Soal PLTT di Babel, Ridwan Djamaluddin Minta Dunia Luar Tidak Perlu Ribut, Bukan untuk Bikin Senjata

Yang penting, kita sadari thorium ini bukan seperti uranium. Dia tidak bisa jadi senjata, sehingga dunia luar tidak perlu ribut-ribut soal kita ...

bangkapos.com
Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin, Kamis (15/12/2022). (Bangkapos.com/Adi Saputra) 

"Yang penting, kita sadari thorium ini bukan seperti uranium. Dia tidak bisa jadi senjata, sehingga dunia luar tidak perlu ribut-ribut soal kita bikin senjata nuklir, pengayaannya, proses teknologinya berbeda," tegasnya.

Disingung soal kontra dari pembangunan ini, Ridwan menilai, perlu peran pemerintah untuk memberikan edukasi mengenai hal tersebut.

"Kontra karena ketidaktahuan, maka tugas pemerintah menjelaskan kepada publik, yang harus hati-hati ketika kontra itu bernuansa kepentingan orang lain. Kalau kita bisa mandiri, artinya berkurang pasar orang lain berjualan ke Indonesia," imbuhnya.

"Saya tidak anti internasional, tapi boleh dong kami mandiri? Kalau tidak setuju, mari bicara, jangan kemudian kampaye ini bahaya, menakutkan. Hal-hal seperti itu, mari kita lihat secara strategi energi yang berkeadilan, kita mau transisi energi sesuai dengan kondisi dan kapasitas kita," kata Ridwan.

Apa itu Thorium?

Sebelumnya di tahun 2021, Staf Dinas ESDM Provinsi Bangka Belitung, Fera, merupakan lulusan S1 Teknik Nuklir UGM dan S 2 Teknik Kimia UGM menjelaskan tentang prospek pembangkit listrik tenaga di masa depan, berdasarkan jurnal Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang ia pahami.

Menurutnya pembangkit listrik tenaga nuklir berbahan bakar thorium atau lebih populer dengan nama PLTT hanya dikenal di Indonesia.

"Thorium merupakan unsur radioaktif yang terdapat di alam dengan kelimpahan lebih besar dibanding uranium," kata Staf Dinas ESDM Provinsi Bangka Belitung, Fera, menyampaikan kepada Bangkapos.com, Kamis (22/4/2021).

Ia menjelaskan, beberapa referensi menyebutkan bahwa sebagai bahan bakar reaktor nuklir, thorium memiliki sifat/karakter yang lebih baik daripada uranium.

"Misalnya, proses pembakaran di reaktor nuklir tidak menyisakan unsur yang berpotensi sebagai bahan pembuatan senjata nuklir (plutonium), limbah radioaktifnya lebih sedikit dan menghasilkan energi listrik yang lebih besar,"lanjutnya.

Baca juga: Review Film Sayap-sayap Patah yang Tayang di Netflix, Kisah Pengabdian Polisi Berakhir Tragis

Baca juga: Doa-doa Pembuka Pintu Rezeki dari Segala Penjuru, Termasuk Doa Pelunas Utang Sesuai Islam

Baca juga: Bacaan Doa Penghapus Dosa Lengkap dengan Artinya, Termasuk Doa Taubat

Baca juga: Doa Al Fatihah Lengkap Arab, Latin dan Artinya Serta Keutamaan dan Keistimewaan untuk Tolak Bala

Baca juga: Bacaan Doa Berangkat Kerja dan Memulai Kerja Serta 7 Doa Dimudahkan dan Dilancarkan Rezekinya

Dikutip dari laman wikepedia, torium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Th dan nomor atom 90.

Logam torium berwarna keperakan dan bernoda hitam. Saat terkena udara, membentuk torium dioksida.

Logam ini cukup keras, mudah dibentuk, dan memiliki titik lebur yang tinggi. Torium adalah aktinida elektropositif yang sifat kimianya didominasi oleh keadaan oksidasi +4; unsur ini cukup reaktif dan bisa menyala di udara saat terbagi halus.

Di Bumi, torium, bismut dan uranium adalah tiga unsur radioaktif yang masih ada secara alami dalam jumlah banyak sebagai unsur primordial.

Diperkirakan torium tiga kali lebih berlimpah daripada uranium di kerak bumi. Logam torium terutama dimurnikan dari pasir monasit sebagai produk sampingan dari ekstraksi logam tanah jarang,

Halaman
123
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved