Berita Pangkalpinang

Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Pangkalpinang Turun, Bappeda Beberkan Alasannya

Pangkalpinang adalah daerah jasa dan perdagangan, saat Covid-19 yang paling berpengaruh adalah kota Pangkalpinang. Banyak pengusaha yang takut dan ini

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
dok Bangkapos.com
Yan Rizana 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Pangkalpinang pada 2022 sebesar 5,9 persen atau 6.479 orang dari total penduduk.

Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 6,81 persen.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbang) Kota Pangkalpinang, Yan Rizana mengakui, secara data memang angka TPT terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Dimulai sejak tahun 2020, yang mana angka pengangguran terbuka sebesar 6,93 persen.

Lalu turun sebesar 0,12 persen menjadi 6,81 persen pada tahun 2021. Serta pada tahun 2022 terus mengalami penurunan sebesar 0,91 persen menjadi 5,90 persen.

“Angka pengangguran terbuka kita terus mengalami penurunan, bahkan pada tahun 2019 mencapai 5,9 persen,” kata Yan kepada Bangkapos.com, Rabu (8/2/2023).

Yan berujar, TPT sendiri sempat mengalami peningkatan ketika pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Namun selama dua tahun terakhir pada tahun 2021-2022 angka pengangguran kembali mengalami penurunan.

Pada momentum itu pula tingkat kemiskinan Kota Pangkalpinang ikut naik.

Maka dari itu diambil langkah pemulihan pasca pandemi Covid-19, efeknya pada tahun 2022 angka kemiskinan Kembali menurun sebesar 4,55 persen.

Di mana yang paling berdampak dari pandemi Covid-19 adalah sektor perdagangan dan jasa. Pada masa itu banyak pengusaha yang gulung tikar.

“Pangkalpinang adalah daerah jasa dan perdagangan, saat Covid-19 yang paling berpengaruh adalah kota Pangkalpinang. Banyak pengusaha yang takut dan ini ada hubungannya dengan jasa ternyata,” jelas Yan.

Lebih jauh lanjut dia, sebagian besar struktur  perekonomian Pangkalpinang dikuasai oleh kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.

Pada tahun 2021 memiliki dominasi perekonomian hingga 24,59 persen.

Sektor industri pengolahan dan konstruksi merupakan sektor kedua dan ketiga terbesar dalam menunjang perekonomian Kota Pangkalpinang.

Dengan kontribusi masing-masing sebesar 17,18 persen dan 11.49 persen.

Semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Industri pengolahan sebagai kontributor utama tumbuh positif 29,45 persen. Pertumbuhan terbesar pada tahun 2021 yakni industri pengolahan 29,45 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15 persen serta penyediaan akomodasi dan makan minum 10,40 persen.

“Maka dari itu perlu penguatan strategi ekonomi dalam menghadapi krisis ekonomi. Ini sudah digaungkan oleh presiden tentang resesi ekonomi dampaknya sendiri secara nasional, komoditas ekspor juga harga nasional,” bebernya.

Kendati demikian kata Yan, untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah kota sendiri terus berkomitmen menyelesaikan angka pengangguran terbuka hingga peningkatan ekonomi.

Caranya dengan meningkatkan indeks pembangunan manusia yang kini telah mencapai 79,24 poin pada tahun 2022.

Dilanjutkan dengan indeks pembangunan gender pada tahun 2022 naik menjadi 93,25 poin dari tahun 2021 hanya 93,16 poin. Juga lama rata-rata sekolah yang mencapai 10,27 tahun.

Indeks gini juga terjadi penurunan menjadi 0,268 yang mengindikasikan penurunan kesenjangan kesejahteraan masyarakat Pangkalpinang.

“Kita juga masih fokus kepada pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan. Jadi infrastruktur yang sudah kita bangun ini akan kita lanjutkan,” kata Yan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved