Berita Pangkalpinang
Merebaknya Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Balita, Dinkes Bangka Belitung Diminta Berikan Edukasi
Pemerintah mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup di apotek-apotek.
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Gejala-gejala itu, lanjutnya, jika sudah tahap berat anak akan mengalami komplikasi yaitu mulai dari tekanan darah akan tinggi, dapat terjadi penurunan kesadaran, kejang, hingga sesak napas.
"Hal-hal yang bisa dilakukan masyarakat utamanya orang tua yakni segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat bila terdapat gejala tersebut," kata dr Gita.
dr Gita menambahkan, saat ini Kemenkes sudah melarang apotek agar menjual obat dalam bentuk sirup karena diduga menjadi faktor penyebab penyebaran penyakit ini. Dia menyarankan agar saat anak-anak demam, orang tua bisa melakukan kompres aktif dan memberi minum yang banyak kepada anak.
"Untuk penggunaan obat penurun panas, bisa langsung dikonsultasikan ke dokter atau dokter spesialis anak karena ada beberapa jenis penurun panas yang saat ini tidak bisa diresepkan dulu sambil menunggu kabar penelusuran dari BPOM," jelas dr Gita.
Hindari Hoax, Dinkes Diminta Berikan Edukasi
Belakangan ini masyarakat digaduhkan dengan adanya imbauan penggunaan obat cair jenis paracetamol untuk anak.
Hal ini terkait saran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk menghindari sementara pemakaian paracetamol sirup terkait kasus gagal ginjal akut misterius kepada anak.
Menyikapi hal itu Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang, Rio Setiady meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk menjelaskan informasi tersebut secara gamblang kepada masyarakat. Hal ini supaya masyarakat tidak termakan hoaks atau berita yang belum pasti kebenarannya.
"Saya kira Dinas Kesehatan kota maupun provinsi segera mencari informasi yang akurat, serta dapat dipercaya dan menyampaikannya kepada masyarakat luas. Ini dikarenakan lalu lintas berita ataupun info yang sampai ke masyarakat kita sangat cepat tanpa diketahui validasinya," kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (19/10/2022).
Rio mengatakan, Komisi I yang juga membidangi masalah kesehatan kerap kali mendapatkan masukan dan pertanyaan dari masyarakat. Terutama terkait dengan adanya imbauan yang melarang penggunaan Paracetamol sirup kepada anak-anak dikarenakan dapat memicu datangnya penyakit ginjal.
Maka dari itu pihaknya mendesak Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang untuk bergerak cepat, terutama dalam mendapatkan informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan IDAI. Apakah benar pemakaian Paracetamol sirup dapat menyebabkan gagal ginjal pada anak.
"Agar masyarakat yang terlanjur mendapatkan informasi yang simpang siur ini mendapatkan sebuah informasi yang valid. Jangan sampai semakin banyak korban bertambah, sementara informasi yang mereka dapatkan belum tentu adalah sebuah kebenaran," jelas Rio.
Lebih jauh lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut, beberapa hari terakhir memang isu Paracetamol ini sudah mulai berkembang liar di media sosial.
Sudah semestinya masyarakat diberikan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga ketika masyarakat memutuskan untuk menggunakan atau tidak menggunakan Paracetamol justru tidak memunculkan kejadian yang tidak diinginkan, terutama membahayakan kesehatan.
Apalagi obat cair paracetamol ini dijual bebas di toko-toko kelontong ataupun apotek. Di mana masyarakat bisa membeli dengan leluasa tanpa ada batasan atau resep dokter.
"Kita berpikir masyarakat harus diberikan info yang valid dan benar sehingga, dan saya kira lembaga yang pas menyampaikan hal tersebut adalah Dinas Kesehatan di setiap daerah," sebutnya.
Kendati demikian kata Rio, pihaknya sendiri sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang.
Menurut mereka, untuk jangka panjang sebaiknya dihindari penggunaan Paracetamol dan harus menggunakan resep dokter.
Jangan sampai masyarakat langsung minum obat tanpa ada resep dokter ataupun petunjuk dari tenaga kesehatan.
Oleh karenanya ia berharap masyarakat dapat mengetahui informasi ini secara valid dan lembaga yang memang bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan masyarakat.
"Dinkes dapat menyampaikan hal ini dengan jelas dan masif, agar informasi yang disampaikan ke publik pun dapat diterima secara benar dan akurat," saran Rio.
Pencegahan Dini
Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Herman Suhadi, mengharapkan, pencegahan secara dini dapat dilakukan oleh layanan kesehatan di Bangka Belitung, sehingga kasus gangguan ginjal akut yang terjadi pada anak-anak di Bangka Belitung tidak sampai ditemukan.
"Harapan kami, tentu ini tidak terjadi di Babel, pihak kesehatan lakukan tindakan preventif secara dini. Bagaimana caranya pasien tidak mengonsumsi obat itu dan penyelenggara kesehatan tidak menganjurkan itu bagi anak anak agar tidak seperti lihat di daerah lain," kata Herman kepada Bangkapos.com, Kamis (20/10/2022).
Herman menegaskan, jajaran Dinas Kesehatan di Bangka Belitung hingga ke puskesmas dan pustu, diharapkan dapat menjalankan perintah dari penggunaan obat cair tersebut.
"Kita ingin Kemenkes dan jajaran di bawahnya hingga ke dinas kesehatan, rumah sakit dan apotek di Babel, mengikuti saran itu sehingga hal seperti tidak terjadi di Babel. Ini saran dari Kementerian Kesehatan, saya yakin dan percaya akan turun sampai ke jajaran terendah pada pelayanan kesehatan," tambahnya.
Bukan hanya di pelayanan kesehatan, Herman mengatakan kebijakan ini juga harus diawasi oleh pemerintah dan DPRD di daerah
"Pastinya kami mengikuti sesuai intruksi dari Kementerian Kesehatan. Walaupun surat resmi saya belum membaca itu, tetapi ini sudah ada contoh kasusnya banyak anak-anak di bawah umur terkena gagal ginjal. Sehingga ini menjadi bentuk nyata akibat mengonsumsi obat cair tertentu. Jadi perlu diberikan pencerahan ke masyarakat," jelasnya.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas/Cici Nasya Nita/Bryan BimantoroCepi Marlianto/Riki Pratama)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/ilustrasi-ginjal-b.jpg)