Bangka Pos Hari Ini
Petani Lada di Bangka Tengah Gigit Jari, Harga Tak Naik, Tiga Kali Panen Hanya Untung Rp 1 Juta
Hormah giat menanam lada setelah melihat kakaknya bisa menunaikan ibadah haji dari hasil kebun tersebut.
Provinsi Babel mencatat peralihan petani lada ke komoditas lainnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan peralihan tersebut. Mulai dari serangan hama penyakit terhadap tanaman lada hingga harga jual lada yang mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir.
“Lahan kita sebenarnya ada, maka dari itu petani di Babel ini banyak beralih ke komoditas lain dari pada menanam lada. Khususnya harga lebih mahal, perawatan lebih murah dan hasilnya pun tidak mengecewakan petani,” ujar Aprilogra,
Kepala bidang perkebunan DPKP Provinsi Babel, Jumat (11/08/2023).
“Yang pasti petani yang beralih kekomoditas lain seperti sawit, mereka sudah menanam pasti akan panen. Akan tetapi, petani ladaa kadang sudah menanam hasilnya pun kurang maksimal dan ditambahkan harga jual yang masih kurang atau tidak stabil,” kata Aprilogra.
Dikatakan Aprilogra, untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan Lada di Babel DPKP Provinsi memberikan bantuan ataupun pelatihan kepada petani lada supaya bisa mempertahankan lada di Babel.
Khususnya menangani permasalahan hama penyakit yang menyerang lada, agar lada yang ditanam petani bisa dipanen sesuai dengan rencana awal dan tidak membuat petani beralih ke komoditas lain.
“Untuk bantuan pupuk subsidi lada saat ini tidak ada lagi, jadi mengatasi permasalahan petani kami memberikan pelatihan bagi petani seperti di Basel tahun 2022 dan 2023 di.Bateng itu kita berikan pelatihan kepada kelompok tani,” ujarnya.
Melalui prorgam pelatihan bagi petani lada yang bekerjasama antara pihak provinsi dan kabupaten, diselenggarakan secara rutin dan memang sudah dianggarkan agar permasalahan petani lada bisa teratas.
“Sebenarnya rutin kita laksanakan disetiap tahun, akan tetapi kita lakukan secara bertahap dan dibagi perkabupaten karena terkendala dengan anggaran yang ada,” ungkap Apriloga.
“Kita melakukan pelatihan itu, tergantung daerah atau lada yang terserang oleh hama penyakit yang dapat menggagalkan petani lada panen karena dipengaruhi beberapa faktor,” sambungnya.
Lebih lanjut Aprilogra pun menyebutkan, pemerintah Provinsi Babel merencanakan tetap memberikan bantuan kepada petani lada agar lada di Babel tetap bertahan dan petani bisa bertani seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Bantuan tetap kita salurkan seperti bantuan pupuk organik dan pestisida kita berikan kepada petani melalui dana APBD, sedangkan untuk bibit lada kita juga rencanakan melalui dana APBN. Tapi itu semua kita baru rencanakan, apabila anggarannya berkurang pasti bantuan kepada petani lada akan berkurang,” sebut Aprilogra.
Tak hanya itu saja Apriloga menambahkan, di Babel sendiri masih terkenal penghasil lada terbaik sejak dahulu dan dari enam kabupaten satu kota serta penghasil lada berada di tiga Kabupaten di Provinsi Babel.
“Penghasil lada terbaik masih di Kabupaten Basel sampai saaat ini, keduanBateng dan ketiga Belitung. Makanya, kita terus berusaha dan berupaya untuk tetap membantu petani lada agar bisa mempertahankan lada di Babel,” tambahnya.
Dia juga berharap dengan adanya bantuan ataupun upaya dari pemerintah provinsi dan kabupaten, agar lada di Babel tetap bertahan petani bisa tetap bercocok tanam sebagai petani lada di Babel.
Bangka Pos Hari Ini
petani lada
lada di Bangka Tengah
Harga Lada
Kebun Lada
harga lada anjlok
Bangka Tengah
| Satgas PKH Kerahkan Helikopter Sergap Tambang Ilegal di Bangka Tengah, Negara Rugi Rp12, 9 Triliun |
|
|---|
| Indonesia U-17 Hadapi Brasil, Ujian Berat Redam Aksi ‘Haaland dari Sertão’ |
|
|---|
| Tim Gabungan Gerebek Sarang Narkoba di Sukadamai, 11 Warga Ditangkap Saat Pesta Sabu |
|
|---|
| Kloter Pertama Berangkat 22 April, Haji 2026 Dilayani Garuda dan Saudi Airlines |
|
|---|
| CEO Tribun Network Dahlan Dahi Ungkap Strategi Hadapi Disrupsi Media di Forum AMLS 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.