Bangka Pos Hari Ini
Berita Cetak Bangka Pos Halaman 9
Bahan pokok lain yang mulai mengalami kenaikan harga adalah cabai rawit merah dari Rp77.500 per kg menjadi Rp85 ribu per kg
Penulis: Suhendri | Editor: fitriadi
"Kenaikan baru (terjadi) minggu ini, minggu kemarin masih normal," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Diskopdag dan UMKM Kota Pangkalpinang, Ulphi Heriyanto, Senin (6/3).
Ulphi menyebut kenaikan harga tersebut disebabkan makin menipisnya stok karena pasokan sejumlah komoditas bahan pokok di Pangkalpinang berasal dari luar daerah.
"Ini karena pengaruh cuaca ekstrem, karena kita terpengaruh pasokan dari luar," ucapnya.
"Dua sampai tiga hari ini diperkirakan masih akan naik karena pasokan belum datang. Mudah-mudahan normal lagi," ujar Ulphi.
Adapun harga sejumlah komoditas pangan lainnya seperti beras, gula pasir minyak goreng Minyakita, daging sapi, daging ayam potong, dan telur ayam ras masih stabil. Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Pangkalpinang mencatat, harga beras kualitas premium masih bertahan di angka Rp13.700 per kg, beras kualitas medium Rp11.700 per kg, gula pasir Rp14 ribu per kg, Minyakita Rp14 ribu per liter, daging sapi Rp137.500 per kg, tetelan Rp87.500 per kg, daging ayam potong Rp31.500 per kg, dan telur ayam ras Rp29.600 per kg atau Rp1.850 per butir.
Lebih lanjut, Ulphi mengatakan, sebagai upaya antisipasi kenaikan harga komoditas bahan pokok, Pemerintah Kota Pangkalpinang terus melakukan pemantauan di lapangan, sekaligus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk menambah pasokan ke ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Supaya harga bahan pokok tetap stabil menjelang Ramadan maupun Idulfitri," kata dia.
Stok aman
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa tak menampik komoditas bahan pokok (bapok) akan mengalami kenaikan menjelang Ramadan 2023. Walau demikian, dia memastikan ketersediaan stoknya cukup dan aman.
"Memang dengan curah hujan tinggi dengan segala macam, ada kecenderungan (harga) naik namun ketersediaan cukup dalam rangka bulan suci Ramadan dan Idulfitri," ujar Ketut saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Kamis (2/3).
Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk memantau dan menekan harga, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kementerian yang lain sehingga persoalan harga bisa diatasi.
Ketut mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri bersama pemerintah daerah serta pusat untuk memitigasi kenaikan harga bapok pada Senin (27/2).
"Kalau Lebaran nanti, tidak hanya Bapanas bergerak. Kementan, Kemendag semua bergerak, kita akan berkoordinasi terus untuk memastikan persiapan dan harga," tutur Ketut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketut juga mengatakan, pihaknya sudah menugaskan Perum Bulog mengimpor daging kerbau untuk memitigasi jika permintaan daging kerbau meningkat. Bulog pun sudah mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton asal India yang diprediksi akan sampai ke Tanah Air pada pertengahan atau akhir Maret 2023.
"Ini sudah berproses, Bulog sudah impor sekitar 100.000 ton dari India tetapi belum datang. Sudah ngajukan persyaratan Persetujuan Impor (PI) sehingga 2-3 minggu ke depan sudah sampai Indonesia," kata Ketut. (u1/Kompas.com)
| Timnas Indonesia U-17 Siap Tempur Hadapi Zambia di Laga Perdana Piala Dunia U-17 2025 |
|
|---|
| Gubernur Riau Abdul Wahid dan 9 Pejabat Lain Diterbangkan ke Jakarta Usai Terjaring OTT KPK |
|
|---|
| Masyarakat Penambang Batalkan Unjuk Rasa, Sepakat Harga Timah Rp300 Ribu per Kg |
|
|---|
| Nek Nor Alami Luka di Pipi, Diduga Ditusuk Anak Kandung yang ODGJ di Sungaiselan |
|
|---|
| Purna Bakti dari ASN, Dato’ Akhmad Elvian Siap Menulis Sejarah Baru bagi Negeri Sendiri |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.