Tribunners

Pendidikan Karakter: Usaha Membangun Moderasi Beragama di Sekolah

Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian dan moralitas siswa

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Rapi, S.Pd. - Guru Pendidikan Agama Islam SDN 4 Lepar 

Pertama, dalam memperkuat moderasi beragama di lingkungan sekolah, penerapan strategi integratif moderasi beragama menjadi fokus utama. Strategi ini melibatkan sinkronisasi dengan program-program intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler untuk mencapai tujuan tersebut.

Kedua, upaya dalam memperkukuh budaya lokal di lingkungan sekolah, seperti mempromosikan nilai-nilai seperti kejujuran, saling menghargai, sopan santun, dan lain-lain. Nilai-nilai ini bukan hanya mencerminkan keyakinan, pemahaman, dan harapan sekolah, tetapi juga menjadi panduan dalam mengatasi tantangan baik secara internal maupun eksternal.

Sementara itu, pengembangan budaya agama dalam komunitas sekolah mencakup penanaman ajaran agama wasathiyah sebagai landasan untuk nilai, sikap, semangat, dan perilaku bagi guru, tenaga pendidikan, orang tua murid, dan murid itu sendiri.

Ketiga, fokus pada pembentukan pemahaman saling menghargai sejak dini antara peserta didik dengan keyakinan keagamaan yang beragam. Guru dapat mengaplikasikannya dengan cara menasihati para siswa untuk menanamkan rasa saling menghargai misalnya.

Keempat, penerapan moderasi beragama menitikberatkan pada kurikulum dan buku pelajaran. Kurikulum sekolah bisa mencakup nilai-nilai pluralisme dan toleransi beragama, sesuai dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika." Buku-buku agama yang digunakan di sekolah setidaknya mendukung wacana dan pemikiran peserta didik tentang pemahaman keberagaman yang inklusif dan moderat. Ada banyak cara yang dapat ditempuh dalam mengimplementasikan moderasi beragama di sekolah, tentunya dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah.

Terakhir, pendidikan karakter memainkan peran penting dalam membangun moderasi beragama di sekolah. Melalui pengalaman toleransi, empati, kerja sama, pemahaman agama, dan pembinaan nilai-nilai moral, siswa dapat tumbuh menjadi individu yang menghormati perbedaan agama dan dapat menjalani kehidupan yang harmonis dengan orang-orang dari latar belakang beragama yang berbeda. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa memahami dan menghormati keragaman agama dalam masyarakat yang makin global dan beragam ini. (*)

Sumber: bangkapos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved