Berita Pangkalpinang
Molen Akui Sumber Air Baku di Pangkalpinang Sudah Tidak Layak, Inilah Penyebabnya
Disaat musim hujan (Memang) air banyak, tidak begitu kelihatan keruhnya. Tetapi di saat musim kemarau, air dari perumda ini kalau diambil
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Sumber air baku di Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Daerah Tirta Pinang, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dipastikan sudah tidak layak untuk sumber air bersih maupun sumber air minum.
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil tak menampik bahwa sumber air bersih maupun air minum dari Perumda Tirta Pinang memang sudah tidak layak.
Dimana memang saat ini sumber air di Pangkalpinang saat ini mengandalkan Kolong Kacang Pedang.
“Sumber air, untuk air minum atau air bersih dari PDAM kita sudah tidak layak lagi,” kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (24/11/2022).
Maulan Aklil mengatakan, sumber air baku dari Perumda Tirta Pinang memang saat ini masih bergantung di Kolong Kacang Pedang.
Tingkat kekeruhan air dari kolong tersebut juga cenderung sangat tinggi.
Terlebih saat musim kemarau, kekeruhan air sendiri cukup pekat.
Hal ini turut diperparah dengan air limbah rumah tangga dari masyarakat sekitar yang dibuang ke kolong tersebut.
Belum lagi adanya perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.
Sehingga banyak sampah ditemui di kolong itu.
“Disaat musim hujan (Memang) air banyak, tidak begitu kelihatan keruhnya. Tetapi di saat musim kemarau, air dari perumda ini kalau diambil di gelas begini setengah lumpurnya,” terang Molen sapaan akrabnya.
Di sisi lain lanjut dia, untuk mengatasi permasalahan ini memang memerlukan penanganan yang cukup ekstra.
Tentunya beda dengan penanganan permasalahan serupa yang ada di kabupaten.
Maka dari itu untuk penggalian di sepanjang jalan, khususnya yang ada di Kota Pangkalpinang perlu diatur lebih jauh.
Penataan harus dilakukan dari hulu ke hilir secara intensif. Jangan sampai ke depan penataan kota tak sesuai dengan perencanaan.
