Berita Pangkalpinang
Mengenal Klenteng Fut Tet Che dan Klenteng Kwan Tie Miau, Klenteng yang Punya Nilai History Tinggi
Kini bangunan tua tersebut tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai objek wisata kebanggaan di Pulau Bangka
Penulis: Iqbal Pratama | Editor: Iwan Satriawan
Klenteng Kwan Tie Miau salah satu klenteng yang cukup tua di Pangkalpinang.
Keberadaannya merupakan bukti gelombang kedatangan Bangsa Cina di Bangka Belitung, yang diawali dengan datangnya pekerja-pekerja tambang timah dari Cina khususnya suku Hakka dari Propinsi Guang XI.
Selain itu, Klenteng Kwan Tie Miau juga dikenal dengan nama Klenteng Amal Bhakti. Nama yang mudah dikenali ini diucapkan sepanjang masa orde baru. Pembangunan Klenteng Kwan Tie Miau didirikan pada tahun 184I, sedangkan pembangunan bagian keseluruhan selesai pada tahun 1846.
Letak klenteng ini sangat strategis, di Jalan Mayor Muhidin berada di tengah pusat Kota Pangkapinang.
Nuansa paduan warna kuning merah ini, menjadi kerat icon daerah tersebut. Pada klenteng ini, terdapat hiasan buah labu (Gourd) di puncak atap klenteng dan adanya lambang Patkea (Pakua) yang melambangkan keberuntungan, rejeki atau kebahagiaan.
Ko khiong salah satu penjaga dari pada klenteng Kwan Tie Miau mengatakan, tempat ibadah ini telah berusia lebih dari 200 tahun.
“Asal mulanya klenteng ini fungsinya penampung para thionghoa yang datang kesini, baru setelah itu disebar dan ini bukti gelombang besar kedatangan bangsa Cina di Kepulauan Bangka Belitung," ucap Akhiong.
Ko Khiong menambahkan kawasan klenteng sekarang dikenal dengan daerah Pasar Mambo yang sedang dikondisikan sebagai salah satu objek dan daya tarik wisata Kota Pangkalpinang yaitu wisata budaya, wisata belanja dan wisata kuliner.
Lokasi ini dikenal sebagai China Town (wajah kota tua Pangkalpinang yang sangat dipengaruhi oleh rumah-rumah milik orang Thionghoa) dan ditetapkan sebagai tempat perayaan hari Imlek, hari raya Cap Go Meh, hari rebut Sembahyang dan kegiatan Pot Ngin Bun.
Kegiatan Pot Ngin Bun merupakan satu-satunya ritual yang ada di kelenteng Kwan Tie Miaw. Kegiatan ini bertujuan untuk menolak bala dan segala wabah penyakit yang melanda masyarakat di Pulau Bangka sekitar Tahun 1850-1860.
“Kawasan ini, menjadi salah satu daerah icon atau wajah tua Kota Pangkalpinang. Kawasan klenteng sekarang dikenal dengan daerah Pasar Mambo yang sedang dikondisikan sebagai salah satu objek dan daya tarik wisata Kota Pangkalpinang yaitu wisata budaya, wisata belanja dan wisata kuliner," jelas Akhiong kepada Bangkapos.com Minggu, (15/01/2023).
Dari pantauan Bangkapos jelang perayaan (Tahun Baru Imlek 2574 - 2574) sejumlah petugas tampak disibukan memasang bingkain hingga pembersihan dalam klenteng tersebut.
Ko Khiong mengatakan jumlah umat, jemaat klenteng Kwan Tie Miau mencapai ribuan orang dengan silih berganti untuk melaksanakan ibadah tersebut.
Kemudian, Ia menambahan, untuk sembahyang syukuran tutup tahun imlek 2574 (Sam Sip Pu) dimulai sejak pagi tanggal 2 Januari 2023 (hari Sabtu) mulai pukul 04.00 hingga 22.00 WIB sedangkan sembahyang menyambut tahun baru Imlek 2574 dengan upacara memanjatkan doa mulai pukul 23.15 WIB (malam Minggu tanggal 21 Januari 2023).
Selain itu juga, perayaan tahun imlek turut dihadirkan oleh beberapa event Kembang Api dan Baronsai dengan jumlah 12 Barongsai / Liong.
(Bangkapos/Iqbalpratama/W3)
Harga Emas Tunjukkan Tren Positif, Berikut Rincian Harga Hari ini di Galeri 24 Pangkalpinang |
![]() |
---|
Bank Sumsel Babel Serahkan Satu Unit Mobil Jenazah Program CSR ke Pemprov Bangka Belitung |
![]() |
---|
Enam Jabatan Kepala OPD di Pangkalpinang Masih Kosong, Sementara Ditempati oleh PLT |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Pangkalpinang Apresiasi KPU RI, Harap Pilkada Ulang Berjalan Lancar |
![]() |
---|
Gelar Forum Bahas Koperasi Merah Putih, DJPb Babel Tekankan Perencanaan Anggaran yang Jelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.