Bangka Pos Hari Ini

Kajati Babel Blak-blakan Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung, Sebut Ada Sosok The Untouchable

Kajati Babel Asep Maryono memperhitungkan, sosok untouchable di balik perkara pertambangan timah ada di lingkaran kolektor

Bangkapos.com/Sepri Sumartono
Kajati Babel, Asep Maryono 

Hasil diskusi Asep dengan Jampidsus Kejagung RI meyakini ada satu hal yang salah pada kebijakan
pertambangan timah di Bangka Belitung.

“Kami mensinyalir ada perusahaan-perusahaan yang memang sudah melakukan (modus) seperti itu tapi susah disentuh, level yang lebih tinggi mungkin lebih baik penanganannya,” katanya.

Sosok Untouchable

Asep memperhitungkan, sosok untouchable di balik perkara pertambangan timah ada di lingkaran kolektor.

Sebab, pelaku-pelaku tambang kecil yang selama ini sebenarnya tidak akan mampu melakukan kerusakan lingkungan
yang seperti sekarang.

“Ada aktor di balik itu,” ujarnya.

Pernyataan tersebut tidak serta merta menjadikan sosok Asep sebagai pihak yang setuju adanya tambang ilegal oleh rakyat kecil.

Justru Asep mencoba membongkar sosok pelaku yang sebenarnya. Mulai dari berdiskusi dengan Jampidsus Kejagung RI dan membuat formulasi bagaimana caranya bisa masuk ke ranah korupsi.

“Kami membutuhkan waktu 6 bulan memformulasikan (perkara korupsi tata niaga komoditas timah),” jelasnya.

Saat rapat internal, Asep menyampaikan ada yang salah dalam penegakan hukum pada kasus tambang ilegal.

Menjadi tanda tanya besar Asep saat itu, mengapa pihak kejaksaan tidak bisa menangani kasus tambang ilegal, padahal negara dan rakyat dirugikan.

“Sampai coba konsultasi ke ahli kerugian negara, ahli lingkungan, ahli hukum pidana, ahli kehutanan dan ahli ekologi, hasilnya signifikan,” jelasnya.

Keterlibatan APH

Disinggung mengenai keterlibatan aparat penegak hukum (APH) pada perkara tambang timah ilegal, Asep menilai keterlibatan APH mempunyai kewenangan tersendiri.

Secara informal Asep mengaku mengetahui siapa APH yang berada di balik jor-joran penambangan timah ilegal yang merugikan negara.

Sebab, selama ini penambangan timah ilegal terus menerus dilakukan sehingga tercipta kenyamanan.

“Saya tidak akan bercerita di balik itu ada Si A, Si B dan Si C, tetapi kita bisa melihat zona nyaman itu sudah bertahun-tahun,” ungkapnya.

Sumber: bangkapos
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved