Berita Sungailiat

Buaya Tiga Meter Berkeliaran di Kebun Warga di Bangka, Berhasil Ditangkap dan Dibawa ke Penangkaran

Warga di Desa Cengkong Abang, Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikejutkan dengan adanya buaya

Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Dok/Polsek Mendo Barat
Buaya liar yang ditangkap di Desa Cengkong Abang Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka Kamis (6/10/2022) malam. 

Jumli (54) suami Sari'a mengantarkan dirinya baru mengetahui istrinya diserang buaya usai ia berangkat bekerja. mendapatkan kabar itu ia langsung bergegas pulang dan menuju ke puskesmas.

"Saya baru tahu saat berada di lokasi bekerja. Dikabarkan istri saya diserang buaya, pada saat mencuci pakaian di pemandian umum. Dan saya langsung bergegas pulang," kata Jumli, di Puskesmas Sekarbiru, Parittiga, Senin (5/9/2022).

Dirinya tidak mengetahui pasti ukuran buaya tersebut. Namun yang jelas dikatakannya buaya yang berada di pemandian tersebut sering mengganggu manusia.

"Diperkirakan besar buaya itu. Sering mengganggu manusia. Sebelumnya juga ada warga Perumnas diserang buaya ini. Untuk itu kami berharap biaya itu seger ditangkap agar tidak memakan korban lagi," ujarnya.

Sudah Dua Kali Kejadian Warga Diserang Buaya

Diketahui di lokasi tersebut sudah dua kali terjadi, pertama beberapa waktu lalu seorang pria sedang mandi menjelang magrib diterkam buaya.

Akibat kejadian itu pria tersebut mendapat luka di kaki hingga bokongnya dan dikabarkan selamat.

Sementara pada Senin (5/9/2022), Sari'a ibu rumah tangga ini mendapat serangan serupa dan mengalami luka robek di bagian tangan kiri dan remuk.

Usai menyerang Sari'a buaya itu sempat muncul di lokasi kejadian.

Lokasi yang merupakan lokasi bekas tambang yang dijadikan tempat pemandian umum masyarakat setempat.

Kepala Dusun Perumnas, Desa Sekarbiru, Ayat Imran mengatakan, akibat serangan buaya itu, Sari'a yang mengalami sejumlah luka, di tangan kirinya dan langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan insentif.

"Memang benar, ada warga saya diserang buaya pagi tadi. Begitu dapat informasi, kami langsung melakukan pengecekan ke lokasi terus dirujuk ke Puskesmas Sekarbiru. Kami lihat sendiri tangannya patah dan bersimbah darah," kata Ayat Imran di lokasi serangan buaya, Senin (5/9/2022).

Ke depan pihaknya bakal memasang papan informasi terkait imbauan larangan beraktivitas di lokasi tersebut.

Lantaran, lokasi itu juga kerap dijadikan tempat mandi oleh masyarakat setempat.

Terlebih lagi, lokasi itu menjadi tempat anak-anak mandi dan bermain air.

Untuk itu  dia mengingatkan masyarakat  jangan lagi mandi di sana,

"Jadi, untuk yang akan datang kami imbau masyarakat terutama untuk anak-anak yang sering mandi di sini akan kami larang. Kami dari Pemerintah Sekarbiru akan memasang plang (papan) secepatnya, agar masyarakat tidak mandi, mencuci atau memancing," imbau Ayat.

Buaya 4 Meter Serang Pencari Lobster

Korban serangan buaya juga terjadi di Pulau Belitung. Baru-baru ini seorang pria bernama  Agus (53), berhasil lolos dari maut usai diserang buaya.

Ia bersyukur bisa selamat walau sempat dua kali diserang buaya di Kolong Kero, Selasa (6/9/2022) pukul 20.30 WIB.

Warga Desa Padang, Manggar, Belitung Timur (Beltim) itu awalnya ingin mencari ikan dan lobster bersama anak dan menantunya.

Namun i nahas, buaya berukuran sekitar empat meter di kolong setempar langsung menyambarnya.

"Awalnya airnya tenang, sempat beberapa dapat. Tiba-tiba dari depan ada buaya langsung menerkam saya. Langsung saya sikut matanya langsung terlepas gigitannya," kata Agus, Kamis (8/9/2022).

Saat lepas serangan pertama, buaya itu kembali menyerang Agus lagi.

Saat serangan kedua buaya itu menggigit pahanya hingga banyak mengeluarkan darah.

Buaya sempat ingin menariknya ke dalam air tapi Agus bisa melawannya sekuat tenaga.

Setelah terlepas lagi, Agus naik ke daratan dan langsung ke rumah untuk mengobati luka-lukanya.

Di tempat yang sama, anak korban bernama Wina (27) mengatakan, mereka memang sering mencari ikan dan lobster di lokasi tersebut.

Dia sendiri saat kejadian sudah lebih dulu di depan, ternyata di belakang ayahnya sudah naik setelah diterkam buaya.

"Besar sekali buayanya, karena air kulongnya langsung meluber," ungkapnya.

Dia berharap kepada pemerintah desa dan daerah agar membuat tulisan bahaya di sekitar kolong tersebut supaya masyarakat bisa waspada agar tak ada korban selanjutnya.

Colok Mata Buaya

Dikutip dari  Mirror.co.uk jika diserang buaya maka korban bisa menyolok mata buaya untuk membebaskan diri dari terkaman buaya.

Pasalnya mata merupakan bagian yang paling rentan dari tubuh buaya.

Jika diserang buaya cobalah untuk memukul atau menusuk mata dengan apa pun yang dimiliki seperti: dayung, tongkat, atau pisau bahkan tangan.

Selain itu  lubang hidung dan telinga juga bisa diserang secara efektif.

Pukulan keras atau luka pada salah satu area ini dapat menyebabkan hewan melepaskan korbannya.

Buaya memiliki lipatan jaringan di belakang lidah yang menutupi tenggorokan mereka ketika mereka tenggelam dalam air.

Tutup ini mencegah air mengalir ke tenggorokan mereka dan menghentikan buaya dari tenggelam ketika mulutnya terbuka.

Jika lengan atau kaki tersangkut di mulut buaya, mungkin bisa mencungkil katup ini.

Air kemudian akan mengalir ke tenggorokan buaya, dan kemungkinan besar hewan akan membiarkan Anda pergi.

(Bangkapos.com/Deddy Marjaya/Yuranda/Posbelitung.co/BryanBimantoro)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved