Berita Belitung
Musim Kemarau Sumber Air Baku Embung Batu Mentas Menyusut, Perumda Tirta Belitung Lakukan Upaya, Ini
Sejak kemarau panjang empat sumber air baku milik Perumda Tirta Belitung, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Sejak kemarau panjang empat sumber air baku milik Perumda Tirta Belitung, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Termasuk embung Batu Mentas yang menjadi sumber air baku Perumda Tirta Belitung.
Untuk mengantisipasi kondisi ini, pihak perumda mengurangi operasional distribusi air baku dari embung Batu Mentas.
Namun pihak Perumda Tirta Belitung tetap mendistribusi air bersih kepada pelanggan.
"Memang terjadi penyusutan walaupun tidak signifikan. Jadi sekarang operasional kami turunkan menjadi 12 jam sebelumnya 14 jam untuk antisipasi ketersediaan air selama kemarau ini," kata Direktur Perumda Tirtra Batu Mentas Badia Parulian saat hadir dalam Dialog Ruang Kita Pos Belitung pada Rabu (11/10/2023).
Diakuinya, berdasarkan laporan output, rata-rata kosumen di Belitung menggunakan air sekitar 13 kubik perbulan.
Sementara jumlah pelanggan PDAD totalnya 2.500 pelanggan yang tersebar di wilayah Tanjungpandan.
Menurutnya embung PDAM yang terletak di Desa Kacang Butor memiliki kapasitas sekitar 2x50 mili liter perdetik.
"Artinya kapasitas kami masih berlebih karena embung itu mampu melayani 7.000-8.000 pelanggan. Jadi masih over capacity sebenarnya," jelas Badia.
Di sisi lain berdasarkan hasil penelitian, kadar PH air di embung mencapai 7,2 sampai 7,9 sehingga sangat baik untuk dikonsumsi.
Kondisi tersebut berbeda dengan tiga kolong air baku sebelumnya yang berada di Desa Air Saga, Desa Dukong dan Desa Perawas.
Sebab, tiga kolong sebelumnya merupakan eks tambang sehingga kandungan mineralnya kurang baik.
"Apalagi di kolong kami itu kan tadah hujan jadi pasti menyusut kalau musim kemarau. Kalau embung itu karena berasal dari mata air batu mentas jadi lebih aman," ungkapnya.
Hanya saja Badia berharap pemda membuat imbauan atau regulasi untuk melindungi keberlangsungan Embung Perumda Tirta Batu Mentas.
Sehingga ke depan terhindar dari pencemaran akibat aktivitas tambang ataupun perkebunan skala besar.
"Karena kita tidak tahu 10 sampai 20 tahun ke depan seperti apa. Jadi untuk lebih menjaga itu harus ada upaya dari pemda," katanya.
Badia menambahkan semenjak Embung Batu Mentas beroperasi, distribusi air bersih kepada pelanggan lebih lancar.
Bahkan sampai dua bulan kemarau, distribusi air masih tetap lancar meskipun terjadi pengurangan jam operasional.
Menurutnya, kendala yang sering terjadi biasanya kebocoran pipa akibat aktifitas pembuatan drainase jalan maupun pihak yang tidak bertanggungjawab.
Berkenaan dengan pembangunan drainase, biasanya PDAM berkoordinasi dengan kontraktor untuk mengganti peralatan pipanisasi.
Namun di sisi lain, PDAM pasti mendapat komplein dari pelanggan sebab membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
"Makanya kami imbau kepada masyarakat ataupun kontraktor, kalau mengetahui kerusakan segera dilaporkan. Jadi kami lebih cepat memperbaiki dan pelanggan tidak rugi," katanya.
Bahas Sumber Air Baku Cadangan
Badia tak menampik kondisi Embung Batu Mentas tetap membutuhkan cadangan untuk masa puluhan tahun mendatang.
Oleh sebab itu, dalam diskusi Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RISPAM) sempat dibahas ketersediaan air minum dari 2024 sampai 2040.
Beberapa wilayah sempat diwacanakan untuk menjadi lokasi sumber air baku selanjutnya seperti kolong di Desa Juru Seberang dan Kecamatan Membalong.
Khusus di Desa Juru Seberang memang memerlukan teknologi dikarenakan air kolong menyatu dengan air laut.
"Tapi itu baru tahap wacana untuk RISPAM Kabupaten Belitung ke depan," kata Badia (Posbelitung.co/Dede Suhendar)
| Lihat Semangat Peserta, Wabup Optimis Kafilah Belitung Masuk Tiga Besar MTQH XIV Tingkat Provinsi |
|
|---|
| Harga Daging Ayam Ras Melonjak, Sumbang Inflasi Tertinggi di Belitung Sepanjang 2025 |
|
|---|
| Kapal Pesiar MV Le Soleal Bawa 176 Turis Eropa ke Belitung, Bukti Wisata Babel Diakui Dunia |
|
|---|
| Kamarudin Muten Tunjuk dr. Rima Ramba Jadi Plt Direktur RSUD Muhammad Zein |
|
|---|
| Satreskrim Polres Belitung Selidiki Dugaan Penganiayaan Perempuan oleh Oknum Polisi RD |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.