Berita Pangkalpinang
Pekan Kebudayaan Daerah Cerlang PGK Tersenyum Agik Jadi Media Unjuk Kebolehan Seniman Pangkalpinang
Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar raya budaya pekan kebudayaan daerah tahun 2022.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar raya budaya pekan kebudayaan daerah tahun 2022.
Di mana pesta kebudayaan ini di pusatkan di Alun-alun Taman Merdeka (ATM) pada 23 November 2022.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy mengatakan, pekan kebudayaan daerah merupakan jenjang utama pelaksanaan Pekan Kebudayaan Nasional atau PKN.
Terutama untuk memberi ruang apresiasi kepada seniman budaya agar bisa menampilkan semua talenta yang dimiliki, sehingga diharapkan mampu mengeksplorasi kebudayaan daerah dan dapat menjadi salah satu sarana pembentuk karakter manusia.
“Ini merupakan implementasi terdepan dari tujuh agenda strategis pemajuan kebudayaan yang diamanatkan kongres kebudayaan tahun 2018. Untuk memberi ruang aspirasi kepada seniman budaya,” kata Maulan Ali kepada Bangkapos.com, Rabu (23/11/2022) malam.
Baca juga: Wujud Apresiasi Pemkot untuk Pegiat Seni, Wali Kota Jual Wisata Pangkalpinang Lewat Atraksi Budaya
Baca juga: Diterima Jadi Tamtama Polri Polda Babel Setelah 3 Kali Gagal, Andhika Anak Petani Berbagi Tips
Erwandy menjelaskan, rangkaian kegiatan pekan kebudayaan daerah Kota Pangkalpinang sudah dimulai sejak bulan April 2022 lalu.
Ini sesuai petunjuk teknis bahwa kegiatan pekan kebudayaan daerah boleh dilaksanakan sepanjang tahun berjalan.
Di mana hal ini sesuai visi Kota Pangkalpinang, yakni menjadikan Kota Pangkalpinang sebagai Kota Senyum akronim dari sejahtera, nyaman, unggul dan makmur.
Pihaknya sepakat bahwa pekan kebudayaan daerah Kota Pangkalpinang mengusung tema ‘Cerlang PGK Tersenyum Agik’.
Artinya kebudayaan yang dimiliki Pangkalpinang dapat menjadi cahaya bagi masa depan kebudayaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada umumnya dan Kota Pangkalpinang pada khususnya.
“Pelaksanaan ini dilaksanakan tidak hanya oleh pemerintah kota saja, akan tetapi digarap dengan pola kolaborasi, baik bersama sanggar budaya, masyarakat adat, badan usaha maupun satuan pendidikan,” jelas Erwandy.
Di sisi lain lanjut dia, kebudayaan merupakan sebuah kegembiraan, jadi harus ada unsur yang menyenangkan pada saat menghadirkan sebuah kebudayaan.
Oleh sebab itu, pada acaea ini akan disajikan dengan penuh suka cita dan kebahagiaan, sengan menampilkan seluruh sanggar yang ada di Kota Pangkalpinang.
Kegiatan ini untuk memberikan pesan kepada masyarakat supaya cermat mengolah peluang dalam hal melakukan pelestarian budaya daerah.
Kegiatan ini sendiri diikuti 25 sanggar, baik sanggar profesional maupun sanggar seni dari SMP.