Berita Belitung
Banjir di Belitung, Puluhan Rumah Terendam Air, Ngeri Buaya dan Ular Berkeliaran di Perumahan
Hujan deras yang mengakibatkan banjir di Kawasan RT 03 RW 02 Desa Cerucuk, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Jangan Salahkan Pemerintah
Musim penghujan menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Belitung rentan mengalami banjir.
Menanggapi kondisi ini, Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan pihaknya sudah berupaya mengatasi banjir yang terjadi di kawasan rentan banjir.
Namun kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan hingga menyumbat selokan menjadi penyebab terjadinya banjir.
"Masih ada juga yang melempar sampah di selokan. Percuma. Kehancuran itu bukan kehendak Allah, bukan kehendak aku, tapi masyarakat yang merusaknya. Kami pemerintah sudah berupaya," kata pria yang akrab disapa Sanem seusai rapat paripurna di DPRD Kabupaten Belitung, Senin (10/10/2022).
"Terjadinya banjir jangan menyalahkan pemerintah, jangan menyalahkan Tuhan kenapa hujan lebat, penyebabnya orang yang buang sampah sembarangan itu lah," ucap dia.
Dalam mengatasi banjir, lanjutnya, pemerintah selama ini sudah berupaya melalui program Kotaku atau program kota tanpa kumuh. Bahkan Juli 2022 lalu pemerintah daerah meresmikan Taman Begalor yang memiliki kolam retensi untuk menampung air hujan sebelum dialirkan ke sungai.
Sanem menyebut, jika dipikirkan secara akal sehat, program yang dibuat dengan sejumlah anggaran tidak akan banjir. Tapi jika masih membuang sampah sembarangan, banjir bisa saja kembali terjadi.
"Makanya jangan menyalahkan pemerintah, kalau terjadi seperti itu (banjir--red) akibat sampah tersumbat di selokan. Pemerintah tidak hanya mengurusi itu saja," katanya.
Dia juga berencana meninjau daerah rawan banjir bersama dinas lingkungan hidup (DLH) untuk mengecek kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Jangan buang sampah (sembarangan), kami siapkan tempat sampah, tinggal kesadaran masyarakat. Jangan hanya bisa menyalahkan pemerintah, hujan itu bukan kehendak pemerintah, bukan kehendak Sanem, memang itulah kondisi alam dan kehendak Tuhan," imbau Sanem.
Siagakan 450 Personel
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung siap siaga untuk menangani dampak dari cuaca ekstrem saat ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung Mikron Antariksa, mengatakan sudah menyiapkan 450 personil BPBD untuk siap siaga.
"Kami harus siap siaga melihat kondisi cuaca ekstrem seperti ini, kami sudah persiapkan personil, bahkan kami akan rapat koordinasi dan apel siaga banjir kemudian simulasi," kata Mikron, Selasa (11/10/2022) kepada Bangkapos.com.
Menurutnya, cuaca saat ini memang perlu menjadi perhatian bersama, dalam tiga bulan terakhir pun terjadi beberapa bencana alam.
"Perkiraan musim hujan, November dan Desember tetapi keadaan sekarang terjadi perubahan, sangat beda dengan perkiraan maka masyarakat mesti siaga," katanya.
Jenis bencana alam yang banyak dilapor kepada pihak BPBD pada cuaca ekstrem ini adalah banjir dan angin kencang.
"Selama September 2022 sebanyak 29 kejadian bencana karena cuaca ekstrem, kebakaran, karhutla dan angin puting Beliung," ungkap Mikron
Adapun total terdampak yakni 108 KK terdampak dengan total sebanyak 340 jiwa.
Data terdampak yakni kerusakan bangunan dengan kategori 103 rusak ringan, 2 rusak sedang dan 1 rusak ringan.
10 fasilitas umum terdampak dengan kategori 4 rusak berat dan 2 rusak sedang dan terdapat korban jiwa yakni 1 hilang, 1 yang mengalami luka sedang dan 1 luka ringan.
"Kalau di laut kemarin ada yang hilang, kemudian ditemukan meninggal, 1 orang pada bulan September," kata Mikron.
Melihat kondisi cuaca esktrem, BPBD mengingatkan agar masyarakat terus waspada.
"Masyarakat untuk selalu sering melihat kondisi cuaca yang tak menentu, baik itu diinformasi BMKG dan pihak lainnya, kami harap selalu siaga," kata Mikron.
(Posbelitung.co/Disa Aryandi/Adelia/Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20221011-banjir.jpg)