Pilpres 2024

Motif Arjun Wijaya Kusumo Ancam Tembak Anies Baswedan, Sosoknya Diungkap Keluarga Dekat

Arjun Wijaya Kusumo (24) telah ditangkap oleh polisi setelah mengancam akan menembak calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan,

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: fitriadi
ist
Inilah sosok Arjun Wijaya Kusuma atau Arjun Wijaya Kusumo (24), pelaku pengancaman capres Anies Baswedan. Arjun  Wijaya Kusuma adalah warga Dusun Krajan, Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo yang mengancam mau menembak capres Anies Baswedan di media sosial. Sehari-hari ia bekerja mengantarkan bawang. Di mata keluarga, Arjun adalah sosok yang pendiam. 

"Keluarga masih sangat terkejut. Padahal adik saya ini jarang pergi main. Kebanyakan dia di rumah. Karena capai waktunya digunakan untuk bekerja kirim bawang," ucapnya. 

Bareskrim Polri bersama Polda Jawa Timur masih mengembangkan kasus pengancaman penembakan kepada Anies yang dilakukan oleh AWK, 23. 

Sejauh ini pelaku mengakui sebagai pemilik akun @calonistri71600 yang digunakan membuat cuitan bernada ancaman.

"Karena ini masih dalam perjalanan, saya minta untuk tim interogasi awal hanya jawabannya bahwa dia sudah mengakui," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Shandi Nugraha kepada wartawan, Sabtu (13/1/2024).

Sementara terkait motif pengancaman belum dapat dipastikan. Shandi berdalih AWK tengah dalam perjalanan menuju Polda Jawa Timur untuk proses pemeriksaan lanjutan setelah ditangkap di wilayah Jember.

"Tim tengah mendalami baik untuk motifnya, kemudian hal lainnya yang bisa kita informasikan berikutnya," pungkasnya.

Anies Baswedan Apresiasi Polisi

Pelaku pengancaman penembakan terhadap Calon Presiden Anies Baswedan di sosial media akhirnya ditangkap.

Capres Anies Baswedan memberikan apresiasi yang besar kepada Kapolri dan institusi Polri atas gerak cepat tersebut.

Anies Baswedan mengatakan, apresiasi  sebesar-besarnya perlu diberikan kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan jajaran kepolisian atas langkah sigap dan cepatnya dalam memastikan keamanan seluruh warganya. 

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri. Sehingga pemilu ini dapat berjalan dengan kondusif dan damai,” ujarnya, Sabtu (13/1).

Capres yang diusung oleh Koalisi Perubahan ini menambahkan bahwa ancaman terhadap nyawa dan menggunakan kekerasan fisik itu jelas berada di luar batas kebebasan berpendapat dan bisa menganggu kebebasan berpendapat itu sendiri.

Sehingga, apa yang dilakukan kepolisian justru merupakan salah satu langkah dalam melindungi kebebasan berpendapat. 

“Ini penting, sebab perlindungan terhadap kebebasan berpendapat berlaku untuk semua dan terhadap semua. Bukan hanya terhadap capres atau pejabat publik, tapi untuk seluruh rakyat,” tambahnya.

Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved