Berita Sungailiat

Boneka Semok Dikira Mayat Mengapung di Perairan Sungailiat Suruh Dibakar, Ini Alasannya

Dikhawatirkan menyebarkan penyakit, BPBD Bangka meminta boneka yang mirip seks toy (boneka seks) itu untuk dibakar.

Penulis: Khamelia CC | Editor: khamelia
capture tribunnews
Ilustrasi boneka seks 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kepala BPBD Bangka, Ridwan memastikan mayat mengapung di perairan Pulau Simbang Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka ternyata hanyalah sebuah boneka.

Dikhawatirkan menyebarkan penyakit, BPBD Bangka meminta boneka yang mirip seks toy (boneka seks) itu untuk dibakar.

Boneka seks bukanlah benda asing di Jepang. Banyak orang-orang Jepang memilih untuk menjadi boneka ini teman hidup karena banyak alasan. Namun, akan jadi masalah jika boneka seks dibuang sembarangan apalagi di perairan.

Sebelumnya, sejumlah nelayan Bedukang Desa Deniang Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka heboh melihat penampakan mayat tak berkepala di perairan tersebut.

"Dipastikan boneka, sesuai deskripsi nelayan yang melihatnya kemarin tanpa kepala, tanpa tangan dan kaki terikat tali. Pagi tadi ditemukan nelayan di pinggir pantai," kata Ridwan.

Para nelayan tersebut tidak berani membawa mayat yang mereka lihat dan membiarkan saja terombang ambing di laut. Nelayan yang melihat ada mayat mengapung di sekitar Pulau Simbang bernama Majnun yang disapa Jenun (45). Kemudian nelayan lain Hidrar (36) serta Husein (60).

Berdasarkan keterangan saksi nelayan yang melihat mayat mengapung tesebut kepada polisi menceritakan kronologisnya.

Pada Jumat (23/6/2023) sore nelayan beraktivitas untuk mencari ikan dengan menggunakan perahu dari pelabuhan tambat nelayan di Bedukang Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka.

Bermula saat salah satu nelayan Jenun yang hendak mencari ikan saat melintasi Pulau Simbang melihat mayat mengapung. Jenun kemudian menunggu rekannya sesama nelayan lainmya.

Sekitar 5 menit Hidrar yang juga baru bertolak dari pelabuhan mendekati perahu Jenun dan diberitahukan ada mayat.

Hidrar yang kebetulan membawa handpone kemudian mendokumentasikan mengambil rekaman video dan foto.

Menurut keduanya kondisi tanpa busana, badan bengkak, kepala dan kedua tangan sudah tidak ada serta kondisi kaki terikat tali dalam posisi telungkup.

Namun keduanya karena takut memutuskan untuk tetap mencari ikan. Barulah keesokan hari Sabtu (24/6/2022) pagi setelah pulang dari melaut mereka menginformasikan kejadian tersebut dengan salah satu warga Dusun Bedukang yang meneruskan ke Polsek Riausilip. Selain Jenun dan Haidir mayat mengapung juga terlihat oleh nelayan lainya bernama Husein.

"Anggota sudah ke lokasi mengecek," kata Iptu Raja Taufik Ikrar Kapolsek Riausilip. (Bangkapos.com/Deddy Marjaya)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved