Jadi Mualaf, Jonathan Latumahina Ayah David Pengurus GP Ansor Diteriaki 'Haram' di Mekah

Jonathan Latumahina yang kini beragama Islam merupakan seorang mualaf. Pengurus GP Ansor ini pernah diteriaki 'haram' saat umrah.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Twitter @SeeSixSuck
Tim Ciber Pengurus Pusat (PP) GP Ansor, Jonathan Latumahina bersama putranya, David - Jadi Mualaf, Jonathan Latumahina Ayah David Pengurus GP Ansor Diteriaki 'Haram' di Mekah 

BANGKAPOS.COM - Jonathan Latumahina yang kini beragama Islam merupakan seorang mualaf. Pengurus GP Ansor ini pernah diteriaki 'haram' saat umrah.

Itulah sedikit cerita tentang siapa Jonathan Latumahina, sosok ayah yang disorot setelah anaknya yang bernama David jadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy Satrio, anak eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Jonathan Latumahina yang adalah seorang ahli IT dan ada dalam tim Tim Cyber Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini punya pengalaman menarik bagaimana setelah jadiĀ  mualaf dan umrah ke tanah suci.

GP Ansor merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan.

Jonathan mengaku ia pernah diteriaki 'haram' di Mekah ketika sedang umrah karena keberadaan tatonya.

Jonathan Latumahina memang memiliki beberapa tato di bagian tubuh, seperti di leher dan tangannya.

Kejadian dalam kisah ini terjadi pada 2018.

Dikutip dari berbagai sumber, Jonathan menceritakan pengalamannya menunaikan ibadah umrah ketika itu..

Ia pernah diteriaki "haram" ketika orang-orang melihat tato di sekujur tubuhnya.

Ada suatu kejadian saat selesai tahalul, Jonathan ngopi di lorong bawah Zam Zam Tower.

Saat itu, kata dia, ada anak kecil yang melihatnya dan menunjuk sambil teriak "Haram.. haram.. Haram.."

"Bayangkan, di tanah suci dan di haram-haramkan karena tato dan dilihatin ribuan orang? Saya takut? Tidak sama sekali," kata Jonathan.

Dia malah terharu melihat Sahabat-Sahabat Ansor yang menjaganya, membarikade dan menghardik orang yang mengharam-haramkan dirinya yang bertato.

Tidak berhenti sampai di situ.

Pada suatu pagi setelah salat subuh, Jonathan membeli es krim.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved