Berita Pangkalpinang

Perjuangkan Banyak Hal Sebagai Wakil dari Bangka Belitung, BPJ Upload Kinerjanya di Media Sosial

Jadi terkait persoalan kinerja bisa dilihat dari media sosialnya saya. Saya banyak mengupload kegiatan saya, terkait dengan aktivitas di DPR RI

Penulis: Riki Pratama | Editor: Iwan Satriawan
dok Bangkapos.com
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya 

BANGKAPOS.COM, BANGKA--Anggota DPR RI dapil Bangka Belitung, Bambang Patijaya  menyampaikan terkait apa saja yang telah ia perbuat selama duduk di kursi Senayan, periode 2019-2024.

"Jadi terkait persoalan kinerja bisa dilihat dari media sosialnya saya. Saya banyak mengupload kegiatan saya, terkait dengan aktivitas di DPR RI. Ini bagian kerja komisi dan terkait isu-isu yang saya perjuangkan," kata BPJ sapaan akrab Bambang Patijaya, belum lama ini.

Selama menjadi anggota DPR Ri, Bambang mengatakan, banyak hal yang telah dirinya perjuangkan. 

Terutama persoalan pertambangan timah, sesuai tugas dan fungsi dari komisi tujuh yang saat ini ia emban.

"Untuk Babel terkhusus persolan pertambangan. Karena pertambangan ini hal seksi bagi Babel. Pada 2022 saja. 87 persen ekspor Babel adalah timah," katanya.

Kemudian, pada Juni 2023 adanya rencana penghentian ekspor yang menurutnya dapat membuat ekonomi Babel terhambat.

"Nah, menuju Juni 2023 isunya sedang panas pemerintah akan menyetop ekspor mineral yang belum melakukan hilirisasi. Ini menjadi titik perdebatan di mana pemerintah menganggap timah belum melakukan hilirisasi," lanjutnya.

BPJ mengatakan, saat ini dirinya juga sedang memperjuangkan agar ekspor timah tidak disetop pemerintah. Dengan cara mengubah cara berfikir pemerintah terkait hilirisasi.

Menurutnya, hal seperti ini perlu diperjuangkan untuk mengubah pemahaman pemerintah terkait hal itu. 

"Saya selalu fight dalam rapat dengar pendapat di DPR. Menyampaikan jangan korbankan masyarakat Babel dengan ide-ide penghukuman dengan penyetopan eskpor timah yang berdampak pada ekonomi," ujarnya.

Ia mengatakan, ekonomi Babel akan kolaps apabila ekspor dihentikan. 

"Terkait hilirisasi ini sudah terjadi di Babel, smelter itu telah mengubah timah dari pasir ke timah balok. Ekonomi Babel sudah bergerak maju, pendorong ekonomi sektor pertambangan dan turunannya, dengan sektor perkebunan kelapa sawit yang saat ini melesat," lanjutnya.

Dia memastikan, bahwa hilirisasi timah telah terjadi di Babel dan dirinya tinggal meminta titik tengah ke pemerintah untuk membuat regulasi atau payung hukum terkait tata niaga di lapangan.

"Tentu apabila ekspor dihentikan 87 persen  akan hilang dari nilai ekspor Babel, mau jadi apa kita. Kita harus bisa berfikir lebih besar, jika dihentikan kita sudah siap belum, menghentikan penyelundupan kembali," katanya.

"Karena timah dari puluhan tahun sejak zaman Belanda sudah dilakukan penyelundupan. Rute-rute menyelundup itu obrolan di warung kopi. Apabila ini kita tutup ekspor, maka akan terbuka kembali penyelundupan," katanya.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved