Harga Pertalite Naik, Harga Bahan Pokok Diprediksi Ikut Naik, Jokowi : Kalau Demo Berapa Bulan
Harga BBM Naik, maka diprediksi laju inflansi juga akan meroket lantaran akan menyulut harga lainnya terutama transportasi dan bahan pokok lainnya
BANGKAPOS.COM---Masyarakat harus siap, pemerintah dalam waktu dekat akan menaikkan harga BBM jenis pertalite.
Kenaikan Harga pertalite ini diprediksikan berakibat akan meroketnya laju inflasi yang menyulut harga bahan pokok dan lainnya terutama transportasi mengalami kenaikan.
Sampai saat ini, harga pertalite masih dibanderol Rp 7.650 per liter.
Berapa besaran kenaikan yang akan ditetapkan pemerintah?
Beredar isu di media sosial pemerintah akan menaikkan harga pertalite menjadi Rp10.000 Per liter.
Sebagai gambaran, sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pertama kali menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Premium hingga 30 persen pada November 2014.
Satu bulan berikutnya, yakni pada Desember 2014, inflasi meroket hingga 8,3 persen year on year (yoy).
Pada tahun sebelumnya, tepatnya Juni 2013, juga terjadi kenaikan harga BBM. Di akhir tahun, inflasi melonjak ke level 3,8 persen yoy.
Sebab itu, Ekonom MakroEkonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Teuku Riefky memperkirakan, jika harga Pertalite naik maka inflasi tahun ini bisa mencapai 6 persen hingga 7 persen yoy.
Namun, dampak inflasi dari kenaikan harga BBM ini akan bersifat temporer. Dengan perkiraan tingginya inflasi pada tahun ini, ia malah optimistis inflasi ke depan akan mulai stabil.
"Tahun depan harusnya inflasi tidak akan setinggi inflasi tahun ini karena ada High base jadi tahun depan bisa lebih rendah lagi," kata Riefky kepada KONTAN, Minggu (21/8).
Kepala Ekonom Indo Premier Sekuritas Luthfi Ridho sependapat bahwa kenaikan harga BBM jenis pertalite bakal mengerek inflasi tahun ini ke kisaran 7 persen-8 persen. "Setiap kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar 10 persen, inflasi naik 1,2 persen sehingga inflasi di 2022 bisa 7 persen-8 persen," kata Luthfi.
Pemerintah memang belum mengumumkan berapa besar kenaikan harga Pertalite. Hanya saja, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelumnya mengasumsikan kenaikan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 atau naik 30,7 persen dari harga saat ini Rp 7.650/liter, Artinya ada potensi lonjakan inflasi 3,6 persen tahun ini.
Kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan harga pangan sekitar 30 persen lantaran ada kenaikan biaya logistik.
Dampaknya, konsumsi rumah tangga turun 0,2 persen-0,4 persen Meski begitu, Luthfi optimistis, pemulihan ekonomi tahun ini masih sangat kuat sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa 5,1 persen.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20220701-spbu2.jpg)