Berita Sungailiat

PMI Bangka Miliki Mesin Aferesis untuk Trombosit, Sekali Pakai Butuh Rp 3 Juta

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangka saat ini sudah memiliki mesin Aferesis atau alat donor plasma yang dibeli menggunakan dana APBD.

Penulis: edwardi | Editor: nurhayati
(Bangkapos/Arya Bima Mahendra)
Ilustrasi donor darah oleh PMI Bangka beberapa waktu lalu 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangka saat ini sudah memiliki mesin Aferesis atau alat donor plasma yang dibeli menggunakan dana APBD Kabupaten Bangka Tahun 2022 yang berguna  untuk memenuhi kebutuhan trombosit bagi pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus mengalami peningkatan kasus.

Kepala Bidang Unit Donor Darah PMI Bangka, dr Egha mengatakan alat Aferesis ini kegunaannya sangat efektif dibandingkan donor darah trombosit reguler.

"Alat ini perannya di trombosit. Hasilnya jauh lebih banyak dan lebih maksimal dibandingkan donor trombosit reguler atau tunggal. Misalnya kebutuhan 10 kampel trombosit dari 10 orang pendonor dapat diminimalisir dengan 1 orang pendonor dan menghasilkan 10 kampel trombosit. Dan bagian darah merah yang dikeluarkan dapat dikembalikan ke tubuh pendonor," kata dr Egha, Rabu (04/01/2022).

Diakuinya, tidak hanya itu, pendonor pun tidak harus menunggu waktu 2,5 - 3 bulan kemudian untuk melakukan donor darah. 

"Dalam waktu 2 minggu pendonor dapat kembali menyumbangkan darahnya untuk pihak yang membutuhkan," ungkapnya.

Baca juga: KPSI Tolak Perppu Cipta Kerja , Perppu Ciptaker Rampas Uang Pesangon

Baca juga: Bulan November 2022 Ekspor Timah Bangka Belitung Menurun 18,66 Persen

Menurutnya, untuk 1 kali donor darah alat Aferesis ini memakan biaya hingga Rp3 juta untuk biaya operasional, sehingga pihaknya memaklumi apabila pihak rumah sakit melakukan langkah perhitungan untuk mengklaim ke BPJS Kesehatan. 

"Alat ini dipakai untuk sisi kemanusiaannya. Memang sekali mengoperasionalkan alat ini kami membutuhkan biaya sebesar Rp3 juta. Sehingga kami memaklumi apabila pihak rumah sakit terlebih dulu melakukan perhitungan biaya pelayanan kesehatan," jelas dokter yang juga menjabat Direktur RSUD Eko Maulana Ali Belinyu ini.

Diakuinya, saat ini untuk melancarkan pelayanan donor darah PMI masih seiring berjalannya waktu terus melakukan upaya pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk operator alat Aferesis ini. 

"Saat ini sudah berjalan dan melayani donor trombosit dan pelatihan SDM masih terus berjalan. Kami akui masih sering mengalami kegagalan, namun itu sudah menjadi resiko. Karena bedanya, kalau donor darah reguler itu cukup 15 menit. Namun menggunakan alat ini dibutuhkan waktu 1 jam untuk menghasilkan trombosit. Ada teknis-teknisnya, seperti tubuh pendonor tidak boleh banyak bergerak dan posisi tangan harus sering meremas remas membentuk bulatan, itu kan capek juga untuk pendonornya. Kalau banyak gerak ya gagal dan kami harus rugi Rp3 juta, tapi itu sudah resikonya," jelasnya.

Baca juga: AKBP Bambang Terima Suap Rp56 Miliar

Baca juga: Pemerintah akan Larang Jual Rokok Ketengan, Pedagang Kecil Ketar-ketir Laba Terancam Berkurang

Ditambahkannya, belum lagi faktor pelayanan listrik saat ini belum memadai dan sering byar pet, sehingga teknis melakukan donor darah trombosit sering mengalami kegagalan.

"Kita memiliki genset tapi saat ini memang belum diinstal. Rencananya kita instal setelah ruangan sudah siap. Saat ini  masih menggunakan listrik PLN. Sering terjadi ketika dilakukan donor darah, listriknya mati. Memang alat ini bisa dioperasikan selama 30 menit tanpa listrik selama daya tersimpan. Hanya saja, listrik itu suka padam ketika momen pertama proses donor. Sehingga gagal dan harus menunggu 12 jam untuk merecharge alat," kata Egha.

Ke depan, diharapkannya alat Aferesis yang saat ini merupakan alat satu-satunya fasilitas donor darah trombosit di Pulau Bangka dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan trombosit.

"Kami memohon support dari berbagai pihak agar ke depan PMI Bangka dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di Bangka untuk kebutuhan trombosit. Kalau pernah dengar donor plasma ini dia alatnya. Semoga ke depan dapat melayani lebih baik lagi," harapnya.

(Bangkapos.com/Edwardi)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved