Bangka Pos Hari Ini

Omzet Pedagang BTC Terjun Bebas, Kalah Bersaing dengan Online Shop hingga E-commerce

Para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli karena kalah bersaing dengan online shop hingga e-commerce yang memudahkan

Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Sela Agsutika
Suasana di pusat perbelanjaan BTC Pangkalpinang 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Gempuran online shop, marketplace hingga e-commerce berdampak terhadap omzet pedagang di Pusat Perbelanjaan Bangka Trade Center (BTC) Kota Pangkalpinang.

Para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli karena kalah bersaing dengan online shop hingga e-commerce yang memudahkan pelanggan untuk berbelanja dengan harga murah.

Hal ini diperparah dengan menurunnya daya beli masyarakat, antara lain karena lesunya bisnis penambangan timah di Bangka Belitung.

Pantauan Bangka Pos, Kamis (21/9) siang, pemandangan ramai pengunjung tak lagi mewarnai BTC Kota Pangkalpinang.

Pusat perbelanjaan modern terbesar di Bangka Belitung kini lengang, tak ada lagi penampakan pengunjung yang ramai datang untuk melihat atau membeli pakaian.

Nyaris tiap sudut lapak sepi pengunjung. Pedagang pun tak terlihat atau tak terdengar ramai menawarkan dagangannya.

Mereka lebih banyak terlihat duduk santai sambil berbincang dengan sesama pedagang.

Pedagang lainnya ada yang merapikan dagangan atau melamun hingga menatap ponsel sembari menanti kehadiran pembeli.

Sepinya pembeli dialami oleh Lisa (35), pedagang pakaian di BTC Kota Pangkalpinang. Ia mengungkapkan lapak dagangannya kini jarang disinggahi oleh pembeli.

Menurutnya, pembeli kini jarang datang langsung ke pasar karena dampak maraknya online shop hingga e-commerce, sehingga omzet menurun drastis.

“Omzet kita turun hampir 70 persen, karena memang kita hanya mengandalkan penjualan di lapak ini. Kita kalah saing, di online shop harganya lebih miring,” ungkap Lisa ditemui di lapaknya di BTC, Kamis (21/9).

Kata Lisa, pembeli ramai hanya pada momen-momen tertentu saja, seperti lebaran atau perayaan hari besar keagamaan lainnya.

“Penjualan sekarang tidak stabil, tapi pembeli tetap ada, namun hanya beberapa. Ramainya kalau lebaran atau weekend, kita
mengandalkan orang-orang dari daerah yang datang belanja,” tukasnya.

Tak hanya Lisa, Nirma pedagang pakaian lainnya di BTC Pangkalpinang juga merasakan sepinya pembeli saat ini.

Meskipun ia juga berjualan secara online, namun maraknya e-commerce yang menawarkan harga lebih murah, telah menggerus omzetnya.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved