Berita Pangkalpinang
Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Jadi Masalah, DLH Pangkalpinang Beberkan Alasannya
Amir Laode menyebut, ada beberapa alasan masih banyaknya TPS liar di sejumlah titik di Kota Pangkalpinang. Hal ini karena tingkat kesadaran
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung masih bergelut dengan persoalan sampah.
Pasalnya, keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang ada di sejumlah sudut kota masih menjadi perhatian pemerintah kota sampai saat ini.
Bahkan upaya pembersihan terus dilakukan setiap harinya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang, Amir Laode mengungkapkan, keberadaan TPS liar memang menjadi fokus pengelolaan sampah yang sampai kini masih dilakukan oleh pihaknya.
Lantaran masih terdapat lokasi pembuangan sampah liar di beberapa titik. Sejauh ini keberadaan TPS liar juga masih terus dilakukan pendataan.
“Sampah liar memang masih menjadi masalah kita sampai saat ini. Jadi kita terus mencarikan solusinya atas masalah ini,” kata dia kepada Bangkapos.com, Ahad (16/4/2023).
Amir Laode menyebut, ada beberapa alasan masih banyaknya TPS liar di sejumlah titik di Kota Pangkalpinang. Hal ini karena tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah dengan cara membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah.
Ini tampak dari kebiasaan warga yang belum memanfaatkan layanan yang telah disediakan. Padahal sejauh ini pemerintah kota telah menyediakan layanan pengangkutan sampah di setiap kelurahan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sudah begitu, manajemen pengelolaan sampah juga terus dioptimalkan agar semakin baik. Pemerintah sendiri mengharapkan adanya perilaku membuang sampah yang tertib di tempat-tempat pembuangan yang telah disiapkan.
Maka dari itu, pihaknya mengklaim permasalahan sampah sudah seharusnya mampu teratasi.
“Kesadaran masyarakat kita untuk tidak membuang sampah sembarangan ini masih rendah dan kurang. Padahal kita sudah menyediakan mobil pink di setiap kelurahan, masing-masing ada dua unit. Seharusnya sudah tidak ada lagi sampah-sampah liar ini,” jelas Amir La Ode.
Di samping itu sambung dia, kawasan yang kerap dijadikan TPS liar bagi sebagian masyarakat yakni mulai dari semak belukar atau lokasi yang tidak ditempati warga. Tak hanya itu, trotoar jalan, taman hingga sebagian median jalan kerap dijadikan tempat pembuangan sampah.
DLH sendiri terus berupaya melakukan pembersihan dan pengangkutan sampah di beberapa TPS liar.
Namun tak berselang lama diangkut, di lokasi tersebut sudah ada lagi sampah liar yang didapati. Petugas juga memasang plang larangan membuang sampah di lokasi-lokasi yang dijadikan masyarakat sebagai TPS liar.
Serta memberikan edukasi dan arahan kepada masyarakat yang didapati akan membuang sampah di lokasi TPS liar tersebut untuk membuang sampahnya ke TPS resmi terdekat.
| Yayasan Bangka Buana Cipta Siap Buat Gebrakan Bangka Belitung Half Marathon 2026 |
|
|---|
| 36 Tahun Mengabdi, Sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung Dato’ Akhmad Elvian Purna Bakti |
|
|---|
| Dari Laporan Medsos Juru Parkir Ilegal Dirazia, Pungli UMKM Rp20 Ribu Sehari, Dalih Diberi Sukarela |
|
|---|
| Dishub dan Polresta Pangkalpinang Gencar Razia Juru Parkir Ilegal, Banyak Laporan Masuk Lewat Medsos |
|
|---|
| Dishub dan Polresta Pangkalpinang Tindak Juru Parkir Diduga Pungli Rp20.000 per Hari ke Pedagang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.