Berita Bangka Tengah
Terkait Jumlah Warga Miskin, DinsosPMD Bangka Tengah Minta Hati-hati Keluarkan Data
Dinas Sosial Pemerintahan Masyarakat dan Desa (DinsosPMD) Bangka Tengah menyanggah perihal data jumlah penduduk miskin yang dikeluarkan oleh Dinsos
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dinas Sosial Pemerintahan Masyarakat dan Desa (DinsosPMD) Bangka Tengah menyanggah perihal data jumlah penduduk miskin yang dikeluarkan oleh Dinsos PMD Bangka Belitung.
Pada data itu disampailan bahwa Bangka Tengah berada pada urutan kedua dengan jumlah 57.714 jiwa orang miskin dari jumlah penduduk berdasarkan BPS 205.510 jiwa atau 28,08 persen.
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Kemiskinan DinsosPMD Bangka Tengah, Robby Romadona menekankan bahwa pemprov harus berhati-hati dalam menyampaikan data kepada publik.
Dia menjelaskan menurut Permensos RI nomor 3 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) adalah data yang menjadi dasar acuan dalam melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, perlu dikelola dengan baik, akuntabel, dan berkelanjutan artinya eksekusi penanganan kemiskinannya di daerah.
"DTKS itu berisi data yang meliputi pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial.
Artinya, tidak bicara tentang kemiskinan semata, karena didalam DTKS ada data tentang masyarakat lansia, disabilitas, dan lain lain termasuk kelompok masyarakat yang layak dibantu agar tidak jatuhh miskin, sehingga Pemerintah kabupaten/kota dapat melaksanakan program penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara sustainable," ujar Robby, Rabu (21/2/2024).
Dia mengatakan sementara pasal 2 ayat (3) dan (4) dari permensos sebelumnya yang menyebutkan bahwa DTKS merupakan rumah tangga atau individu yang memiliki kemiskinan, itu dihapus.
"Artinya DinsosPMD Provinsi tidak patut mengeluarkan persentase sebaran masyarakat miskin per kabupaten/kota dengan cara membagi jumlah penduduk kabupaten dengan jumlah DTKS di kabupaten tersebut dikali 100 persen.
Kesalahan pemahaman ini kami minta dikonfirmasi oleh Kadinsospmd Babel, salah besar kalau kita bilang bahwa jumlah DTKS sama dengan jumlah masyarakat miskin, apalagi judul beritanya terkesan memojokkan Bangka tengah," jelasnya.
Dia membeberkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Tengah mengeluarkan angka makro kemiskinan, 5,29 persen,
"Itu makro ya, bukan mikro, lah DinsosPMD provinsi 28,08 persen, trus di berita itu jumlah orang miskin nya 57.714 jiwa, saya takutnya masyarakat Bangka Tengah marah dibilang miskin,yang pegang data By Name By Addressnya pengelola data kab/kota di SIKS NG," tegasnya.
Mengenai hal ini, Pemkab meminta agar DinsosPMD Provinsi Bangka Belitung duduk bersama untuk diskusi tentang pemahaman tersebut.
"Termasuk mengeluarkan data, hati hati, ada KepMensos Nomor 150/HUK/2022 tentang tata cara proses usulan data serta verifikasi dan validasi, yang didalamnya mengatur bahwa ketika kita keluarkan data, harus mempertimbangkan konsekuensinya ketika dishare ke masyarakat, dan bahwa menutup informasi publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.
Saya pikir kita harus hati-hati bicara data dan angka karena banyak institusi terkait. Salam #tiadaharitanpapengabdian," katanya.
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
| OSIS SMAN 1 Pangkalanbaru Ikuti Pelatihan Kepemimpinan, Pemred Bangka Pos Beri Materi Jurnalistik |
|
|---|
| Tabrak Belakang Truk di Jalan Desa Terentang Bangka Tengah, Remaja 16 Tahun Meninggal Dunia |
|
|---|
| Pemkab Bangka Tengah Gotong Royong di Desa Belilik, Antisipasi Masalah Darainase di Musim Penghujan |
|
|---|
| Calon Jamaah Haji Kabupaten Bangka Tengah Tahun Keberangkatan 2026 Mulai Ikuti Tes Kebugaran Jasmani |
|
|---|
| KWT Anggrek Desa Belilik Manfaatkan Hasil Bumi untuk Produksi Bahan Pangan Alternatif |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.