Berita Bangka Selatan
Fogging Saja Tak Cukup Berantas Nyamuk DBD, Riza Instruksikan Camat hingga Kades Gotong Royong
Semua pihak mulai dari camat, lurah hingga kepala desa untuk menggiatkan program gotong-royong di lingkungannya masing-masing.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung menginstruksikan seluruh camat, lurah hingga kepala desa untuk mengintensifkan program gotong royong di wilayah masing-masing.
Hal ini dilakukan untuk menangantisipasi peningkatan eskalasi kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD yang telah mencapai 156 kasus dan ada yang meninggal dunia.
Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan saat ini kasus DBD sudah sangat mengkhawatirkan di daerah itu.
Oleh sebab itu, semua pihak mulai dari camat, lurah hingga kepala desa untuk menggiatkan program gotong-royong di lingkungannya masing-masing.
Dengan mengajak masyarakat setempat melakukan pemberantasan sarang nyamuk alias PSN dan 3M plus.
Yakni dengan mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air dan menggunakan losion atau kelambu saat tidur.
“Saya instruksikan kepada camat, lurah dan kepala desa untuk menggiatkan kembali kegiatan gotong-royong di lingkungan masing-masing. Ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran kasus DBD,” kaya dia kepada Bangkapos.com, Jumat (17/5/2024).
Riza mengungkapkan, pemerintah melalui dinas terkait telah melakukan pengecekan langsung di sejumlah wilayah dengan kasus DBD yang tinggi.
Saat dilakukan pengecekan memang banyak didapatkan jentik-jentik nyamuk yang berkembang di tempat penampungan air milik warga.
Karenanya sangat diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Pemerintah telah menyediakan bubuk abate secara gratis kepada masyarakat. Bubuk tersebut dapat diperoleh dengan mendatangi langsung setiap Puskesmas yang ada.
Sementara fogging atau pengasapan menurutnya memang efektif untuk memberantas nyamuk penyebab DBD.
Bahkan pengasapan insektisida ini sangat efektif untuk penanggulangan ketika terjadi wabah. Fogging cepat sekali untuk menurunkan populasi nyamuk.
Namun dirinya tidak menganjurkan jika pengasapan dilakukan secara rutin, karena dinilai kurang efektif untuk memberantas populasi nyamuk.
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, namun tidak dengan jentik nyamuk yang ada di tempat yang menampung air. Fogging ini hanya satu dari bagian penanganan DBD saja sesungguhnya kesadaran menerapkan 3M plus itu yang penting,” urai Riza Herdavid.
Tak hanya kurang efektif ungkapnya, pengasapan menggunakan insektisida secara rutin juga mahal.
Begitu pula dapat mencemari lingkungan, bisa membuat vektor penular resisten, dan hanya memberikan keamanan palsu.
Dirinya menilai masyarakat sering kali merasa aman jika daerahnya sudah dilakukan pengasapan untuk mencegah demam berdarah.
Padahal fogging tersebut hanya membunuh nyamuk dewasa dan masih menyisakan telur dan larva atau jentik nyamuk.
Cara paling efektif untuk menurunkan populasi nyamuk ialah dengan PSN di dalam rumah dan lingkungan sekitar rumah.
Riza turut memberi perhatian khusus pada tempat-tempat penampungan air atau yang bisa menampung air yang bisa menjadi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
“Tidak hanya sekadar membuang air di bak mandi atau ember, tetapi juga menyikat dinding-dindingnya. Karena telur nyamuk bisa saja menempel. Maka dari itu perlu penaburan bubuk abate,” sebutnya.
Meskipun begitu kata Riza, pihaknya belum akan menetapkan kasus DBD menjadi status Kejadian Luar Biasa atau KLB.
Karena itu, bagi masyarakat terutama anak-anak yang telah mengidap demam selama tiga hari lebih untuk segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Langkah itu sebagai antisipasi kejadian meninggal dunia yang diakibatkan DBD. Pasalnya dari ratusan kasus DBD yang terdata banyak diderita oleh kalangan anak-anak.
“Saya minta kesadarannya betul kepada masyarakat agar segera menerapkan 3M plus di lingkungan masing-masing. Sekaligus segera membawa anak ke puskesmas atau rumah sakit jika sudah menderita demam,” pungkas Riza. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Bangka Selatan Dipastikan Zero Case Penyakit Mulut dan Kuku |
![]() |
---|
Wujudkan Bangka Selatan Sehat Ternak, Ribuan Hewan Divaksin PMK |
![]() |
---|
Curi 1,5 Ton Sawit Perusahaan, Pemuda Simpang Rimba Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Pastikan Penyusunan APBD Disesuaikan dengan Kondisi Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Polres Bangka Selatan Gelar Gerakan Pangan Murah Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.