Human Interest Story

Kisah Sopir Angkot di Pangkalpinang, Rusdi 1,5 Jam Menunggu Tapi Tidak Satupun dapat Penumpang

Deretan angkot berjajar rapi, menunggu penumpang di sekitar kawasan Plaza Ramayana Pangkalpinang, Selasa (13/12/2022).

Editor: nurhayati
Bangkapos.com/M Rifqi Nugroho
Pengemudi angkot jurusan BTC - Jalan Selan, Kota Pangkalpinang, Rusdi. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Deretan angkot berjajar rapi, menunggu penumpang di sekitar kawasan Plaza Ramayana Pangkalpinang, Selasa (13/12/2022).

Di antara pengemudi angkot itu adalah Rusdi.

Dia pemilik angkot warna putih jurusan BTC - Jalan Selan, Kota Pangkalpinang.

Pria yang juga Ketua Paguyuban Sopir Angkot Trayek BTC - Jalan Selan itu mengaku sudah satu setengah jam menunggu penumpang.

Namun, dia belum beruntung karena belum ada satupun penumpang yang masuk ke mobil.

"Untuk sekarang ini, cari penumpang semakin susah. Seperti sekarang ini sudah satu setengah jam jatah saya, tapi belum ada penumpang sama sekali," keluh bapak empat orang anak ini.

Baca juga: Dessy Rela Tak Beli Baju Baru Demi Biaya Memelihara Puluhan Kucing Liar dan Terlantar

Baca juga: Rumah Kontrakan Alpin Digerebek, Polisi Temukan 1 Kantong Besar Sabu dan 33 Paket Narkoba Siap Edar

Kondisi saat ini, membuat hanya tersisa 8 angkot jalur BTC - Jl Selan yang bertahan karena penghasilan sebagai sopir angkot semakin menurun.

"Kebetulan saya sudah 23 tahun jadi sopir dan sekarang jadi ketua paguyuban angkot putih ini. Dulu angkot ada 32 buah, tapi sekarang ini hanya tinggal delapan yang beroperasi," ungkap Rusdi.

Pria yang sehari-hari mengemudikan angkot jenis mobil Carry keluaran tahun 2005 ini, mengungkapkan penghasilannya dari hari ke hari semakin menurun.

"Dulu penghasilan bersih bisa sampai Rp200 ribu sehari, sekarang makin per hari cuma dapat sekitar Rp30.000 sampai Rp50.000," tutur Rusdi.

Senada diungkapkan Zuhri Awal juga mengungkapkan kesulitan mendapatkan penumpang.

"Kalau saya, jadi sopir angkot ini sudah dari 30 tahun lalu. Dulu profesi sopir angkot seperti kami ini, termasuk pekerjaan yang dianggap orang itu keren," ungkapnya sambil tertawa.

Zuhri yang sudah memiliki tiga orang anak ini, begitu antusias bercerita tentang masa kejayaan transportasi umum ini pada era sebelum 2000-an.

"Zaman ini kan seperti roda mobil, yang terus berputar. Jadi dulu penghasilan saya sebagai sopir, cukup untuk membiayai tiga anak. Tapi sekarang ini, zaman sudah beda. Apalagi banyak transportasi online masuk di Pangkalpinang," ungkapnyaa.

Walaupun saat ini sudah ada penyesuaian tarif, yakni anak sekolah Rp3.000 dan Rp7.000 untuk orang dewasa. Baginya, tarif itu, belum begitu membantu penghasilan sopir angkot.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved