Berita Kriminalitas
Aksi Tawuran Pelajar di Pangkalpinang Jadi Sorotan, Polisi Terpaksa Keluarkan Tembakan Peringatan
Aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di Stadion Depati Amir, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, baru-baru ini menjadi sorotan.
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
"Ada beberapa orang langsung kami panggil. Jangan terlibat lebih jauh dan wajib karantina di rumah masing-masing," kata Zulkifli.
Langkah antisipasi yang dilakukan pihak sekolah, kata Zulkifli, berhasil mencegah aksi tawuran berlanjut dalam skala yang lebih luas.
"Alhamdulillah siswa kita aman dan tidak ada yang terluka. Mereka sudah dicegah sejak awal," ungkap Zulkifli.
Aksi Kejar-Kejaran
Penjaga Stadion Depati Amir Kota Pangkalpinang, Hendra Rifani (54) membenarkan adanya aksi tawuran tersebut
Dia saksi mata yang melihat aksi tawuran pelajar puluhan pelajar ini membeberkan kronologinya.
"Awalnya sekitar pukul 16.00 WIB itu siswa-siswa itu mulai datang ke stadion, tapi saat itu belum berantem dan mereka bubar sendiri. Lalu sekitar pukul 17.00 WIB mereka balik lagi, terus langsung tawuran," ungkap Hendra, Kamis (10/11/2022) saat dikonfirmasi Bangkapos.com.
Menurut Hendra aksi tawuran tidak terelakkan hingga sempat ada aksi kejar-kejaran, namun untuk senjata tajam dirinya mengakui tidak melihat ada siswa yang membawa benda tersebut.
"Tawuran di depan sini lah, terus mereka gak tau gimana kejar-kejaran mereka masuk ke hutan depan situ. Waktu polisi datang memang mereka sudah bubar, kalau yang lihat itu juga paling orang yang joging itu berhamburan semua," jelasnya.
Sekolah Harus Berikan Edukasi
Aksi tawuran ini menjadi perhatian serius Dewan Pendidikan Bangka Belitung.
Sekretaris Dewan Pendidikan Bangka Belitung, Ibrahim menyoroti adanya aksi tawuran antar pelajar yang kini harus menjadi perhatian seluruh sekolah.
Dia minta pihak sekolah untuk melakukan edukasi kepada para siswanya agar bisa mencegah jangan sampai terjadi aksi tawuran.
Diakui Ibrahim aksi tawuran antar pelajar termasuk kejadian langka di Bangka Belitung.
Pasalnya bukan menjadi bagian dari kebiasaan kultural masyarakat di Bangka Belitung.
