Berita Pangkalpinang

Waspadai Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun 2022, Tiga Perairan di Bangka Belitung Masuk Kategori Tinggi

Masyarakat harus mewaspadai perubahan kondisi cuaca karena pada akhir tahun  identik dengan cuaca buruk. 

Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
BANGKA POS/RESHA JUHARI
Warga berada di kawasan Pantai Pasir Padi, Kota Pangkalpinang yang dalam keadaan sedang gelombang tinggi. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menetapkan siaga satu bencana setelah cuaca ekstrem serta banjir rob merendam ratusan permukiman warga, di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Bangka Belitung. Status kebencanaan ditetapkan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Roesman, hingga dua hari kedepan, setelah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang. Foto diambil Kamis (14/1/2021). BANGKA POS/RESHA JUHARI 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Masyarakat harus mewaspadai perubahan kondisi cuaca karena pada akhir tahun  identik dengan cuaca buruk. 

Pasalnya di pengujung tahun 2022 ini, disejumlah daerah dilanda cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga gelombang laut yang cukup tinggi.

Oleh karena itu kondisi air pasang laut disertai gelombang tinggi menjadi ancaman serius bagi nelayan maupun warga yang berlibur ke pantai.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, Kurniaji, mengatakan berdasarkann analisa kondisi cuaca dan iklim yang dilakukan, perlu disampaikan beberapa hal penting mengenai prospek cuaca dan iklim wilayah provinsi kepulauan Bangka Belitung sepekan ke depan.

Antara lain, kata Kurniaji, penguatan pergerakan monsoon Asia disertai dengan aktifnya fenomena cold surge (seruak dingin).

Kemudian diperkuat dengan adanya fenomena CENS (Cross Equatorial Northly Surge/Arus Lintas Equatorial) menyebabkan potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa curah hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, akan semakin besar pada periode akhir Desember 2022 hingga Dasarian I Januari 2023 (28 Des 2022 - 6 Januari 2023), baik di sisi daratan maupun perairan Kepulauan Bangka Belitung.

"Perlu diwaspadai tingginya potensi curah hujan sedang-lebat yang diprakirakan berlangsung pada periode siang hingga sore hari, dilanjutkan hujan ringan-sedang pada periode malam hingga dini hari di seluruh wilayah Bangka Belitung tanpa terkecuali. Kalau ada kabupaten atau kota yang spesifik, tolong disampaikan sesuai prospek cuacanya," jelas Kurniaji kepada Bangkapos.com, Rabu (28/12/2022).

Tidak hanya di daratan, Kurniaji mengatakan, meningkatnya potensi terjadinya cuaca ekstrem juga berlaku di beberapa wilayah perairan sekitar Bangka Belitung.

Tiga wilayah perairan Bangka Belitung antara lain di Perairan Utara Bangka, Selat Gelasa, dan Selat Karimata, sudah masuk kategori tinggi (2.5 - 3.5 m) dari sisi tinggi gelombang, serta potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang diprakirakan berlangsung pada periode siang-sore hari dan malam hingga dini hari.

"Potensi banjir rob juga semakin besar di akhir tahun 2022, awal hingga pertengahan Januari 2023, karena potensi bertemunya fenomena hujan sedang-lebat dengan periode pasang maksimum di wilayah pesisir sangat tinggi, khususnya pesisir Pulau Bangka (Sungailiat, Belinyu, Mentok dan Toboali), Pesisir Kabupaten Belitung (Tanjungpandan dan Membalong)," ungkapnya.

Kurniaji menyebut, akhir tahun bertepatan dengan puncak penghujan, tentu saja sering dibarengi cuaca yang identik dengan fenomena hujan sedang-lebat dan tidak jarang diikuti oleh angin kencang.

"Ini dikarenakan potensi pembentukan awan-awan konvektif akan semakin besar pada puncak penghujan, terkait dengan pasut, dari seminggu terakhir hingga akhir Desember pasang maksimum diprakirakan masih terjadi pada pagi hari antara pukul 05.00 - 07.00 WIB dengan ketinggian antara 1.6 - 2.5 meter," paparnya.

Untuk itu menurutnya, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan, khususnya potensi genangan atau banjir, banjir rob, puting beliung dan angin kencang.

"Tidak hanya kelompok masyarakat secara umum, kelompok nelayan dan penyelenggara penyeberangan juga perlu memperhatikan imbauan yang telah disampaikan oleh otoritas pelabuhan terkait larangan berlayar pada periode 27 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023 bagi kapal-kapal nelayan dan penyelenggara penyeberangan dengan bobot dan ukuran tertentu, sehingga keselamatan masyarakat yang beraktifitas di daratan maupun perairan tetap terjamin," jelas Kurniaji.

Pihak BMKG juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG, baik informasi prakiraan cuaca harian dan informasi peringatan dini cuaca ekstrem (3 harian dan per 3 jam) dari berbagai kanal informasi yang telah tersedia saat ini khususnya jalur radio, surat kabar, dan seluruh jalur sosial media.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved