Berita Pangkalpinang

Anak Laki-laki dan Perempuan Jadi Pelaku Bully, Asyraf: Bimbingan dan Kontrol Orangtua Diperlukan

Kini Anak Laki-laki dan Perempuan Sama-Sama Jadi Pelaku Perundungan, Asyraf Soroti Pentingnya Peran Orang Tua.Karena karakter anak ini pada dasarnya..

Bangkapos.com/GogoPrayoga
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Babel, Asyraf Suryadin. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dalam dua bulan terakhir, banyak tersiar dalam media massa, sering terjadi aksi perundungan yang dilakukan oleh anak-anak baik laki-laki maupun perempuan terhadap teman sebayanya. 

Meskipun kejadian-kejadian tersebut tidak terjadi di Bangka Belitung ( Babel ), namun ini bisa menjadi perhatian dan peringatan bagi semua pihak agar kasus yang sama tidak terjadi di Babel dalam ke depan.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Bangka Belitung, Asyraf Suryadin mengungkapkan biasanya kejadian tersebut dipengaruhi oleh faktor pencarian jati diri di rentang umur mereka menginjak remaja. 

"Biasanya mereka ini secara psikologis dipengaruhi oleh keinginan untuk menunjukkan jati diri di dalam lingkungannya," kata Asyraf kepada bangkapos.com, Jumat (8/3/2024). 

Selain itu dirinya menjelaskan, gender atau jenis kelamin tidak lagi menjadi faktor yang membatasi para anak untuk melakukan perbuatan buruk tersebut. 

"Jadi sebenarnya tidak ada perbedaan gender yang membatasi untuk seorang anak tersebut melakukan perundungan, itu bisa terjadi kepada siapa saja," ujarnya. 

Menurutnya, hal ini dikarenakan pengaruh lingkungan yang tak pandang bulu dalam membentuk karakter seorang anak, baik itu laki-laki maupun perempuan.

Baca juga: Asyraf sebut Perlu Evaluasi Sistem Kurikulum di Sekolah

Baca juga: Tips Jaga Pola Makan Sehat Selama Puasa Menurut dr. Nanky Probo Ayu, Salah Satunya Sahur

"Karena karakter anak ini pada dasarnya kan bisa terbentuk dari berbagai lingkungan, bisa saja dari keluarga, bisa dari sekolah, dan bisa dari masyarakat, tergantung lingkungan mana yang lebih dominan dalam mewarnai hidupnya," jelas Asyraf

Oleh karenanya ia berharap kepada orang tua selaku agen primer bagi anak, untuk dapat serius dalam mendidik dan mengontrol tumbuh kembang anak. 

"Saya sangat berharap peran orang tua terhadap anak-anak itu perlu diingatkan, ditekankan, baik itu laki-laki maupun perempuan. Bimbingan dan kontrol orang tua terhadap anak itu sangat luar biasa dampaknya dalam mendidik anak-anak untuk mereka bertindak dalam sehari-hari," katanya. 

Selain itu, kata Asyraf, selama berada di sekolah, anak-anak juga perlu untuk mengembangkan potensi minat dan bakatnya.

Melalui hal tersebut, ungkapnya, dapat memberikan rasa senang bagi anak terhadap sekolah sekaligus mendorong mereka untuk berprestasi. 

"Bakat minat anak juga perlu untuk disalurkan. Untuk itu sekolah juga perlu untuk memetakan minat bakat anak. Entah baik itu melalui ekstrakurikuler atau yang lainnya. Selama ini kan kita tidak memerhatikan, seakan-akan semua anak itu sama. Pada dasarnya kan setiap anak itu saling berbeda. Melalui hal-hal seperti ini kan kita bisa membimbing sekaligus menyenangkan mereka dan berpotensi untuk membuat mereka berprestasi di kemudian hari," terangnya. 

Asyraf menambahkan, forum anak juga bisa menjadi pihak yang dapat menangkal potensi kekerasan terhadap anak. 

"Di kita juga kan ada yang namanya forum anak, baik dari level desa, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi. 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved