Yudo Margono dan Listyo Sigit Diminta Ungkap Mafia Obat Ilegal Usai Imam Masykur Tewas oleh Praka RM

Kabar terkini usai warga Aceh Imam Masykur tewas dianiaya Praka RM, Panglima TNI Yudo Margono & Kapolri Listyo Sigit diminta ungkap mafia obat ilegal

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Evan Saputra
Kolase Serambi News
Kolase Sosok Praka RM dan Korban Imam Masykur Pada Kasus Oknum Paspampres Aniaya Warga Aceh hingga Tewas 

"Untuk menghilangkan adiktif atau kecanduan terhadap obat ini, memang ada tekniknya, harus datang ke dokter dan ada timnya mengatasi kecanduan," jelas dr Edi.

Kalau sudah kecanduan, diperlukan terapi menggunakan teknik khusus karena pada saat prosesnya akan muncul efek samping.

"Muncul efek samping, orang akan memberontak, tekanan darahnya berubah, nadinya berubah," jelas dr Edi.

"Sehingga membutuhkan teknik dan lokasi tertentu untuk orang-orang yang ingin disembuhkan dari kondisi kecanduan," pungkasnya.

Sindikat Obat Ilegal di Balik Tewasnya Imam Masykur

Siapakah Imam Masykur, apa kasusnya sampai diculik oknum Paspampres dan disiksa hingga tewas?

Diketahui viral oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Praka Riswandi Manik dkk diduga menyiksa Imam Masykur hingga tewas karena tak memberi tebusan yang diminta.

Lalu siapa Imam Masykur?

Imam Masykur (25) adalah warga Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura Bireuen, Aceh yang merantau ke Jakarta setahun lalu.

Pria kelahiran Mon Keulayu, 26 Juni 1996 itu bekerja di toko kosmetik, Jalan Sandratex, RT 02/RW 06, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Dikutip dari Kompas.com, ia diculik dari toko kosmetik tersebut saat sedang melaksanakan shalat pada Sabtu (12/8/2023) sore.

Kasusnya menjadi viral usai video Imam Masykur diduga disiksa oknum Paspampres, Praka Riswandi Manik sambil minta tebusan Rp 50 juta ke keluarga korban beredar di publik.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Masykur kepada keluarganya melalui sambungan telepon dengan deru napas yang terengah-engah.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.

Namun Masykur tak tahan lagi terhadap penganiayaan yang dilakukan kepadanya dan berakhir tewas.

Jasadnya ditemukan di Sungai Citarum tepatnya di Bendungan POJ Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten karawang.

Orang yang pertama sekali bersuara mengenai kasus ini adalah Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Uma.

Ia mendapatkan informasi ada penyerahan jenazah Imam Maskur dari RSPAD Jakarta Pusat.

Penyerahan jenazah itu dilakukan pada 24 Agustus 2023. Namun, informasi ini baru berkembang pada Sabtu (26/8/2023) malam.

Sementara berdasarkan penuturan warga, Imam Masykur ditangkap karena menjual obat-obatan terlarang di toko kosmetik tempatnya berjualan.

"Ini kelihatannya toko kosmetik itu cuma kamuflase," kata Ketua RT setempat, Sarip Marjaya dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Hal senada disampaikan oleh warga berinisial B yang juga menjadi saksi penculikan Imam.

Ia menuturkan bahwa para pelanggan di toko kosmetik Imam itu rata-rata pengamen hingga tukang parkir.

Kendati demikian, B tidak tahu pasti jenis obat-obatan ilegal apa yang dijual Masykur kepada pelanggan.

Kesaksian warga lihat detik-detik Masykur diculik tiga oknum TNI yang menyamar menjadi polisi beredar.

Saat itu warga hendak menolong, namun ada pria berbadan tegap menyodorkan map dengan menyebut membawa surat tugas penangkapan.

Warga yang menyaksikan tidak bisa berbuat apa-apa meski tidak tahu persis apa isi dalam map yang dibawa oknum TNI tersebut. (Serambi News)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved