Berita Pangkalpinang

Pembangunan Kolam Retensi dan Pintu Air Jadi Solusi Atasi Banjir di Kota Pangkalpinang

Upaya penanganan banjir di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih terus dilakukan.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Dinas PUPR Kota Pangkalpinang, Mie Go (kiri) didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air, Ikmanto (kanan) menunjukkan mobil pump di halaman Kantor Dinas PUPR setempat, Rabu (21/12/2022) petang. 

Bangun Talud dan Normalisasi Sungai

Sepanjang tahun 2022, Dinas PUPR telah mulai melakukan upaya antisipasi banjir pada musim penghujan. Antisipasi banjir ini dilakukan dengan pembangunan trotoar dan drainase di sejumlah jalan.

Drainase jalan yang berhasil terbangun sampai Desember 2022, mencapai lima kilometer. Ini untuk meminimalisir terjadinya genangan air di sejumlah jalan. Totalnya tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Kota Pangkalpinang.

"Mana yang rusak kami benahi, yang belum terbangun kami coba pulihkan. Alhamdulillah terbangun drainase kurang lebih sepanjang lima kilometer, sampai pelosok," ujar Ikmanto.

Realisasi pembangunan drainase ini, kata dia, merupakan hasil masukan dari pokok pikiran dari anggota DPRD Kota Pangkalpinang, serta hasil dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tujuh kecamatan.

Genangan air dan banjir yang kerap terjadi di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini ditengarai oleh beberapa sebab. Faktor yang paling dominan menyebabkan genangan maupun banjir, adalah drainase atau sistem saluran air di Kota Pangkalpinang saat ini sudah melebihi kapasitas yang tersedia.

"Jadi upaya kita melakukan normalisasi saluran-saluran di seluruh wilayah Kelurahan di Kota Pangkalpinang. Ini hasil musrenbang maupun pokok pikiran DPRD kami akomodir semuanya," bebernya.

Tidak hanya drainase jalan, Dinas PUPR Kota Pangkalpinang juga akan terus memperbaiki saluran di sejumlah saluran yang mengalir ke Sungai. Karena drainase di Kota Pangkalpinang memang berkorelasi besar dengan Sungai Rangkui.

Oleh karenanya, pemerintah kota berusaha mengeruk dan membersihkan saluran yang bermuara ke Sungai Rangkui. Juga melakukan normalisasi sungai dengan pengerukan menggunakan sejumlah alat berat di beberapa daerah.

Pengerukan di kawasan Teluk Bayur menggunakan alat berat juga terus dilakukan. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tak hanya itu, di kawasan Gudang Padi dan Pasar akan dibangun kolam retensi. Kolam retensi di kawasan Gudang Padi, akan mampu menampung sebanyak 87.400 meter kubik air. Sedangkan di Pasar Ikan sebanyak 49.160 meter kubik air.

"Itu beberapa upaya singkat pemerintah kota mengendalikan banjir, semoga ikhtiar kecil ini menjadi amal jariyah kita semua," imbus Ikmanto. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved