Berita Bangka Tengah

Sebanyak 2 Hektare Kawasan Sawah Desa Namang Ditanami Padi Organik, Bakal Panen 10 Ton

Kami ingin padi Namang naik kelas, pengelolaannya ramah lingkungan atau organik. Kemarin kita sudah demplot, Alhamdulilah berhasil

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Penanaman padi ramah lingkungan di kawasan persawahan Desa Namang, Bangka Tengah 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Seluas 2 hektare kawasan persawahan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah ditanami padi ramah lingkungan, Jumat (26/1/2024).

Terlihat sejumlah petani menancapkan bibit padi merah ke area sawah yang berada di kawasan itu.

Secara simbolis, penanaman padi ramah lingkungan ini dilakukan sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah provinsi dan pemkab Bangka Tengah.

Staf Ahli Perekonomian Pembangunan dan Keuangan Pemkab Bangka Tengah, Tamimi mendukung penanaman padi ramah lingkungan di Desa Namang, Bangka Tengah.

"Kita sudah memfasilitasi kegiatan ini, ke depan kita harapkan upaya ini terus berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Desa Namang ini tidak hanya berpotensi untuk  menanam padi tetapi juga edukasi," ujar Tamimi.

Dia mengatakan mengkonsumsi padi organik atau ramah lingkungan ini tentu akan baik untuk kesehatan.

"Alhamduilah ini juga bagus untuk kesehatan, sangat terjamin, ke depan mungkin bisa untuk komoditas pertanian pengendalian inflasi, misal cabai dan bawang yang dikembangkan dengan pupuk organik ini," jelasnya.

Kepala Desa Namang, Zaiwan mengatakan  penanaman padi ramah lingkungan ini dalam pelaksanaan program ketahanan pangan.

"Kami ingin padi Namang naik kelas, pengelolaannya ramah lingkungan atau organik. Kemarin kita sudah demplot, Alhamdulilah berhasil.

Kali ini 2 Ha dulu yang organik dari luas total 50 Ha, ini mungkin satu-satunya di Bangka Belitung," kata Zaiwan.

Dengan luasan 2 Ha yang ditanami padi ramah lingkungan ini bisa menghasilkan sekitar 8-10 Ton beras, yang diperkirakan akan panen tiga bulan ke depan.

"Dua tahun sebelumnya kita masih menggunakan pupuk anorganik 35 persen, tahun depan InsyaAllah full organik.

Jenis padi sama, pengelolaan, pupuk dan pembasmi hama, tadi anorganik sekarang beralih organik. Ini untuk meminimalisir inflasi," kata Zaiwan.

Direktur PT Pupuk OCF Nusantara, Ferardy mengatakan penanaman padi dengan produk organic compound fertilizer (OCF) dapat menghasilkan padi ramah lingkungan yang berkualitas baik.

"Kemarin kita melakukan demplot, kita coba melakukan penanaman dengan produk OCF, saat itu kemarau, cuaca ekstrim, setelah kita lihat 80 hari ternyata berhasil dan panen, jadi kualitas signifikan karena butir padi bagus," kata Ferardy.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved