksanaan SP2020 Lanjutan, BPS memanfaatkan sejumlah teknologi informasi. Hal ini sekaligus menjadi inovasi BPS agar bisa mewujudkan misi dan tujuan penyelenggaraan sensus lanjutan. Terdapat empat metode pendataan utama yang digunakan BPS dengan bantuan teknologi.

Pertama, pencil and paper interviewing (PAPI). Metode pendataan ini menggunakan kuesioner kertas yang biasa digunakan oleh BPS dalam kegiatan sensus dan survei.

Kedua, computer assisted personal interviewing (CAPI). Metode pendataan ini menggunakan kuesioner pada aplikasi yang hasilnya diinput melalui gawai. CAPI akan memudahkan pengolahan data karena hasilnya secara otomatis akan masuk ke server tanpa perlu diinput.

Ketiga, computer assisted telephone interview (CATI). Metode pendataan ini dilakukan dengan wawancara melalui telepon jika responden tak berkenan didata secara langsung dengan PAPI atau CAPI.

Keempat, computer assisted web interviewing (CAWI). Metode pendataan ini adalah bentuk mitigasi apabila responden tidak dapat diwawancarai melalui metode CATI. Responden akan melakukan pendataan secara mandiri melalui link pendataan yang diberikan oleh pihak BPS.

Selain empat metode pendataan tersebut, BPS juga tengah menyiapkan teknologi berupa dashboard dynamic weighting. Teknologi tersebut berfungsi untuk mengevaluasi sajian data pada tabel dan berbagai jenis indikator kependudukan yang dihitung secara real time. Indikator tersebut meliputi demografi, ketenagakerjaan, dan mobilitas. Adapun untuk membantu petugas dalam menganalisis dan menemukan fenomena pendukung dari hasil pendataan lapangan, masing-masing submenu indikator tersebut juga dilengkapi dengan series data.

Selanjutnya, ada juga teknologi dashboard monitoring yang berfungsi untuk memantau dan mengevaluasi progres kegiatan lapangan secara real time. Kegiatan tersebut meliputi rekrutmen, logistik, dan pelatihan pemutakhiran, pendataan rumah tangga sampel menggunakan kuesioner, pendataan verifikasi kematian maternal, CATI, dan CAWI. Selain itu, dashboard monitoring juga menampilkan informasi terkait hasil penjaminan kualitas. Pada menu pengolahan, dashboard menampilkan informasi terkait dengan pengolahan data terutama untuk wilayah PAPI.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved