Bangka Pos Hari Ini
Cuan Bisnis Durian Kian Menggiurkan, Satu Hektare Raup Rp2 M per Tahun
Super Tembaga dan Cumasi cukup populer dan dicari pecinta durian. Tahun 2023 dirasa sebagai puncak kejayaan dua jenis durian tersebut.
Penulis: Ardhina Trisila Sakti CC | Editor: M Ismunadi
Pria yang berprofesi sebagai dokter itu cukup dikenal kalangan pecinta durian.
Dia bahkan termasuk anggota komunitas durian di tingkat nasional.
“Kalau dibilang menjanjikan ya menjanjikan. Apalagi sekarang, kita kewalahan melayani permintaan dari luar. Ibaratnya, stok yang ada sekarang masih kurang untuk memenuhi permintaan nasional. Terutama untuk Super Tembaga dan Cumasi,” kata Ase saat ditemui di kebun duriannya di Dusun Air Jangkang, Desa Pasir Garam, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Minggu (21/1).
Ase menyebut saat hasil durian Super Tembaga dan Cumasi cukup membantu petani.
Kata dia, saat ini harga durian ST Klamunod di tingkat petani berada di kisaran Rp600 ribu/kg.
Sedangkan Namlung di kisaran Rp300 ribu/kg.
“Soal untung tentatif lah. Tapi untuk penjual saja, yang kebetulan saya bantu, itu bisa beli dua mobil baru dari hasil penjualan durian,” ujarnya.
Menciptakan pasar
Ase mengatakan ‘meledaknya’ bisnis durian terasa saat pembeli mulai berdatangan ke Bangka.
Hal itu juga diawali dengan mengenalkan durian khas Bangka ke komunitas pecinta durian di tingkat nasional sekitar mulai tahun 2018 lalu.
“Saya dorong lewat konten-konten di YouTube yang kemudian berlanjut ke WA,” kata Ase.
“Setelah mereka tahu rasa duriannya tidak kalah dengan durian Malaysia dan Thailand, mereka mulai berdatangan. Kemudian saya rangkul teman-teman di sini, biar mereka juga berkembang,” lanjutnya.
Ase menambahkan saat ini durian Bangka selalu diburu, terutama saat masa panen. Bahkan buah yang masih di pohon pun sudah dibooking oleh penjual yang mendapat pesanan dari luar Babel.
“Sayangnya kita belum bisa memenuhi permintaan itu semua. Karena stoknya tidak cukup, itu yang membuat kita belum bisa bersaing dengan durian-durian luar negeri seperti Malaysia dan Thailand,” kata Ase.
“Kalau durian-durian dari luar itu kan menangnya mereka selalu ada (dijual). Kalau kita belum bisa. Cuman bagi saya, dari sisi buah, kita sudah menang, durian Bangka lebih enak,” tegasnya. (u2/v1)
Nanggala dan Halilintar, Dua Satgas Timah yang Mengawasi Pertimahan di Babel |
![]() |
---|
Bocor 100 Ton Timah per Minggu, Kolektor Timah Ilegal Jadi Target Operasi Satgas |
![]() |
---|
Satgas Bidik Kolektor Timah Ilegal, Dua Tahun Diduga Terjadi Kebocoran |
![]() |
---|
Satgas Timah Hadir di Bangka Belitung, Akademisi UBB Sebut Momentum Penataan |
![]() |
---|
Rapat Bersama DPN Soal Timah, Dirut PT Timah Tbk Ajukan Dua Opsi Kebijakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.