Berita Pangkalpinang

Cerita Tarmizi Marbot Masjid Agung Kubah Timah, Panggilan Hati Ingin Ikut Memuliakan Masjid

Diakui Tarmizi, menjadi marbot di masjid Agung Kubah Timah adalah suatu kebanggaan baginya, bukan soal gaji atau upah yang diberikan.

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Tarmizi (68), marbot masjid Agung Kubah Timah Pangkalpinang saat membersihkan bagian dalam masjid, Selasa (12/3/2024). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Tarmizi (68) kakek dua orang cucu ini memilih menghabiskan hari-hari tuanya membantu membersihkan Masjid Agung Kubah Timah Pangkalpinang.

Tarmizi menjadi satu di antara 10 marbot yang ada di masjid Agung Kubah Timah.

Saat dijumpai Bangkapos.com, Selasa (12/3/2024) Tarmizi sedang membersihkan lantai masjid dengan penuh ketelitian, menyeka debu dari sisi pagar, dan merapikan sajadah setelah salat berlangsung.

Dengan sapu dan sekop di tangan, ia bergerak dengan langkah yang mantap di antara shaf-shaf kosong, menyapu dan membersihkan setiap sudut dengan teliti. 

Cahaya redup dari lampu-lampu masjid menerangi wajahnya  yang tak lagi muda penuh keikhlasan

Diakui Tarmizi, menjadi marbot di masjid Agung Kubah Timah adalah suatu kebanggaan baginya, bukan soal gaji atau upah yang diberikan.

Tapi mendaftarkan diri menjadi marbot masjid menurutnya, adalah panggilan hati.

"Alhamdulillah baru tiga bulan bertugas menjadi marbot di masjid Agung Kubah Timah, kemarin ikut mendaftar dan ternyata masuk. Senang saya, bisa ikut memuliakan masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Pangkalpinang ini," ujar Tarmizi saat ditemui Bangkapos.com, Selasa (12/3/2024).

Tarmizi (68), marbot masjid Agung Kubah Timah Pangkalpinang saat membersihkan bagian dalam masjid, Selasa (12/3/2024).
Tarmizi (68), marbot masjid Agung Kubah Timah Pangkalpinang saat membersihkan bagian dalam masjid, Selasa (12/3/2024). (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Menurutnya, marbot mungkin terlihat seperti bagian yang tak terpisahkan dari masjid itu sendiri, menjadi pilar yang kuat dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat ibadah bagi seluruh komunitas.

"Yang terpenting saya bisa ikut memuliakan masjid di hari tua saya. Bisa lebih mendekatkan diri lagi dengan Allah, senantiasa mengingatnya, berada didalam masjid ikut membersihkan, merapikan, memberikan kenyaman untuk masyarakat beribadah sungguh luar biasa," jelasnya.

Kata Tarmizi, ia mulai bekerja pukul 06:00 - 14:00 WIB, membersihkan bagian dalam masjid, toilet, halaman masjid, menjadi pekerjaan utamanya.

Satu bulan ia diberi upah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang senilai Rp2.200.000.

"Bukan soal upahnya, saya di rumah tinggal berdua sama istri. Alhamdulillah sudah lebih dari cukup, tapi yang paling utamanya saya senang bisa ikut serta memuliakan masjid, menghabiskan waktu-waktu saya disini," terangnya.

Tak hanya itu, bapak dua orang anak ini juga dipercayai menjadi penjaga perpustakaan atau pojok baca di masjid Agung Kubah Timah.

"Kebetulan saya suka baca, jadi senang sekali bisa sambil bersih masjid, bisa sambil baca-baca buku juga di masjid," ucapnya.

Dia berharap, kedepan ia masih diberikan kesehatan yang cukup untuk ikut membersihkan masjid lebih lama dan lebih baik lagi.

"Semoga sehat, bisa lebih baik lagi bekerja membantu membersihkan masjid,  semakin menambah kebaikan, dan memperkuat iman," tuturnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved