Berita Pangkalpinang
Kisah Don Juan Kena Sifilis Sampai Membusuk Seusai Berhubungan dengan 2 Mahasiswi, 1 LC dan 1 PSK
Don Juan (27), bukan nama sebenarnya, punya kisah bagaimana ia menderita penyakit kelamin termasuk sifilis hingga empat kali.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Sama seperti sebelumnya, ia juga menemukan gejala berupa bercak nanah pada celana dalamnya.
"Kemudian ku menghubungi temanku yang bekerja di bidang kesehatan, dan dia memberikan obat antibiotik, lalu setelah minum obat, selama tiga hari sembuh lagi," ujarnya.
"Kena kali kedua karena berhubungan badan dengan wanita malam dan gonta-ganti, bukan pacar, tapi tidak ada yang beli, cuma teman minum atau mabuk-mabukan," lanjutnya.
Belum cukup setelah dua kali terkena gonore, ia akhirnya terkena sifilis di akhir-akhir tahun 2016, penyakit yang sedikit berebda.
Dia mengetahui yang dideritanya bukan lagi gonore karena ada gejala baru yang dialaminya selain bercak nanah dan sakit ketika buang air kecil.
Gejala baru itu adalah terjadi pembusukan atau ada borok di sekujur batang penis miliknya.
Karena panik melihat ada borok di batang penisnya, Ia langsung segera pergi ke mantri tanpa berlama-lama.
Pengobatannya tidak jauh berbeda ketika saat terkena gonore yaitu disuntik dan diberi obat serta disarankan tidak lagi melakukan seks bebas tanpa kondom.
"Kena dari wanita dunia malam, setiap minggu berhubungan dengan pasangan berbeda, sebagian pakai kondom, tapi sebagian tidak pakai karena dalam kondisi mabuk, wanita gratis, bukan pacar, teman mabuk juga," jelasnya.
Kemudian, di awal tahun 2017, Ia kembali terjangkit sifilis ketika sedang berlibur di Lombok.
Si Don Juan ini menduga, dirinya kembali terjangkit sifilis setelah melakukan hubungan seksual dengan wanita malam di Lombok.
"Ku beli cewek di lombok langsung datang ke lokalisasi, tiga cewek selama dua minggu di lombok, harga Rp700 ribu sampai Rp1.000.000, cewek di sana mahal-mahal," ceritanya.
Kata dia, wanita-wanita malam yang dibelinya masih berusia mudah sekitar 24-26 tahun dan yang terpenting sesuai dengan kriterianya.
"Kalau cewek yang sama ku bosan, ku sempat pengen dengan yang bule, tapi tidak dapat karena mahal dan susah carinya, ujung-ujungnya hajar yang lokal saja, buat pemuas nafsu, harga yang bule 3-4 juta," tuturnya.
"Pas di Lombok ini lah ku berobat penyakit kelamin paling mahal, karena langsung ke dokter spesialis penyakit kelamin, karena tidak malu, tidak ada yang kenal, biaya berobat sekitar Rp800 ribu, tapi tidak sampai sejuta, sebelumnya biasanya Rp300 ribu," tambahnya.
| Bank Indonesia Babel Gelar BEF dan BBF 2025, Dorong Hilirisasi Perikanan dan Akselerasi Kredit |
|
|---|
| Dirut PT Timah Tbk Pastikan Tidak Melakukan Penambangan Tanpa Izin Masyarakat Setempat |
|
|---|
| Hilang 7 Hari di Laut, Dua Nelayan Pangkalpinang Ditemukan Selamat di Perairan Belinyu |
|
|---|
| BRIN Anugerahi Pangkalpinang Penghargaan BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 Berkat Inovasi Kelola Sampah |
|
|---|
| Pemkot Pangkalpinang Percepat Pembangunan TPS3R di Tiap Kecamatan, Wujudkan Kota Bersih dan Tertata |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.