Berita Pangkalpinang
BMKG Ungkap Siklon Herman Sangat Kecil Berdampak di Wilayah Bangka Belitung, Ini Alasannya
Kecil sekali dampak ke Babel, sebab sepengetahuan kami dari BMKG tidak memasukkan Babel sebagai daerah yang terkena dampak Siklon tersebut
Penulis: Khamelia CC | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Belasan rumah di Bangka Belitung dilaporkan rusak diduga karena dampak siklon tropis herman.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mikron Antariksa.
Katanya, fenomena puting beliung yang terjadi sejak beberapa hari terakhir diduga terkait siklon tropis herman yang terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Banten.
Namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang mengatakan siklon tropis herman sangat kecil kemungkinan berdampak ke Bangka Belitung.
"Kecil sekali (dampak ke Babel-red), sebab sepengetahuan kami dari BMKG tidak memasukkan Babel sebagai daerah yang terkena dampak Siklon tersebut," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang Kurniaji, Jumat (31/3/2023).
Menanggapi dugaan rusaknya rumah warga karena siklon herman, BMKG memprediksi karena faktor cuaca yang masih dalam masa musim penghujan.
"Menurut pihak BPPD seperti itu dan data juga berkata hal yang sama, cuma pemicunya bukan murni karena pengaruh siklon tropis Herman.
Kita masih di penghujan dan selama yang bertiup masih monsoon barat laut dari asia maka potensi hujan tetap masih tinggi hingga berakhirnya musim penghujan," kata Kurniaji.
Dia menjelaskan tentang siklon tropis herman terhadap dampak ke daerah Bangka Belitung berdasarkan analisis BMKG.
"Siklon di wilayah Indonesia itu bisa diwilayah utara atau selatan, untuk dampak ke Bangka Belitung sebetulnya cukup kecil, kalau dari Selatan, akan dilindungi pulau Sumatra, kalau utara pun masih jauh, dari garis khatulistiwa sehingga dampak siklon tropis herman sangat kecil kemungkinan mempengaruhi cuaca di Babel," ungkapnya.
Sehingga fenomena alam yang terjadi di Bangka Belitung seperti angin kencang karena hujan yang masih mengguyur.
"Kalau peringatan cuaca terkait siklon memang sebetulnya agak jauh dari wilayah Bangka Belitung lebih ke Sumatra dan Jawa, kalau hujan saat ini karena kita masih musim penghujan.
Musim kemarau diprediksi pasa Juni Dasarian II nanti, pancaroba mulai Mei Dasarian II.
Jangan merasa mentang-mentang panas beberapa hari kita sudah kemarau, tapi kita masih penghujan," katanya.
Ilmuan khawatir
Siklon Herman membuat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN), Dr. Erma Yulihastin, khawatir pada Indonesia. Dia pun sampai meminta ampun kepada Allah, setelah melihat kondisi tersebut.
"Ya Allah, ampunilah dosa dan kecongkakan kami. Jauhkan siklon Herman dari Indonesia. Update siklon: bergerak ke timur.
Tampaknya lebih cepat ke timur dari prediksi semula," cuit Dr. Erma Yulihastin di Twitter.
Dalam postingan tersebut, Dr. Erma Yulihastin menyertakan foto satelit Siklon Herman yang sedang berada di Samudera Hindia.
"Saya tidak tahu seberapa penting siklon Herman ini dalam pandangan pemangku kepentingan. Tetapi bagi ilmuwan, siklon semacam ini bisa sangat mengerikan dampak dari lapis-lapis pusarannya. Karena itu saya hanya bisa berusaha mendampingi publik untuk upaya mitigasi terbaik," katanya.
Apa itu Siklon Herman? Siklon Hermana adalah siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km.
Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 derajat celcius.
Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.
Kadangkala di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon.
Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km.
Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.
Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari.
Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.
Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik.
Deteksi BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan siklon tropis Herman di Samudera Hindia sebelah selatan Banten berpotensi memengaruhi cuaca di beberapa wilayah di Indonesia.
Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, siklon tropis Herman terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, tepatnya sekitar 14,4 lintang selatan dan 103,0 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 55 knot dan tekanan udara minimum sebesar 987 milibar (mb).
"Diperkirakan intensitas siklon tropis Herman menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah timur-tenggara menjauhi Indonesia," katanya di Jakarta, Antara, Kamis, 30 Maret.
Dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan, yakni hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
Angin kencang mencapai 25 knot berpotensi terjadi di wilayah pesisir barat Bengkulu, pesisir barat dan selatan Lampung, pesisir barat dan selatan Banten, dan pesisir selatan Jawa Barat.
Guswanto juga menyampaikan bahwa siklon tropis itu juga berpotensi memicu gelombang tinggi 1,25-2,5 meter di Teluk Lampung, perairan Bengkulu, dan perairan selatan Jawa Timur. (Bangkapos.com/Cici)
| Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang Tinjau Titik Rawan Banjir, Ajak Warga Gotong Royong |
|
|---|
| Polresta dan Pemkot Pangkalpinang Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana |
|
|---|
| Ayah Anak yang Disetrika Ibu Kandung di Pangkalpinang : Apapun yang Dilakukan, Ada Hukumnya |
|
|---|
| Kapolresta Pangkalpinang Pastikan Polisi Tak Minta Uang untuk Selesaikan Perkara |
|
|---|
| Kontingen Bangka Tengah Borong Medali di Kejurda Biliar Bangka Belitung 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.